Metrotvnews.com, Jakarta: Gerak indeks harga saham gabungan (IHSG) dan mata uang Garuda menguat selama dua hari ini. Rilis data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang terpuruk disinyalir menjadi penyebabnya.

"Data rilis AS yang turun memberikan sentimen positif bagi gerak indeks kita hari ini. Lihat saja indeks dan rupiah menghijau," ungkap Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo kepada Metrotvnews.com, Selasa (6/10/2015).

‎Tidak hanya itu, sentimen positif lainnya yakni Bank Sentral AS, The Fed, yang masih belum juga memastikan kenaikan suku bunganya pada Oktober tahun ini.

"Apakah suku bunga naik di Oktober ini naik atau tidak, bisa jadi Desember dinaikkan. Karena dari Maret, Janet Yellen (Gubernur The Fed) sudah menginstruksikan‎ akan dinaikkan, kalau tidak Oktober ya Desember. Sidang FOMC tinggal dua kali lagi, di Oktober atau November," jelasnya.

Menurutnya, The Fed yang belum menaikkan suku bunga membuat dana asing mulai mengalir masuk ke pasar modal Indonesia.‎ Alhasil, indeks bergerak hijau, dan rupiah pun mengikuti dengan baik.

Selain itu, sentimen positif rupiah dan indeks juga datang dari dalam negeri. Hal itu tercermin mulai terealisasinya dana anggaran pemerintah untuk banyak sektor, khususnya peningkatan sektor infrastruktur yang sudah digalakkan semenjak awal tahun ini.

"Semua orang juga sudah melihat, rupiah turun sudah sejak lama hingga enam sampai sembilan bulan terakhir. Itu sudah terlalu besar membuat rupiah," tutup Satrio.



sumur