bagusfajarAvatar border
TS
bagusfajar
Biar Dinilai Isu SARA, Ahok ‘Ngerjain’ Adhyaksa Dault
Ratusan atlet nasional dan internasional secara resmi mendaulat Adhyaksa Dault untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Acara pendaulatan tersebut mengangkat tema “Atlet Nasional Mendaulat Adhyaksa Dault Menuju DKI 1 sebagai Calon Gubernur DKI periode 2017-2022″ yang digelar di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta.

Tampak dalam acara tersebut diantaranya ketua umum Ikatan Atlet Nasional Indonesia (IANI) Icuk Sugiharto (pebulutangkis nasional), Markis Kido, Luluk Hadianto (pebulutangkis nasional), Hengki Silatang, Ellias Pical (petinju nasional), Ananda Mikola (pembalap nasional), Krisna Bayu (pegulat nasional), dan ratusan atlet nasional ternama lainnya.

Selain itu sejumlah musisi legendaris juga hadir memberikan dukungannya secara resmi seperti Jelly Tobing (drummer), Deddi Dukun, Debby Nasution, dan Deddy Dores yang berencana membuat konser musik “Pendaulatan Adhyaksa Dault Menuju DKI 1″



Pendaulatan oleh ratusan atlet ternama tersebut juga diramaikan dengan lagu “Panggung Sandiwara” yang dinyanyikan oleh Deddy Dores dan Adhyaksa Dault.

Dalam acara tersebut, Adhyaksa Dault menyindir Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang pernah bertemu dengannya beberapa waktu lalu. “Jangan ada dusta di antara kita,” katanya, di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat 8 Oktober 2015.

Adhyaksa saat itu bertemu dengan Ahok dalam kapasitasnya sebagai Ketua Kwartir Nasional Pramuka. Seusai pertemuan itu, pertemuan yang tidak etis disampaikan dipublik, Ahok justru berbicara di pers. Terlebih, apa yang disampaikan di media, menurut Adhyaksa dault, isinya dusta.



Ahok dalam siaran persnya waktu itu mengatakan, Adhyaksa Dault akan mendukung dirinya (Ahok) jika Ahok masuk Islam. Menurut Adhyaksa, kata tersebut tidak benar. Ia pun menyampaikan kalimat yang sebenarnya.

“Yang benar itu saya bilang, Bapak kalo mau maju dan menang bukalah komunikasi dengan tokoh-tokoh Islam, karena penduduk Jakarta mayoritas Islam,” kata Adhyaksa Dault.

Adhyaksa menegaskan bahwa dirinya tidak akan memainkan isu suku, agama, atau ras (SARA) untuk memenangi pertarungan di Pilkada DKI nanti. “Saya tidak pernah memakai alasan agama dan suku untuk bisa menang. Semua agama itu baik,” ucap Adhyaksa.

Adhyaksa juga siap kalah. Ia bertekad bertanding dengan baik. “Menang dengan baik, kalah juga dengan baik,” kata Adhyaksa. Ia juga mengutip perkataan Sun Tzu, “Kenali dirimu, kenali lawanmu, bertarung seribu kali, menang seribu kali,” tutur Adhyaksa Dault.

Menurut pengamat politik alumnus UGM Yogyakarta Mahmud Yunus menilai, perkataan dusta yang dilontarkan Ahok terhadap Adhyaksa Dault bukanlah hal baru dalam politik. Hal itu melihat, Ahok akan menang apabila isu SARA dimainkan. Hanya saja Adhyaksa Dault tidak mau menggunakan isu SARA, sehingga Ahok sendiri yang mengeluarkan pernyataan yang seakan-akan dirinya diperlakukan SARA oleh Adhyaksa.

“Kekuasaan terkadang melenakan. Terlebih ketika ambisi berkuasa dan mempertahankan kekuasaan begitu kuat. Wajar dalam libido politik, jika Ahok menfitnah Adhyaksa Dault. Mana ada penguasa yang merelakan kekusaannya diambil? Apalagi semakin banyak yang mengusung Adhyaksa Dault untuk maju gubernur DKI Jakarta, wajar Ahok khawatir,” tegasnya.

Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam megeluarkan kata-kata sensasional bukanlah hal baru. Sebelumnya Ahok pernah mengatakan “taik”, “bego”, “bajingan”, “bodoh”. Selain sering mengeluarkan kata-kata kotor, Ahok juga sering mengeluarkan kata-kata kebijakan unik seperti kebijakan terkait anjing, legalitas minuman keras, soal larangan kurban di hari raya Idhul Adha, serta meminta aparat menembaki warga yang mengkritik.







Quote:
0
15.5K
149
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan