Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

teguh55Avatar border
TS
teguh55
hilangnya telur ayam secara misterius horor story
Dulu sebelum ane lahir sekitar th 1980an dan belum ada listrik di kampung ane, bokap ane dikasih tanah (sawah kosong) sama ayah dari bokap ane (sebut saja simbah ane. Skrg tinggal simbah putri aja, simbah kakung meninggal th 2000 brapa gt ane lupa, pokoknya pas malam idul fitri setelah ane pulang dari takbir keliling. Meninggalnya pas Malam Selasa Kliwon pula). Sawahnya Lumayan luas gan, sekitar 70x100m persegi. Tanah itu masih satu kampung sama rumahnya simbah. Cuma rumah simbah ada di tengah kampung, sedangkan tanah itu ada di luar kampung. Bener-bener luar kampung. Kala itu bokap ane disuruh hidup mandiri oleh simbah ane karena sudah punya istri. Ditanah itu ada sebuah bangunan berukuran 3x4meter. Atau mirip gubuk gitu tapi temboknya udah dari bata. Tapi alasnya dari tanah (Bokap ane gak cerita asal muasal tuh bangunan). Nah bokap ane tiap malam tidur disitu bersama istrinya. Kasian banget harus tidusr disitu selama beberapa tahun, mana gubuknya sendirian dan sekiarnya sawah lagi. Urusan makan, ortu ane harus kerumah Simbah buat makan, kadang juga bawa bekal dari rumah simbah untuk di bawa ke gubuk. Maklum aja tuh gubuk isinya cuma kamar tidur doang.
Bokap ane saat itu berwirausaha dengan beternak ikan lele. Tanah dari simbah di buat kolam menjadi beberapa bagian.
Alhamdulilah usaha bokap ane itupun sukses dan 2 tahun kemudian dia membangun rumah tepat di depan gubuk itu. Gak besar banget gan, sekitaran 10x10m2. Setelah rumah itu jadi, ortu ane gak lagi tidur di gubuk kecil itu.
Sukses dengan usaha lele, bokap ane mengubah gubuk itu menjadi kandang ayam (Nambahin penghasilan). Kemudian di bawah gubuk itu dibuat sebuah kolam untuk memelihara lele. Maksudnya ketika si ayam buang kotoran bisa langsung jatuh ke kolam lele dan jadi makanan tambahan. Landasan ayamnya dibuat dari bambu dan ada celah-celahnya gan. Terus kolam itu lebarnya 4x4m. Jadi tembok bagian depan gubuk itu melayang gan tanpa penyangga.
Suatu ketika bokap ane memanen lele yg berada dibawah gubuk itu untuk di jual ke pengepul. Alhasil kolam itu kosong tanpa air dan ikan. Hanya tersisa kubangan penuh lumpur dan kotoran-kotaran + sampah.
Kolam itu memang sengaja di kosongkan beberapa hari untuk di kasih bibit lele baru. (Memang harus gitu gan sebelum lele baru di masukkan. Bisa search di gogle tentang hal ini, ane juga rada gak paham).
Saat kolam itu kosong, di gubuk ada ayam betina sedang mengerami telur-telurnya. (Lupa jumlah telurnya).
Sore hari setelah kolam itu kosong. bokap ane lagi di dalam rumah dan sedang nyantai-nyantai.
mejelang mahrib bokap ane mendengar suara cekikan anak kecil bermain di sekitaran gubuk/kandang ayam. (Bokap ane gak nyeritain ke ane kalau istrinya lagi dimana gan.) Suara tertawa dan cekikikan seperti anak sedang bermain biasa. Bokap ane menghiraukannya. Dipikirnya anak-anak kampung lagi bermain layang-layang atau pulang dari nyari katak (kegiatan anak dulu buat kasih makan bebek). Setelah terdengar suara kentongan dan bedug dari masjid (tanda sudah masuk waktu maghrib. Karena belum ada listrik) bunyi anak-anak itu menghilang. Kalau dilogika mungkin hal biasa. Yang masuk kepikiran bokap ane : mungkin anak-anak udah pada pulang karena udah maghrib.
Paginya bokap ane mau kasih makan ayam-ayamnya. Di panggilah ayam itu untuk keluar kandang. Saat semua ayam diluar, bokap ane masuk gubuk, sekedar ngecek-ngecek doank.
Tapi bokap ane merasa telur yang di erami ayam betina berkurang. Bokap ane gak menghitung jumlah awal telur ayamnya. Tapi gak begitu berarti menurutnya. Mungkin jatuh ke kolam lele. Lalu ia cek di kolam yang lurus dengan sarang ayam tapi gak ada. Akhirnya dia menghitung sisa telur ayam yang masih tersisa disitu. Jumlahnya ada 6 butir. setelah itu kejadian itu, bokap ane melakukan rutinitas seperti biasa. Skip aja..
Sore hari bokap ane lagi nyantai di pinggir kolam lele yang dekat dengan gubuk. Bukan kolam bawah gubuk ya gan, tapi kolam yg lain. Bokap ane mendengar suara anak kecil cekikan layaknya bocah bermain. Bokap ane curiga sama suara itu. Gak ada anak-anak bermanin disekitar situ. Lantas bokap ane bergegas mendatangi suara itu dan benar saja, berasal dari sekitar gubuk. Dipikirnya maling gan. Makanya ia muter-muter di sekitaran gubuk berharap maling itu muncul. Tapi hasilnya nihil. Tanda waktu maghrib telah berbunyi. Suara itu lenyap diikuti bunyi bedug yang mulai keras. Disitu bokap ane mulai ngerasa ada yang gak beres. akhirnya bokap ane masuk kerumah dan melupakan kejadian sore itu.
Pagi hari berikutnya, Bokap ane menuju ke gubuk untuk kasih makan ayam-ayamnya. Pas dia ngecek telur ayamnya, telurnya menghilang 2 butir. Ia teringat suara bocah main disitu. Lantas bokap ane menemui temen ane dirumahnya (sebut Roni. Dia skrg umurnya 5th lebih tua dr ane). Roni biasa main disekitar rumah bokap ane gan, tapi gak tiap hari juga main disekitar situ. Bokap ane bertanya ke Roni "apakah kamu yg mengambil telur dirumahku?". Roni menjawab Tidak. Tapi bokap ane ngotot bertanya terus sama dia. Pepatah berkata : mana ada maling ngaku. Tapi Roni juga ngotot kalau ia tidak mengambilnya. Gara-gara saling ngotot, bokapnya Roni keluar rumah dan berusaha menenangkan suasana saat itu. Singkat cerita, roni memang tidak mengambil telur itu.
Bokap ane kembali kerumah dan me gecek telur itu. masih utuh 4 butir.
Seiring berjalannya waktu, sore pun tiba. Bokap ane gak sabar melihat siapa yg mengambil telur itu. Dia standby di sekitaran gubuk. Sesekali berkeliling mengitari tuh gubuk. Yang di tunggu-tunggu tiba. Suara cekikikan bocah muncul. Sontak bokap ane langsung mendengarkan suara itu dengan seksama. Setelah tau asal suara itu dari dalam gubuk, bokap ane langsung masuk ke gubuk dengan cepat.
Taraaaaa....
Ayam ayamnya pada berhamburan di dalam dalam gubuk dan bunyi petok petok si ayam bikin riuh. Dilihatnya telur ayam itu sisa 2 butir. Bokap ane langsung lari keluar mencari maling telur itu. Dia berkeliling mencari tapi nihil. gak ada orang disekitar situ. Termasuk di kolam-kolam juga tidak ada orang atau anak kecil.
Kemudian bokap ane berinisiatif untuk mengambil 2 telur terakhir itu. Satu telur bakalan di goreng. Eits, tapi cara mengeluarkan telurnya bukan di pecah. Bokap ane menggunakan jarum untuk melubangi cangkang telur hingga isi telurnya keluar. Lalu Telur nya di goreng sama istri bokap ane buat makan malam. Paginya, bokap ane langsung mencari jerami. Di masukkanlah jerami itu kedalam telur yang sudah dilubagi tadi secara penuh dan rapi. Kira-kira beratnya gak beda jauh sama telur aslinya. Bokap ane menambahkan tulisan 'Allah' dengan tulisan arab menggunakan pensil. Kemudian dia mengembalikan telur asli dan telur palsu itu kedalam sarang ayam seperti semula.
Sorepun tiba, bokap ane sengaja ada di dalam rumah bersama nyokap ane. setengah enam sore, bokap ane mendengar suara anak kecil itu lagi di belakang rumah. bokap ane membiarkan saja karena sudah memasang jebakan tadi. skip..
Pagi harinya bokap ane mengecek telur itu. telurnya sudah lenyap dan ada sebuah pecahan telur di tembok. ternyata telur yang asli di lemparin ke tembok hingga pecah dan telur palsunya di bawa pergi. bokap ane berkesimpulan bahwa yang mengambil telur itu adalah tuyul. sebelum telur hilang, setiap sore terdengar suara anak kecil tertawa dan tidak ada wujudnya. kemudian gubuk juga tertutup rapat bahkan bagian pintunya juga. hanya alasnya berlubang sekitar 2-3cm karena dari bambu dan berfungsi supaya kotoran ayamnya jatuh ke kolam. kalaupun maling, alas bambunya juga utuh tidak ada yang patah.
Spoiler for gubuk nya sekarang:

yang berkenan bagi emoticon-Cendol (S)

mas.tegAvatar border
tien212700Avatar border
ades15795Avatar border
ades15795 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
12.8K
44
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan