- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
ADB Siap Beri Utang Rp 69 T ke RI, Untuk Listrik dan Energi Bersih


TS
ketek..basah
ADB Siap Beri Utang Rp 69 T ke RI, Untuk Listrik dan Energi Bersih
Jakarta - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) akan memberikan pinjaman US$ 5 miliar atau setara Rp 69 triliun (asumsi US$ 1 = Rp 13.800) kepada Indonesia. Ini untuk mendukung pengembangan jaringan transmisi kelistrikan, dan pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan hingga 2019.
"Pinjaman US$ 5 miliar, merupakan pinjaman long term (jangka panjang) dengan tingkat bunga dan grace period yang sangat baik. Ini untuk bantu Indonesia perbaiki sistem transmisi dan distribusi. Kedua support energi bersih (clean energy)," kata Country Director ADB, Steven R. Tabor, saat diskusi energi bersih di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Kamis (8/10/2015).
Di tempat yang sama, Menteri ESDM, Sudirman Said, menilai pinjaman dari ADB sebagai bentuk komitmen yang besar dari dunia internasional kepada Indonesia, dalam mendorong pengembangan energi kelistrikan yang bersih dan ramah lingkungan.
"US$ 5 miliar dalam 4 tahun ke depan merupakan komit yang besar. Tinggal kita respons dalam program," ujar Sudirman.
Untuk penggunaan dana, Sudirman mengaku harus bicara dengan Kementerian Keuangan hingga Kementerian BUMN.
"Pinjaman dolar itu masih high level, karena kita harus bicara dengan Kemenkeu dan BUMN," sebutnya.
sumur
"Pinjaman US$ 5 miliar, merupakan pinjaman long term (jangka panjang) dengan tingkat bunga dan grace period yang sangat baik. Ini untuk bantu Indonesia perbaiki sistem transmisi dan distribusi. Kedua support energi bersih (clean energy)," kata Country Director ADB, Steven R. Tabor, saat diskusi energi bersih di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Kamis (8/10/2015).
Di tempat yang sama, Menteri ESDM, Sudirman Said, menilai pinjaman dari ADB sebagai bentuk komitmen yang besar dari dunia internasional kepada Indonesia, dalam mendorong pengembangan energi kelistrikan yang bersih dan ramah lingkungan.
"US$ 5 miliar dalam 4 tahun ke depan merupakan komit yang besar. Tinggal kita respons dalam program," ujar Sudirman.
Untuk penggunaan dana, Sudirman mengaku harus bicara dengan Kementerian Keuangan hingga Kementerian BUMN.
"Pinjaman dolar itu masih high level, karena kita harus bicara dengan Kemenkeu dan BUMN," sebutnya.
sumur
0
888
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan