Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aribandimantraAvatar border
TS
aribandimantra
Begini Cerita Mudahnya Kuliah di Jerman
JAKARTA – German Academic Exchange Service (DAAD) yang merupakan lembaga penyedia dana beasiswa ke Jerman mengadakan Seminar mengenai studi ke Jerman bagi mahasiswa/peneliti Indonesia, Sabtu (10/10). Seminar diadakan di Museum Nasional Jakarta yang juga merupakan tempat berlangsungnya Pameran Sains dan Teknologi Jerman.



DAAD adalah organisasi bersama dari institusi pendidikan tinggi dan asosiasi mahasiswa Jerman. Tujuan DAAD adalah meningkatkan kerjasama akademis di seluruh dunia, terutama melalui pertukaran mahasiswa, akademisi dan ilmuwan.
“Persyaratan mendaftar beasiswa yakni CV, transkrip nilai, bukti kemampuan bahasa dan tulisan mengenai alasan masuk universitas dan kenapa ingin belajar di Jerman. Di Jerman, hampir semua jenjang S1 tidak memungut biaya perkuliahan. Untuk jenjang S2, sebagian memungut sebagian tidak,” terang Widia, perwakilan DAAD Jakarta.

DAAD memiliki peran menawarkan konsultasi perseorangan mengenai beasiswa yang tersedia dan kesempatan studi di Jerman, menyelenggarakan sesi orientasi tentang pendidikan tinggi, studi dan penelitian di Jerman, ikut serta dalam pameran pendidikan, mempersiapkan penerima beasiswa jangka panjang ( pelatihan persiapan mengenai kebudayaan sebelum keberangkatan. Selain itu, DAAD berperan membantu alumni DAAD dan perhimpunannya serta institusi pendidikan tinggi Indonesia, misalnya penyelenggaraan konferensi dan penempatan dosen tamu dari Jerman dan menerbitkan NADI (Nachrichten fuer Alumni und Deutschland Interessierte), jurnal alumni DAAD Jakarta.

Di Jerman, pemerintah memberikan waktu bagi mahasiswanya untuk bekerja paruh waktu. Widia melanjutkan bahwa pemerintah Jerman hanya memperbolehkan bekerja bagi mahasiswa internasional yakni 120 hari yang masing-masingnya tidak boleh lebih dari 8 jam dan penghasilannya tidak boleh melebihi 400 euro. Pemerintah Jerman memberikan waktu 18 bulan setelah lulus untuk mendapatkan pekerjaan.
“Apabila tidak mendapatkan di bulan ke-19 maka pelajar diperkenankan pulang ke negara asalnya,” tambah Widia.
Sementara itu, Nicole Hanke, mahasiswi Jerman yang tengah magang di DAAD Jakarta menyatakan bahwa sebagai mahasiswa Jerman banyak keuntungan yang didapat.

“Kartu mahasiswa dapat digunakan untuk semua alat transportasi di Jerman secara gratis. Kita juga bisa mengakses perpustakaan dengan cuma-Cuma,” terang Nicole. Ia melanjutkan bahwa biaya hidup di Jerman Timur jauh lebih terjangkau dibanding Jerman Barat.
Sementara itu, Hendro sebagai marketing DAAD menyatakan untuk mendapatkan beasiswa harus direncanakan sejak awal dan bersungguh-sungguh menjalani prosesnya.



“Banyak universitas bagus di Jerman baik kota besar dan kecil. Standar universitas di Jerman sama. Yang membedakan yakni spesialisasi universitasnya, misal terkenal di bidang kedokterannya, tekniknya, dll. Banyak riset disponsori oleh pemerintah Jerman dan swasta yang darinya mereka mengambil para ilmuwan untuk bergabung dalam riset tersebut,” jelas Hendro.

Dalam penyampaiannya, Hendro menjelaskan bahwa mahasiswa Asia menempati peringkat kedua terbanyak setelah mahasiswa asli Jerman itu sendiri. Ilmu sosial di Jerman cukup terkenal dan bagus yang masih banyak terbuka untuk mahasiswa internasional.
“Anggaran dana riset di Jerman yakni 1000 triliun di mana anggaran tersebut hanya 3% dari APBN Jerman,” tambah Hendro.
Ia melanjutkan bahwa umur ijazah untuk mendaftar beasiswa DAAD yakni tidak lebih dari 6 tahun. Pemohon beasiswa diharuskan mendapatkan rekomendasi dari profesor di universitas.

“Program beasiswa terbaru yang dikover DAAD yakni biodiversity and health. Beasiswa tipe ini yakni diperuntukkan bagi doktoral dan magister dengan jurusan biologi, farmasi, kedokteran. Beasiswa ini merupakan kerja sama dengan menteri pendidikan di Jerman dengan Ristek, LIPI dan Dikti di Indonesia,” jelas Lidya Natalie.




Michael Rottman sebagai perwakilan kedutaan Jerman untuk Indonesia sangat mendorong mahasiswa Indonesia untuk belajar dan datang ke Jerman. “Mahasiswa Indonesia, ayo datang ke Jerman!” serunya yang diiringi riuh tepuk tangan peserta seminar.
Di samping kantor pusatnya di Bonn, DAAD diwakili oleh 14 kantor perwakilan di berbagai kota di seluruh dunia. DAAD perwakilan Jakarta dibuka pada tahun 1990, dan telah merekam sejarah panjang hubungan Indonesia-Jerman dalam bidang pendidikan tinggi. Misi DAAD di Indonesia adalah memelihara hubungan kerjasama yang telah terjalin dengan baik.

Informasi lebih lanjut mengenai program dan layanan DAAD tersedia di [url=http://www.daad.de.]www.daad.de.[/url]

Diubah oleh aribandimantra 11-10-2015 12:52
0
8.3K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan