Kaskus

News

ketek..basahAvatar border
TS
ketek..basah
Rupiah Terus Menguat, Darmin Nasution: Masalah Belum Selesai
TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan tren penguatan rupiah bukan berarti permasalahan ekonomi sudah selesai. Menurut Darmin, pemerintah akan tetap waspada.



“Ekonomi di dunia belum selesai persoalannya, apalagi ekonomi kita,” ucap Darmin di kantornya Jumat, 9 Oktober 2015. “Jangan menarik kesimpulan seperti itu (permasalahan sudah selesai), tapi yang jelas tendensinya bagus,” katanya. Darmin optimistis rupiah akan terus menguat.

Menurut dia, penguatan rupiah, antara lain, terjadi akibat kecenderungan orang membeli dolar dan berhentinya spekulasi. “Itu membuka kesempatan rupiahnya menguat dan selanjutnya akan lebih membuka kesempatan bagi dunia usaha untuk mengambil keputusan mengenai bisnis,” kata dia.

Darmin mengatakan keadaan ini akan membuka kesempatan dunia usaha untuk mengambil keputusan bisnis. Pasalnya, paket kebijakan ekonomi pemerintah seharusnya ditanggapi lebih bagus sebagai insentif untuk memulai bisnis.





Sebelumnya, Darmin menuturkan aspek psikologis menjadi sentimen penguatan rupiah. “Orang melihat macam-macam bahwa ini serius baik dan membuat orang lebih optimistis, antara lain deregulasi,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan.

Hingga siang ini, Jumat, 9 Oktober 2015, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat menjadi Rp 13.491 dibandingkan dengan posisi sebelumnya Rp 13.887 per dolar AS.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, di Jakarta, mengatakan di dalam negeri, ketersediaan dolar AS terus bertambah menyusul beberapa kebijakan pemerintah (paket kebijakan ekonomi) menjadi salah satu sentimen positif bagi mata uang rupiah.

"Kebijakan ekonomi oleh pemerintah ditambah kebijakan moneter dari Bank Indonesia direspons positif kalangan pelaku pasar uang," katanya.

Ia mengatakan sentimen harga minyak mentah dunia yang dalam beberapa hari terakhir ini berada dalam tren penguatan menambah sentimen positif bagi rupiah dan mata uang negara berkembang lainnya. Minyak mentah dunia saat ini mulai bergerak ke level US$ 50 per barel.

"Penguatan yang terjadi pada rupiah ini tentunya diharapkan masih dapat berlanjut. Meski rawan aksi ambil untung oleh spekulan, sifatnya belum signifikan mengingat sentimen di dalam negeri masih cukup baik," katanya seperti dikutip dari Antara.



sumur
0
1K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan