Pyongyang: Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengaku ingin memperbaiki hubungan dengan Korea Selatan.

Pernyataan itu diungkapkan Kim ke Liu Yunshan, utusan khusus Tiongkok yang menghadiri peringatan hari jadi ke-70 Partai Pekerja Korut di Pyongyang, Sabtu (10/10/2015).

Seperti dilaporkan kantor berita Xinhua, Kim mengatakan kepada Liu bahwa Korut membutuhkan "lingkungan damai dan stabil untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat."

Masih dari laporan Xinhua, "DPRK (Korut) bersedia melakukan sejumlah usaha untuk meningkatkan hubungan antar Utara dan Selatan demi kestabilan Semenanjung."

Liu, orang terkuat kelima di Partai Komunis Tiongkok, menyerahkan surat dari Presiden Xi ke Kim. Inti dari surat itu adalah Xi menilai Korut sebagai salah satu negara sekutu penting.

Menurut Liu, menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea akan "menguntungkan semua pihak." Liu menambahkan Tiongkok siap bekerja sama dengan DPRK agar diskusi program nuklir Korut dapat dilanjutkan.

Diskusi nuklir yang melibatkan Korsel, Korut, AS, Tiongkok, Rusia dan Jepang bertujuan membujuk Pyongyang untuk menghentikan ambisi nuklirnya.

Beijing sempat kesal karena Korut menolak menghentikan aksi provokatifnya, terutama dalam program senjata nuklir.

Tiongkok adalah negara sekutu Korut sejak mengirimkan pasukan dalam Perang Korea pada 1950-1953.

Namun Kim, yang berkuasa sejak kematian ayahnya Kim Jong-il pada 2011, belum pernah satu kali pun bertemu dengan Presiden Xi.

Presiden Xi justru sudah enam kali bertemu dengan Presiden Korsel Park Geun-hye, yang berkuasa sejak 2013.

http://internasional.metrotvnews.com...-dengan-korsel