- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[BUKTI KERJA JOKOWI & AHOK].MRT JAKARTA KEPUTUSAN BERANI JOKOWI & AHOK.


TS
xonet
[BUKTI KERJA JOKOWI & AHOK].MRT JAKARTA KEPUTUSAN BERANI JOKOWI & AHOK.
BUKTI KERJA JOKOWI & AHOK.MRT JAKARTA KEPUTUSAN BERANI JOKOWI & AHOK.PRESIDEN2 & GUBERNUR2 YG DULU NGAPAIN AJA ??
Quote:
Jokowi Sebut MRT sebagai Peradaban Baru
Kamis, 8 Oktober 2015 | 11:04 WIB
KOMPAS.com
Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meninjau pengerjaan proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Patung Pemuda Senayan, Jakarta, Kamis (8/10/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembuatan terowongan mass rapid transit di Patung Pemuda, Senayan, Jakarta, Kamis (8/10/2015). Jokowi menyebut MRT sebagai penanda dimulainya peradaban baru transportasi nasional.
"Ini adalah peradaban baru, peradaban transportasi massal di bawah tanah. Ini sejarah," kata Jokowi seusai melakukan peninjauan, Kamis pagi.
Jokowi mengatakan bahwa peninjauan itu untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Ia mengapresiasi proses pengeboran yang saat ini telah mencapai 12 meter berbentuk terowongan.
"Jadi saya ingin pekerjaan subway, MRT betul-betul tidak ada masalah," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta yang meresmikan dimulainya proyek MRT tersebut pada 10 Oktober 2013. (Baca Jokowi: Kalau MRT Bikin Macet, Caci Maki Saya Enggak Apa-apa)
Selain itu, kata Jokowi, pembangunan MRT juga memberikan manfaat untuk wawasan pembangunan nasional. Ini karena dalam pengerjaannya, MRT ditangani oleh sejumlah ahli dari Jepang.
"Saya senang pekerjaan di sini banyak sekali transfer of knowledge, transfer of technology. Ini juga memberikan wawasan baru bagi tenaga ahli kita," kata dia.
Pengerjaan fisik MRT telah dilakukan sejak 2013. Tahap pengerjaan MRT kali ini memasuki proses pembuatan terowongan bawah tanah untuk rute fase I di koridor selatan-utara. Terowongan bawah tanah itu menghubungkan Bundaran Senayan dan Bundaran Hotel Indonesia.
Pada 21 September 2015, Jokowi meresmikan pengoperasian mesin pengeboran atau tunnel boring machine (TBM) yang pertama dan dinamakan Antareja. Nama yang diambil dari tokoh pewayangan itu dipilih oleh Jokowi.
Mesin bor Antareja merupakan mesin yang pertama dioperasikan dari total empat mesin yang akan beroperasi dari proyek MRT. Mesin tersebut dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 104 dan CP 105 (Senayan-Setiabudi), yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.
Mesin berteknologi earth pressure balance (EPB) pertama di Indonesia tersebut diproduksi oleh perusahaan Jepang bernama Japan Tunnel Systems Corporation (JTSC). Mesin bor memiliki diameter 6,7 meter dengan total panjang 43 meter dan bobot 323 ton. TBM akan mengebor terowongan jalur bawah tanah MRT dengan kecepatan 8 meter per hari.
malu dong ama vietnam yg sudah bangun mrt 3 jalur sekaligus.malu dong jakarta di bilang primitif, amburadul, kusut, bukan metropolis tapi kampungpolis
Quote:
Jokowi: Sampai Kapan Pun, MRT Enggak Akan Ada Untungnya
Senin, 21 September 2015 | 12:26 WIB
KOMPAS.com
Presiden Joko Widodo didampingi sejumlah menteri memantau pengoperasian perdana mesin bor bawah tanah MRT di Bundaran Patung Pemuda Membangung, Senayan, Jakarta, Senin (21/9/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa proyek mass rapid transit (MRT) adalah proyek yang diputuskan secara politis. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, proyek itu mandek selama 26 tahun proyek karena gubernur tidak berani menjalankannya karena angka yang tak menguntungkan.
"Proyek ini mandek sampai 26 tahun, kenapa? Karena selalu dihitung untung ruginya. Sampai kapan pun ya enggak ada untungnya," ujar Jokowi dalam peresmian mesin bor bawah tanah MRT di Bundaran Senayan, Jakarta, Senin (21/9/2015).
Dia menyebutkan, seharusnya yang dipikirkan adalah benefit yang dihasilkan dari transportasi massal itu. Maka dari itu, pada 2013, Jokowi yang kala itu masih menjadi Gubernur DKI Jakarta memutuskan untuk melakukan groundbreaking proyek ini. Menurut dia, jika proyek itu terus ditunda, maka pemerintah akan menghadapi kesulitan, terutama soal pembebasan lahan. Semakin lama, harga tanah di Jakarta semakin mahal.
Pembangunan proyek MRT ini antara lain mengorbankan keberadaan Stadion Lebak Bulus, yang dijadikan depo MRT. Untuk menutup kerugian besar yang dialami MRT, Jokowi menganggap hal yang harus diperhatikan adalah subsidi bagi proyek transportasi massal berbasis rel tersebut. Salah satu jalan keluarnya adalah dengan subsidi dari pendapatan yang akan diterima pemerintah provinsi melalui penerapan electronic road pricing (ERP).
Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan dalam acara peresmian pengoperasian perdana mesin bor bawah tanah MRT di Bundaran Patung Pemuda Membangung, Senayan, Jakarta, Senin (21/9/2015).
"Ini keputusan politik, kalau dihitung untung rugi, ya rugi terus, enggak akan berubah angkanya. Maka, 10 Oktober 2013, meski ada yang demo, ya putuskan jalan. Alhamdulillah, sekarang kita bisa lihat proses pengerjaan yang sangat bagus," ucap dia.
Pengerjaan fisik MRT telah dilakukan sejak 2013. Tahap pengerjaan MRT kali ini memasuki proses pembuatan terowongan bawah tanah untuk rute fase I di koridor selatan-utara. Terowongan bawah tanah itu akan berada sepanjang dari Bundaran Senayan hingga Bundaran Hotel Indonesia.
Hari ini, Jokowi meresmikan pengoperasian mesin pengeboran atau yang tunnel boring machine (TBM) yang pertama dan dinamakan "Antareja". Penamaan itu didapat langsung dari Jokowi, yang merupakan salah satu tokoh pewayangan.
Mesin bor Antareja ini merupakan mesin yang pertama dioperasikan dari total empat mesin yang akan beroperasi dari proyek MRT. Mesin tersebut dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 104 dan CP 105 (Senayan-Setiabudi), yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.
Mesin berteknologi earth pressure balance (EPB) pertama di Indonesia tersebut diproduksi oleh perusahaan Jepang bernama Japan Tunnel Systems Corporation (JTSC). Mesin bor memiliki diameter 6,7 meter dengan total panjang 43 meter dan bobot 323 ton. TBM akan mengebor terowongan jalur bawah tanah MRT dengan kecepatan 8 meter per hari.
26 th rencana mrt jakarta ga di urus presiden2 n gubernur2 sebelumnya .alasannya ga ada duit, itung2annya rugi.padahal duit ada cuma abis di korupsi.mrt kan buat transportasi massal n emang di negara manapun di subsidi.krn takut rugi presiden2 n gubernur2 sebelumnya ga ada yg berani ambil keputusan.coba kl dr 26th yg lalu mrt jakarta sudah di bangun jakarta ga akan macet gila spt skg.kl skg jakarta macet total setiap hari akibat presiden2 n gubernur2 jakarta yg dulu ga berani ambil keputusan ga populis n takut rugi.negara kok maunya untung terus, ga mau kasi transportasi publik yg bagus ,aman n nyaman buat rakyatnya ???.lalu rakyat bayar pajak buat apa ???.jalanan rusak terus, rs n sekolah mahal, kemana pajaknya ???.buat membiayai gaya hidup pejabat2 aja ????
Quote:
Proyek MRT Masuki Fase Baru
Senin, 21 September 2015 | 14:00 WIB
KOMPAS.com
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers seusai memantau mesin bor yang akan mulai dioperasikan untuk menggali jalur bawah tanah MRT di Bundaran Patung Pemuda Membangun, Senayan, Jakarta, Senin (21/9/2015).
Terkait
JAKARTA, KOMPAS — Hari Senin (21/9) ini, PT MRT Jakarta berencana memulai pengeboran bawah tanah di sekitar Bundaran Senayan, Jakarta Selatan, untuk jalur transportasi massal cepat (mass rapid transit/MRT). Inilah salah satu fase krusial yang menjadi tonggak pembangunan moda angkutan massal Ibu Kota masa depan.
Warga berolahraga di dekat proyek transportasi massal cepat (MRT) di kawasan Bundaran Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/9). Mesin pengebor terowongan (tunnel boring machine) untuk jalur MRT akan mulai dioperasikan di lokasi tersebut pada Senin (21/9) ini. Selama acara peresmian dimulainya pengeboran terowongan berlangsung, badan jalan akan dikurangi satu lajur.
Dua pekan lalu, Presiden Joko Widodo mencanangkan pembangunan kereta ringan (light rail transit) di tepi Tol Jagorawi di dekat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Hari ini Jokowi dijadwalkan meresmikan pengoperasian perdana mesin bor bawah tanah transportasi massal cepat.
Maket mesin bor yang akan mulai dioperasikan untuk menggali jalur bawah tanah MRT di Bundaran Patung Pemuda Membangun, Senayan, Jakarta, Senin (21/9/2015).
Kebutuhan moda angkutan massal bagi Jakarta dan sekitarnya terbilang sangat mendesak. Dengan rata-rata perjalanan orang di dan ke Jakarta 25,7 juta per hari, 18,7 juta perjalanan di antaranya terjadi di dalam Jakarta, pembangunan angkutan massal tak bisa ditunda lagi.
