- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
MULAILAH BERFIKIR JERNIH !!!


TS
penjajakbarang
MULAILAH BERFIKIR JERNIH !!!
Selamat siang,
Sabtu - 10 - 10 - 2015
------------Sebelum membaca tulisan ini buang semua perasaan subjektifitas pada diri anda, jika masih belum mampu netral lebih baik berhenti pada tanda titik ini . -------------
Zaman udah kebalik, dimulai dari sebelum pemilu 2014 sampai detik ini itulah yang ane rasakan
Banyak orang menjadi ahli ekonomi, padahal latar belakang bukan pendidikan ekonomi (bukan yg cuman asal sekolah). Pengalaman usaha skala mikro berbicara usaha makro, dan kalau bertolak belakang dri pandangan yg dia yakini langsung ngomong ngawur yg tidak akan bisa dikalahkan
Banyak orang yang tidak mengerti hukum berbicara mengenai hukum dan merasa hukum di indonesia jelek! Tidak punya basic sekolah hukum hanya menggunakan perasaan subjek pribadi, ada juga yang sekolah di luar negeri berusaha membandingkan, baru sekolah belum menjadi penduduk bertahun2 di luar negeri, baru liburan 2 minggu belum tinggal 2 tahun! Kadang dikasih tahu seakan serba lebih tahu
Banyak orang yang tidak mengerti politik berbicara seperti ahli politik, padahal jelas sudah kalau berbicara politik tidak ada kawan dan tidak ada lawan. Kita berikan kata "homo homini lupus" pun mungkin akan bertanya apa itu
Menurut ane pribadi mau jadi ahli ekonomi, ahli hukum, atau ahli politik ketika ngbrol sama teman, sodara, atau kerabat sah2 aja asal jangan terlalu memaksakan pendapat diri sendiri, mending pendapat yang dipertahankan keluar dari diri sendiri berdasarkan baca beberapa buku referensi dan pengalaman, kadang yang miris pendapat dri ahli a, b , c yang notabene mempunyai pandangan yang dia sadari juga selalu ada peluang dibantah, cuman kok pendengar-nya kadang suka berlebihan..
Makin banyak golongan rakyat yang tidak mau didebat padahal mereka katanya muak melihat legislatif yang tidak mau mendengar, mereka bilang hukum tidak berjalan, ketika mau dijalankan mereka teriak tidak adil, mereka bilang negara indonesia sangat damai tapi ketika berbeda pandangan sedikit bukan-nya menerima tapi malah menolak dan membuat jarak.
Tulisan ini jangan dijadikan ajang tunjuk menunjuk untuk siapa, 1 jari menunjuk orang lain 4 jari menunjuk diri sendiri. Ini hanya sebagai bahan renungan
Untuk sebagian orang mungkin akan tersenyum..,
Salam,
Penjajakbarang
Sabtu - 10 - 10 - 2015
------------Sebelum membaca tulisan ini buang semua perasaan subjektifitas pada diri anda, jika masih belum mampu netral lebih baik berhenti pada tanda titik ini . -------------
Zaman udah kebalik, dimulai dari sebelum pemilu 2014 sampai detik ini itulah yang ane rasakan
Banyak orang menjadi ahli ekonomi, padahal latar belakang bukan pendidikan ekonomi (bukan yg cuman asal sekolah). Pengalaman usaha skala mikro berbicara usaha makro, dan kalau bertolak belakang dri pandangan yg dia yakini langsung ngomong ngawur yg tidak akan bisa dikalahkan
Banyak orang yang tidak mengerti hukum berbicara mengenai hukum dan merasa hukum di indonesia jelek! Tidak punya basic sekolah hukum hanya menggunakan perasaan subjek pribadi, ada juga yang sekolah di luar negeri berusaha membandingkan, baru sekolah belum menjadi penduduk bertahun2 di luar negeri, baru liburan 2 minggu belum tinggal 2 tahun! Kadang dikasih tahu seakan serba lebih tahu
Banyak orang yang tidak mengerti politik berbicara seperti ahli politik, padahal jelas sudah kalau berbicara politik tidak ada kawan dan tidak ada lawan. Kita berikan kata "homo homini lupus" pun mungkin akan bertanya apa itu
Menurut ane pribadi mau jadi ahli ekonomi, ahli hukum, atau ahli politik ketika ngbrol sama teman, sodara, atau kerabat sah2 aja asal jangan terlalu memaksakan pendapat diri sendiri, mending pendapat yang dipertahankan keluar dari diri sendiri berdasarkan baca beberapa buku referensi dan pengalaman, kadang yang miris pendapat dri ahli a, b , c yang notabene mempunyai pandangan yang dia sadari juga selalu ada peluang dibantah, cuman kok pendengar-nya kadang suka berlebihan..
Makin banyak golongan rakyat yang tidak mau didebat padahal mereka katanya muak melihat legislatif yang tidak mau mendengar, mereka bilang hukum tidak berjalan, ketika mau dijalankan mereka teriak tidak adil, mereka bilang negara indonesia sangat damai tapi ketika berbeda pandangan sedikit bukan-nya menerima tapi malah menolak dan membuat jarak.
Tulisan ini jangan dijadikan ajang tunjuk menunjuk untuk siapa, 1 jari menunjuk orang lain 4 jari menunjuk diri sendiri. Ini hanya sebagai bahan renungan
Untuk sebagian orang mungkin akan tersenyum..,
Salam,
Penjajakbarang
Polling
0 suara
perasaan agan2 tentang tulisan ini?
0
1.1K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan