- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah sepakat dengan Konselor Negara Tiongkok Yang Jiechi bahwa kedua negara itu akan bekerja sama guna meluncurkan sebuah mekanisme komunikasi militer secepat mungkin.

Abe dan Yang bertemu selama 45 menit di Tokyo pada hari Rabu (14/10/2015).

PM Abe mengatakan Jepang ingin meningkatkan hubungan dengan Tiongkok guna mencapai kerjasama strategis yang saling menguntungkan.

Ia mengatakan Tiongkok dan Jepang sebaiknya membangun hubungan yang lebih erat dengan terus mengadakan perundingan bilateral tingkat tinggi.

Konselor Yang menanggapi dengan mengatakan bahwa kedua negara merupakan tetangga yang penting dan bahwa Tiongkok siap untuk terus memperbaiki dan mendorong hubungannya dengan Jepang.

PM Abe mengungkapkan keprihatinan mendalam bahwa Tiongkok mempercepat kegiatan maritimnya tidak hanya di Laut Tiongkok Selatan namun juga di Laut Tiongkok Timur. Ia mengatakan Jepang berharap untuk melihat diluncurkannya mekanisme komunikasi sesegera mungkin agar pihak yang berwenang atas pertahanan dari kedua pihak dapat berkomunikasi dengan satu sama lain saat keadaan darurat.

Konselor Yang menyetujui usulan PM Abe.

Perundingan tingkat kerja antara kedua negara tersebut mengenai mekanisme itu sedang berjalan.

Abe mengatakan dirinya menyesalkan keputusan UNESCO baru-baru ini untuk memasukkan material dari Insiden Nanjing saat Perang Dunia Kedua ke dalam Ingatan Dunia UNESCO.

Konselor Yang menanggapi pernyataan PM Abe, dengan mengatakan bahwa ada interpretasi yang ditetapkan secara internasional atas Perang Dunia Kedua


Source .