Apalagi dari 1,9 juta kendaraan yang digunakan warga Jabodetabek, 98 persen adalah kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor. Dalam kondisi jalan kelebihan beban, pembangunan moda angkutan umum berbasis rel dinilai jadi pilihan jitu.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami menjelaskan, mesin bor kereta massal cepat (MRT) akan bekerja selama 24 jam. "Pengangkutan tanah dan bebatuan sisa pengeboran dilakukan malam hari saat arus lalu lintas tidak terlalu padat," kata Dono, Minggu (20/9).
Menurut Dono, pengangkutan material sudah sering dilakukan saat pekerja membangun stasiun bawah tanah. Tanah dan bebatuan sisa pengeboran akan dibawa ke Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.
Presiden Joko Widodo didampingi sejumlah menteri memantau pengoperasian perdana mesin bor bawah tanah MRT di Bundaran Patung Pemuda Membangung, Senayan, Jakarta, Senin (21/9/2015).
Pengerjaan ruang bawah tanah menggunakan empat mesin bor berdiameter 6,69 meter yang dipesan dari pabrik pembuatnya di Jepang. Dua mesin dipakai untuk mengebor terowongan dari Senayan, tepatnya di bawah Patung Api Nan Tak Kunjung Padam (Patung Senayan), Jakarta Selatan, hingga Setiabudi, Jakarta Pusat. Salah satu mesin mulai beroperasi hari ini, sedangkan satu mesin lainnya mulai berfungsi pada Oktober 2015. Tahap akhir perakitan mesin bor sedang dilakukan.
Mesin bor akan bekerja di atas landasan kerja berupa lorong selebar 8 meter. Lorong berada di kedalaman 12 meter di bawah Patung Senayan. Sebuah mesin bor membutuhkan waktu satu menit per putaran. Mesin seberat 2.100 ton itu bisa bekerja sejauh 10 meter per hari.
Untuk membuat terowongan bawah tanah dari Senayan hingga Setiabudi, yang panjangnya sekitar 3,1 kilometer, dibutuhkan waktu 1 tahun. Pengeboran akan melewati empat stasiun, yaitu Senayan, Istora, Bendungan Hilir, dan Setiabudi.
Mesin bor yang akan mulai dioperasikan untuk menggali jalur bawah tanah MRT di Bundaran Patung Pemuda Membangun, Senayan, Jakarta, Senin (21/9/2015).
Lajur jalan dikurangi
Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Masdes Arroufi menyatakan, saat peresmian dimulainya pengeboran terowongan, Senin ini, badan jalan akan dikurangi satu lajur, khususnya di Bundaran Senayan. Hal ini dilakukan selama acara berlangsung.
Menurut Masdes, petugas tak akan menutup jalur, tetapi hanya mengurangi lajur di sekitar lokasi selama sekitar tiga jam acara hingga pukul 12.00. Pengurangan lajur berlaku di sekitar Patung Pemuda di Bundaran Senayan, baik lalu lintas dari arah Jalan Jenderal Sudirman maupun dari Jalan Sisingamangaraja. Lajur akan menciut dari tiga jadi dua.
"Pindah lajur secara situasional untuk arus lalu lintas dari Jalan Senopati menuju Jalan Jenderal Sudirman yang biasanya belok kanan di sisi utara bundaran besok (hari ini) melalui sisi selatan. Pengguna jalan agar mengikuti arahan petugas di lapangan," kata Masdes.
Mesin bor yang akan mulai dioperasikan untuk menggali jalur bawah tanah MRT di Bundaran Patung Pemuda Membangun, Senayan, Jakarta, Senin (21/9/2015).
Tol Tanjung Priok
Masih terkait infrastruktur transportasi, pembangunan dan pembongkaran sejumlah tiang Tol Tanjung Priok, Seksi E2 Cilincing-Kali Baru, terus berjalan. Puluhan tiang dari 68 tiang yang tidak sesuai konstruksi saat ini telah dibongkar. Meski begitu, kontraktor diharapkan mempercepat pembangunan agar bisa selesai dari jadwal.
Berdasarkan data yang ada, hingga Kamis (17/9), 30 tiang dari total 68 (sebelumnya disebut 66) tiang telah dibongkar pihak pelaksana Tol Priok Seksi E2, dalam hal ini PT Kawajo-Kajima-Waskita Joint Operation. Sementara 38 tiang lainnya masih dalam proses pembongkaran.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Tanjung Priok Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bambang Nurhadi menyampaikan, pembongkaran tiang itu telah mencapai 44 persen. Sisanya terus berjalan dan diproyeksikan selesai April 2016.
"Selain pembongkaran tiang ini, juga telah berjalan rekonstruksi tiang-tiang lainnya. Kemajuannya sudah 30 persen dan masih on the track,"ucapnya.
Meski begitu, lanjut Bambang, pihaknya menginstruksikan kontraktor tetap berusaha agar mempercepat pengerjaan. Diharapkan, seksi E2 selesai sebelum Maret 2017. Dengan demikian, tol bisa selesai sebelum akhir masa penambahan waktu.
prosesnya emang lambat tapi berjalan kan ?.semua juga butuh proses
Diubah oleh xonet 09-10-2015 02:03
0
5.7K
Kutip
55
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan