- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Inilah Berbagai Alutsista Andalan Tentara Nasional Indonesia


TS
scarlet.needle
Inilah Berbagai Alutsista Andalan Tentara Nasional Indonesia

Quote:
Tentara Nasional Indonesia masa kini bukan lagi tentara yang hanya dibekali persenjataan “kuno,” seperti citra yang dulu sempat beredar. Mengimbangi tuntutan tugas dan tantangan yang terus berubah, serta sesuai perkembangan teknologi alutsista, TNI secara bertahap kini telah dilengkapi diri dengan persenjataan yang modern dan strategis. Inilah bebrapa alutsista andalan TNI. Cekidot:
Spoiler for :

Tank Leopard 2A4
Tank Leopard merupakan alutsista termodern milik TNI AD. Kendaraan tempur seberat 60 ton bikinan Jerman itu merupakan tipe main battle tank (MBT) yang cocok digunakan di perkotaan dan mampu menyelam hingga empat meter.
Leopard dibekali meriam utama berdiameter 120 mm dan senapan mesin koaksial. Dilengkapi fitur laser, Low-light Level TV dan pemindai panas, tank kelas medium itu menjadi salah satu tank dengan akurasi tinggi milik TNI AD.
Tank yang juga digunakan oleh 20 negara di dunia itu dapat menembak tepat sasaran meski melaju di permukaan tidak rata dan musuh dalam keadaan bergerak. Tank musuh dalam radius empat kilometer dipastikan hancur jika menerima serangan Leopard.
Spoiler for :

Multiple Launch Rocket System (MLRS) Astros II MK 6
Astros II, merupakan alat utama sistem persenjataan berupa peluncur roket yang memilki mobilitas dan fleksibilitas tinggi. Musababnya, Astros II berbentuk kendaraan tempur sebesar truk yang pada bagian belakangnya menggendong peluncur roket. Rudal Astros bisa ditembakkan dari mana saja. MLRS Astros II Mk6 yang di pesan Indonesia dari Brazil ini merupakan buatan Avibrás Aerospacial, sebuah perusahaan manufaktur senjata militer dari Brazil.
Spoiler for :

Caesar 155
Salah satu persenjataan yang kini menjadi andalan TNI-AD adalah meriam Caesar berkaliber 155 mm. Dengan kehadiran Self Propelled Howitzer kelas berat yang berbobot 18,5 ton ini, TNI-AD sudah melengkapi diri dengan alutsista yang kemampuannya mulai masuk ke skala strategis, bukan cuma taktis.
Caesar 155 adalah howitzer pertama milik TNI-AD yang berkemampuan swa gerak dan memiliki daya jangkau tembakan sejauh 39 km. Meriam ini juga mampu menembakkan 6 amunisi berbobot 47 kg dalam 1 menit. Meriam canggih ini dibuat oleh Nexter GIAT, perusahaan persenjataan di Roanne, Perancis. Howitzer Caesar ini memiliki desain yang lebih inovatif dibandingkan howitzer jenis tersebut, yang sebelumnya menggunakan roda rantai (tracked).
Dalam pengirimannya ke medan tempur, Caesar 155 selalu “digendong” oleh truk bermesin Renault berbobot 19 ton. Meski truk ini berat, ia dapat melaju hingga kecepatan 50 km/jam (off-road) dan 100 km/jam (on-road), sehingga bisa dibilang Caesar 155 memiliki mobilitas yang tinggi. Truk ini dengan bahan bakar yang ada di tangkinya bisa mencapai jarak 600 km.
Sistem penembakan di Caesar 155 juga telah dibuat otomatis, termasuk proses penyiapan dan pemasukan amunisi ke meriam. Truk ini membawa 18 amunisi yang ditempatkan dengan sangat aman di bagian kanan, sementara 18 fuse (sumbu)-nya ditempatkan di sebelah kiri. Kabin truk pengangkut meriam Caesar sudah dilengkapi perlindungan anti radiasi nuklir, biologi, dan kimia (nubika). Untuk urusan perlindungan dari serangan musuh, badan truk ini dilapisi baja khusus,dengan ketebalan yang mampu menahan proyektil peluru kaliber 7,62 mm dan pecahan mortir kaliber 80 mm.
Saat ini TNI-AD sudah memiliki 2 batalion howitzer swagerak, yakni Yon Armed 7/105 GS di Cikiwul, Bekasi (Kodam Jaya), dan Yon Armed 5/105 GS Cimahi, Jawa Barat (Kodam Siliwangi). Howitzer yang digunakan adalah AMX Mk-61 eks Belanda berjumlah 50 unit, yang diperoleh pada akhir 1970-an hingga 1982. Howitzer beroda rantai dengan berat 13,7 ton ini memiliki meriam berkaliber 105 mm.
Dengan kehadiran Caesar 155,korps Artileri Medan TNI-AD secara drastis telah meningkatkan daya jangkauan tembakannya. Jangkauan tembakan AMX Mk-61 hanya 15 km, sedangkan FH-88 hanya mampu mencapai jarak tembak 30 km. Caesar jelas lebih unggul, karena tembakannya mampu menjangkau jarak hingga 42-50 km. Jauh-dekatnya jangkauan tembakan tentunya ditentukan pula oleh pilihan proyektil yang dipakainya.
Spoiler for :

Skyshield 35 Mk-2
Skyshield Gun Missile merupakan sistem pertahanan udara titik (Short Range Air Defence/ SHORAD) mempunyai jangkauan peluru sejauh 4000 m dengan kecepatan 1000 peluru/menit, dan jarak kecepatan amunisi rata-rata 1050 meter/detik, sedangkan maksimal magazen sebanyak 252 butir.
Sky Gun Misille memiliki amunisi AHEAD (Advanced Hit Efficiency and Destruction) kaliber 35 mm yang dapat menyembur menjadi 202 butir dan membentuk semacam perisai (Metal Spin-stabilised Projectiles) setelah 4 detik ditembakan, sehingga kemungkinan target lolos dari sasaran peluru hanya 10%.
Satu Firing Unit (FU) Skyshield Gun Misille terdiri dari dua unit meriam revolver kaliber 35 mm (1,38 inci), satu sistem sensor pengendali/radar dan pos komando secara terpisah, juga dilengkapi dengan dua rudal darat ke udara jenis Chiron buatan Korea Selatan yang sudah terintegrasi dengan Skyshield Gun Sistem sehingga membuat jangkauan radar lebih luas dan efektif, sehingga sekaligus mengembangkan pertahanan titik menjadi pertahanan wilayah/area.
Skyshield Gun Missile dapat ditempatkan dimana saja sesuai kebutuhan dengan sistem mobile dengan menggunakan empat truk yang sudah dilengkapi dengan derek, masing-masing truk memuat satu pos command, dua meriam revolver 35 mm dan satu sistem sensor kendali/radar, sedangkan Chiron dapat ditempatkan hingga sejauh 5 km dari Command Post.
Saat ini Skyshield Gun Missile ditempatkan di Denhanud 471 Paskhas Halim Perdanakusuma, Denhanud Paskhas Lanud Supadio Pontianak, dan Denhanud Paskhas Lanud Sultan Hasanuddin masing-masin satu Baterai yaitu dua Firing Unit.
Spoiler for :

KRI Usman Harun
Berdasarkan data, kapal perang tipe F2000 Corvette ini memiliki 1 meriam Oto Melara 76 mm, 2 meriam MSI Defence DS 30B REMSIG 30 mm, dan peluncur tripel torpedo BAE Systems 324 mm untuk perang atas air dan bawah air.
Selain itu, dilengkapi pula dengan 16 tabung peluncur peluru kendali permukaan-ke-udara VLS MBDA MICA (BAE Systems), 2 set 4 tabung peluncur peluru kendali MBDA (Aerospatiale) MM-40 Block II Exocet. Dua sistem arsenal inilah yang cukup mengganggu pertahanan musuh, baik dari udara ataupun permukaan laut.
Sistem kesenjataan bawah lautnya juga cukup menggentarkan lawan hingga jarak sejauh 50 kilometer dari titik peluncuran. Selain KRI Usman-Harun-359, senjata-senjata itu juga terpasang pada 2 kapal perang lain yang juga dipesan Indonesia dari Inggris: KRI Bung Tomo-357 dan KRI John Lie-358.
Untuk keperluan perang bawah air dari serbuan dan intipan kapal selam, kapal-kapal perang ini dilengkapi radar berbasis sonar di lambung Thales Underwater Systems TMS 4130C1, radar permukaan dan udara E-band dan F-band BAE Systems Insyte AWS-9 3D. Inilah salah satu sebab personel pengawaknya cukup banyak. Tiap kapal memerlukan 79 personel termasuk sang komandan kapal.
Dengan karakter korvet yang cukup “mini” namun cukup sarat persenjataan, kapal perang berbobot kosong hampir 2.000 ton ini pas untuk keperluan patroli jarak dekat-menengah dan kawal-sergap. Apalagi kecepatannya cukup mumpuni, yaitu hingga 30 knot perjam berkat dorongan empat mesin diesel MAN B&W/Ruston yang memancarkan tenaga total 30,2 MegaWatt dari 2 poros baling-balingnya.
Di atas kertas, sekali pengisian penuh bahan bakar dan logistiknya, jarak tempuhnya pada kecepatan ekonomis 12 knot perjam adalah 5.000 mil laut. Kalau ini benar-benar diterapkan, maka jarak Sabang-Merauke bisa ditempuh dalam 18 hari layar.
Dengan perhitungan jarak tempuh peluru kendali MM-38 Block III Exocet menjangkau 180 kilometer, maka jarak 5.000 mil laut alias 9.000 kilometer darat itu memerlukan 50 titik peluncuran peluru kendali secara simultan.
Jika KRI Usman-Harun-359 berada 25 mil laut dari perairan kedaulatan Singapura, peluru kendali buatan Prancis berkecepatan suara itu perlu waktu kurang dari 10 detik untuk mengenai sasaran di negara pulau itu sejak diluncurkan dari tabung peluncurnya di kapal.
Spoiler for :

KRI Nanggala
Tak kalah dari TNI AD, TNI AL juga punya kendaraan tempur angker bernama KRI Nanggala. Sama seperti tank Leopard, kapal selam berkelir hitam itu juga dibuat di Jerman. Bedanya, usia Nanggala 402 lebih tua karena dibuat pada 1981.
Urusan senjata, kapal selam kelas Cakra itu dibekali torpedo SUT bikinan PT Dirgantara Indonesia. Torpedo yang dapat melesat 35 knot itu memiliki hulu ledak 260 kg dan dilengkapi kabel kontrol dan anti-sonar sehingga dapat menyerang musuh tanpa terdeteksi.
KRI Nanggala memiliki panjang 59,5 m x lebar 6,3 m x tinggi 5,5 m dan bobot 1.395 ton. Kapal yang mampu memuat 34 awak itu dibekali mesin 4-diesel electric dan 1-shaft bertenaga 4.600 shp dan dapat melaju 21,5 knot atau 39 km/jam.
Spoiler for :

AH-64D Apache Longbow
Apache adalah Heli serang terbaik saat ini. Kelebihan heli ini dalam akuisisi target, AH-64 memiliki suite sensor hidung dan juga sebagai sistem pengindra pada malam hari (Night vision). Heli ini juga dilengkapi dengan persenjataan 30mm yang terpasang pada bagian bawah lambung diantara kedua landing gear utama.
Pada sisi kiri dan kanan kedua sayap heli terdapat empat cantelan pada tiang sayap untuk menempatkan senjata. Senjata yang dipasang pada kedua sisi atau pada sayap pendek tersebut adalah Rudal AGM 114 Hellfire dan roket Hydra 70. AH-64 umumnya memiliki sistem redundasi untuk meningkatkan survivability pertempuran.
Pada bagian mesin, AH-64 didukung dengan mesin General Electric T700 Turboshaft berknalpot tinggi yang dipasang pada kedua sisi badan pesawat. Berbagai model mesin telah digunakan oleh Apache diantaranya menggunakan mesin Rolls-Roice dari Inggris kemudian di tahun 2004, General Electric Aviation mulai memproduksi mesin yang lebih kuat yaitu T700-GE-701D, dengan rate 2.000 shp (1.500 kW) untuk AH-64D.
Dari penampilan AH-64 Apache terlihat sangat sangar dengan empat rotor baling utama dan empat pada ekor. Untuk pengoperasiannya, 2 awak akan bekerja secara tandem yaitu satu awak sebagai pilot utama dan satunya berperan sebagai copilot dibelakang bagian atas sekaligus penembak. AH-64D Apache Longbow, dilengkapi dengan suite sensor canggih dan kokpit kaca.
Kelebihan utama dari variant sebelumnya, pada AH-64D terdapat kubah yang dipasang di atas rotor utama yang dilengkapi radar pengontrolan tembakan yang merupakan perangkat dan menggunakan gelombang radio berfrekuensi tinggi dengan radiasi elektromagnetik, sistem akuisisi target (FCR) dan Frekuensi Interferometer Radar (RFI). Posisi radome atau radar dome yang berada di atas memungkinkan dapat mendeteksi target dan peluncuran rudal ketika helikopter berada di belakang suatu rintangan atau halangan seperti medan, pohon atau bangunan.
Selain itu sitem AN/APG-78 pada sistem radar, mampu melacak 128 sasaran secara bersamaan dan melibatkan 16 target paling berbahaya, serta juga dapat mendeteksi serangan dalam waktu 30 detik. Dalam proses pendeteksian tersebut, target yang dapat dilakukan bisa melalui cara lain yaitu dengan menggunakan data link. Data link ini bertempat disebuah radio modem yang terintegrasi dengan suite sensor yang memungkinkan data akan dibagi dengan unit ground atau darat dan masih banyak lagi yang lainnya dari model D ini.
Spoiler for :

Mi-35P
Helikopter Mi-35 ini adalah pengembangan dari helikopter tempur legendaris Mi-24 Hind yang mulai diproduksi di era 1970an. Sedikit berbeda dengan heli tempur buatan Barat yang memisahkan fungsi serang dan serbu, Mi-35P merupakan helikopter serang yang dilengkapi kemampuan angkut pasukan meskipun dalam jumlah terbatas (8 personel infanteri tempur bersenjata lengkap).
Sebagai heli serang, Mi-35P TNI AD dilengkapi dengan roket S-8 kaliber 80mm, pelontar chaff/flare untuk mengecoh rudal yang mengancam dirinya, kanon GSh-30 kaliber 30 mm serta yang paling menakutkan adalah rudal antitank 9M120 Ataka atau AT-9 Spiral dalam kode NATO yang mampu menghajar sasaran seperti tank dan panser musuh dari jarak 8 kilometer serta bersifat fire and forget. Rudal ini memiliki kemampuan sulit di-jamming sodokan perang elektronika sehingga tingkat perkenaan ke sasaran lawan sangatlah tinggi.
Spoiler for :

F-16 C/D Block 52ID
Pesawat tempur F-16 C/D yang di-upgrade di Hill AFB memiliki nama resmi F-16 C/D 52 ID, memang memiliki kemampuan dalam banyak hal setara F-16 Block 52, khususnya kecanggihan avionik, kemampuan tempur, dan jenis persenjataannya. F-16 C/D 52ID memiliki berat kotor maksimum 37.500 lbs dan mesin jet turbo fan yang sama yaitu Pratt & Whitney F100-PW-220/E dengan daya dorong 24.000 lbs sehingga memiliki thrust to weight ratio 0,64. Beda dengan F-16 C/D Block 52 yang mempunyai berat kotor maksimum 52.000 lbs dan didorong mesin F100-PW-229 dengan daya dorong 29.000 lbs yang memiliki T/W ratio 0,56. Dalam close combat atau pertempuran udara jarak pendek, F-16 TNI AU dengan T/W ratio lebih besar memiliki kelincahan lebih baik dari F-16 Block 52.
Menyangkut peningkatan kemampuan memang F-16 C/D Block 50/52 dengan daya dorong lebih besar mampu mengangkut senjata lebih berat dan bisa dipasang Conformal Fuel Tank di punggung dan menggotong drop tank 600 gallon sehingga bisa terbang lebih jauh. Namun untuk urusan pertempuran udara, dengan rudal jarak pendek AIM-9 Sidewinder P-4/L/M dan IRIS-T (NATO) serta rudal jarak sedang AIM-120 AMRAAM-C, jelas F-16 C/D 52ID TNI AU tidak kalah dengan Block 50/52.
Bahkan dipastikan dalam duel jarak dekat, F-16 C/D 52ID TNI AU mampu mengungguli Block 50/52 soal kelincahan. Untuk serangan permukaan darat dan perairan, F-16 ID juga mampu menggotong persenjataan kanon 20mm, bomb standar MK 81/82/83/84, Laser Guided Bomb, rudal AGM-65 Maverick, AGM-84 Harpoon antikapal, AGM-88 HARM antiradar, ACMI Pod serta mampu menggunakan navigation dan targeting pod untuk operasi malam hari serta misi Suppression Of Enemy Air Defence (SEAD), yaitu menghancurkan pertahanan udara musuh. Improved data modem memungkinkan penerbang melakukan komunikasi tanpa suara hanya menggunakan komunikasi data dengan pesawat lain dan radar darat, radar laut atau radar terbang.
Upgrade F-16 C/D 52ID tidak main-main karena mengejar kemampuan setara dengan Block 50/ 52, di antaranya memasang Mission Computer MMC-7000A versi M-5 yang dipakai Block 52+ dan bahkan digunakan F-22, dilengkapi komputer sistem kemudi (FLCS) digital, sepasang Multifunction Displays Berwarna block-52, HUD lebar block-52 dengan kemampuan night vision, digital terrain system & Digital Moving Map block 52, color cockpit camera block-52, throttle grip & side stick controller Block-52, countermeasures management switch to control ALE-47, voice message unit untuk collision avoidance system dan ground avoidance advisory function Block-52.
Sementara radar AN/APG-68 (V) di-upgrade software agar meningkat kemampuannya sesuai mission computer 7000A. Prinsipnya F-16 C/D 52ID TNI AU menjalani program The Common Configuration Implementation Program (CCIP) seperti yang dilakukan pada F-16 CD Blok 40/42 AU AS agar meningkat menjadi standar Blok-50/52.
Semua F-16 C/D 52ID TNI AU juga menjalani modifikasi struktur rangka pesawat dengan program Falcon STAR (Structural Augmentation Roadmap) sehingga umur rangka pesawat menjadi lebih dari 10.000 jam. Hal ini memungkinkan pesawat dipakai 10 tahun lagi sebelum menjalani Dervice Life Extension Program (SLEP) yang mampu menambah umur rangka pesawat sekitar 2.000 jam atau 10 tahun masa pakai.
Spoiler for :

Sukhoi Su-30MK/MK2
Sukhoi Su-30 merupakan pesawat tempur yang dikembangkan oleh Rusia sejak 1996. Pesawat ini bisa dibandingkan dengan F/A-18E/F Super Hornet and F-15E Strike Eagle buatan Amerika Serikat.
Secara fisik, pesawat ini merupakan pengembangan dari Su-27UB di antaranya seri Su-30K dan Su-30MK. Konsep awal pembuatan pesawat ini tak lepas dari upaya Uni Soviet untuk menyaingi F-14 Tomcat, F-15 Eagle, F-16 Fighting Falcon, dan F/A-18 Hornet.
Saat ini, TNI AU telah memiliki dua unit Su-30MK dan sembilan unit Su-30MK2. Su-30MK2 memiliki peran multifungsi dan dirancang untuk mendapatkan keunggulan udara, termasuk dalam pertempuran jarak menengah dan dogfights, dan menghancurkan target dengan semua jenis senjata.
Untuk sistem senjata, dua varian ini dilengkapi built-in GSH-301 30-mm automatic single-barrel dengan beban amunisi dari 150 putaran. Termasuk membawa 12 jenis persenjataan yang terdiri dari rudal, roket dan bom yang dipasang secara eksternal di bawah sayap dan bodi pesawat. Pesawat ini bisa memuat rudal jarak menengah, rudal permukaan, bom udara, hingga bom nuklir.
Spoiler for :

RBU-6000
TNI Angkatan Laut ternyata memiliki senjata yang sangat sangar yakni, RBU (Reaktivno-Bombovaja Ustanovka ) 6000, senjata itu bisa dibilang menjadi senjata andalan TNI AL dalam gelar-gelar latihan tempur, seperti pada level Latihan Gabungan TNI.
Adaptasi RBU-6000 cukup luas, tidak hanya kelas korvet, jenis frigat hingga destroyer juga lazim mengandalkan RBU-6000. Pengoperasian RBU-6000 sudah tergolong modern, yakni dengan sistem kendali otomatis dari pusat informasi tempur yang mengandalkan Burya fire control system agar akurasi serta arah elevasi multi larasnya dapat terjaga.
Secara total, pola penembakkan RBU-6000 dapat di setting untuk satu kali tembakan, 2x, 4x 8x atau salvo 12x. Menyadari panasnya laras setelah dilakukan penembakkan, dilakukan pendinginan dengan air. Kemudian apabila amunisi sudah habis, sementara kapal selam yang diburu belum kalah tidak jadi masalah karena RBU-6000 siap melakukan reload amunisi secara otomatis dengan teknologi 60UP loading system yang terletak dibawah dek peluncur.
Umumnya tiap-tiap peluncur dapat memuat magazine yang berisi 72 hingga 96 roket. Jumlah yang cukup besar untuk mengkandaskan atau paling tidak membuat kapal selam musuh rusak berat. Satu unit RBU-6000 memiliki berat 3.100 kg, lebar 2 meter, tinggi 2,25 meter, dan lebar 1,75 meter. Untuk menyesiakan arah sasaran, tingkat elevasi dapat disesuaikan mulai dari -15 sampai 60 derajat. Untuk sudut putarnya mencapai 180 derajat.
Itulah beberapa alutsista andalan TNI. Barangkali ada yang mau nambahin

Quote:
KASKUSER YANG BAIK MENINGGALKAN KOMEN YANG BAIK, LEBIH BAIK LAGI DI RATE, DAN PALING BAIK MEMBERI CENDOL






Diubah oleh scarlet.needle 12-10-2015 14:27
0
4.3K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan