Diam, Sunyi, dan Kosong
-

Diamku tak mengenal gelap dan terang
Layaknya ombak detik yang terus berpacu namun berlalu
Sedikit melambat kadang terlewat
Mereka hanya singgah dengan pesan-pesan samar

Sunyiku berpangku dalam resah
Kendali diri hampir tak ada arti
Berdiam di titik tak berkutik
Hanya mengusik wacana-wacana berbisik

Kosongku biasanya berteduhkan angan
Yang perlahan ciptakan bayang harapan
Menohok masa depan dengan gemuruh cinta
Padahal hanya sebatas ilusi pelipur lara

Gerangan kemarilah engkau
Tambatkan pesonamu dalam jiwa redupku
Hujam gundahku agar menjadi indah
Dalam diam, sunyi, dan kosong.


Jakarta, 12 Oktober 2015


Salam kenal gansis bermodal penat n donat maka jadilah puisi pertama ane