mat_indonAvatar border
TS
mat_indon
Mobil Listrik Pertama di Indonesia yang Miliki Pelat dan STNK
Jumat, 02/10/2015 13:28 WIB

Mobil Listrik Pertama di Indonesia yang Miliki Pelat dan STNK

Mobil listrik di Indonesia hanya sebatas produk uji coba. Tapi tidak dengan mobil listrik operasional milik PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Unit Pembangkitan Gresik. Mobil listrik ini sudah dilengkapi pelat nomor polisi dan ber STNK sedangkan BPKB masih dalam proses.


Mobil listrik milik PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Unit Pembangkitan Gresik ini dioperasikan sejak Agustus 2014 silam.
Agus Trimukti/Humas PLN/detikFoto.


Petugas menunjukkan STNK mobil listrik milik PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Unit Pembangkitan Gresik.
Agus Trimukti/Humas PLN/detikFoto.


Petugas mengisi baterai mobil.
Agus Trimukti/Humas PLN/detikFoto.


Seorang operator mobil listrik memperlihatkan cara pengisian energi ke mobil listrik dengan cara sederhana.
Agus Trimukti/Humas PLN/detikFoto.


Petugas mengemudikan mobil listrik milik PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Unit Pembangkitan Gresik.
Agus Trimukti/Humas PLN/detikFoto.

Mobil Listrik Nasional Tak 'Mati Suri', Tahun Depan Siap Dijual Massal

Rista Rama Dhany - detikfinance
Senin, 05/10/2015 16:42 WIB

mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan ketika uji coba mobil listrik 2012 lalu
Jakarta -Pengembangan mobil listrik nasional ternyata masih terus berjalan. Bahkan salah satu produsen mobil listrik dalam negeri asal Gresik, Jawa Timur, siap menjual mobil listrik produksinya secara massal tahun depan.

"Program mobil listrik tidak mandek, masih terus berjalan. Pemerintah kan memang sedari awal targetnya pada 2017-2018 mobil listrik di dalam negeri mulai produksi massal. Nah, kalau kita mulai tahun depan rencananya sudah mulai dijual ke masyarakat," ujar Komisaris PT Great Asia Link (Grain) J.E Sendjaya, dihubungi detikFinance, Senin (5/10/2015).

Sendjaya mengakui, sampai saat ini pihaknya masih terus aktif melakukan uji coba, agar mobil listrik yang diproduksi benar-benar bagus dan nyaman bagi masyarakat yang membelinya.

"Kan kita baru berdiri, hampir dua tahun sudah kita lakukan uji coba, pembelinya terbatas ke rekan bisnis, ke BUMN. Jadi kita pantau benar-benar apa kekurangannya, jangan sampai kita buru-buru jual ke masyarakat luas tapi banyak keluhan dan kekurangan," ucapnya.

Ia mengungkapkan, selama uji coba yang dilakukan, hasilnya sangat baik dan laporan dari pengguna mobil listrik ini sangat positif, tidak hanya hemat tapi juga bandel alias minim perawatan.

"Hasil uji coba sampai saat ini, saya sangat happy (senang). BUMN dan rekan bisnis kita yang sudah beli mengaku mobil buatan kami bandel sekali, sangat minim perawatan, dan yang paling penting hemat," ujarnya.

Seperti diketahui, mobil PT Grain merupakan salah satu pabrikan yang dikunjungi Dahlan Iskan ketika aktif menjadi Menteri BUMN. Dahlan sendiri pernah menjajal mobil listrik made in Gresik ini.

Perusahaan yang berdiri di Jalan Wringin Anom KM 37, Kedung Anyar, Gresik, Jawa Timur ini memiliki produk mobil listrik mulai dari jenis All Purpose Vehicle (APV) yang diberi nama Ravi, model Multi Purpose Vehicle (MVP), city car diberi nama Hivi dan pick up diberi nama Hevi.

(rrd/hen)

PLN Punya 2 Mobil Listrik, Di Mana Belinya?

Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Senin, 05/10/2015 14:18 WIB

Jakarta -PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) anak usaha PT PLN (Persero) memiliki 2 mobil listrik yang sudah rutin digunakan selama 2 tahun. Salah satu mobilnya bahkan sudah punya Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), sehingga bisa dipakai di jalan raya. Di mana belinya?

Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PJB, Muljo Adji mengungkapkan, kedua mobil tersebut dibeli dari pabrikan mobil listrik PT Great Asia Link. Perusahaan ini pabriknya berlokasi di Jalan Wringin Anom KM 37, Kedung Anyar, Gresik, Jawa Timur.

"PJB merupakan pembeli pertama, dan untuk jenis MPV sudah ada STNK-nya sejak Agustus 2014. STNK itu yang ngurus produsennya (Great Asia Link). Kalau tak ada STNK nggak bisa digunakan di jalan umum, bisa kena tilang polisi kalau tak ada STNK," ujar Muljo ditemui detikFinance, di kantornya, Surabaya, Senin (5/10/2015).

General Manager Unit Pembangkitan Gresik, Rachmanoe Indarto, mengatakan harga mobil jenis MPV ketika dibeli seharga mobil Avanza (Rp 180 jutaan), sedangkan untuk jenis pick up harganya Rp 100 juta per unit.

"Ini agak mahal karena pioneer. Harga setara dengan Avanza yang MPV, kalau pick up Rp 100 juta," ujar Rachmanoe.

Berdasarkan dokumen PJB terkait mobil listrik tersebut yang diterima detikFinance, mobil listrik jenis MPV yang dimiliki PT PJB adalah mobil pertama di Indonesia yang memiliki STNK yang diterbitkan kepolisian.

Nomor pelat mobil listrik ini 'W 1710 BU'. Setiap tahun PJB harus membayar pajak kendaraan Rp 3.033.000. Pajak tersebut masih disetarakan dengan mobil sejenis berbahan bakar BBM seperti Avanza.

Berdasarkan catatan detikFinance, PT Great Asia Link pernah dikunjungi mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Ketika itu, Dahlan yang masih aktif sebagai menteri punya program mobil listrik nasional.

Dahlan mengunjungi pabrik Great Asia Link di Gresik pada 15 September 2012 lalu. Saat itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Kementerian BUMN Faisal Halimi mengungkapkan, pabrik mobil listrik ini sanggup memproduksi 20 ribu mobil listrik manual per tahun. Luas pabrik untuk mobil listrik manual ini mencapai 3.500 meter persegi dan sudah mulai operasi 28 Oktober ini.

Sementara untuk yang jenis automatic, pabrik ini mampu memproduksi memproduksi 60 ribu per tahun mulai Maret 2013. Pabrik pembuatan mobil listrik automatic ini memiliki luas 4 ribu meter persegi.

Perusahaan ini merupakan anak usaha dari PT Bukit Jaya Group yang merupakan perusahaan pemasok baja salah satunya untuk industri otomotif. Great Asia Link memiliki beberapa produk mobil listrik di antaranya, Ravi untuk jenis APV, Hevi untuk jenis pick up, dan Hivi untuk jenis city car.

Namun, ketika detikFinance mencoba menghubungi perusahaan ini untuk mengkonfirmasi beberapa hal, nomor telepon perusahaan yang dihubungi belum bisa menjawab, di kantor pusat di Surabaya, pabrik di Gresik hingga kantor cabang di Surabaya.

(rrd/hen)


Mobil Listrik Made In Gresik Sudah Banyak Mengaspal di Jalan

Rista Rama Dhany - detikfinance
Senin, 05/10/2015 17:06 WIB
Jakarta -Mobil listrik produksi PT Great Asia Link (Grain) ternyata sudah banyak terjual, pelanggan utamanya adalah BUMN seperti PT PLN (Persero) dan PT Pelindo (Persero). Grain sudah mengembangkan mobil listrik sejak 2 tahun lalu sudah lebih dari 10 unit yang mengaspal di jalan raya.

"Mobil yang di PJB itu (2 unit) bukan yang pertama, tapi sudah banyak digunakan di banyak perusahaan terutama BUMN, PLN, PJB, IP, anak-anak usaha PLN paling banyak beli," kata Komisaris PT Grain, Sendjaya, dihubungi detikFinance, Senin (5/10/2015).

Ia mengungkapkan, pihaknya memang belum fokus untuk menjualnya secara massal, karena sampai saat ini perusahaannya masih terus melakukan uji coba.

"Kami memang sengaja belum menjual bebas ke masyarakat. Fokus kami saat ini masih melayani pembelian dari BUMN, seperti PLN dan Pelindo," ungkapnya.

Terkait Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), memang baru satu yang diterbitkan dari kepolisian, karena BUMN sendiri memang tidak mengingkan ada STNK tersebut.

"BUMN itu cuma pakai di komplek kantor mereka, nggak perlu keluar ke jalan umum. Kalau ada STNK-nya mereka wajib banyar pajak kan, kalau mobil Rp 3 jutaan per tahun," katanya.

Sendjaya menargetkan, tahun depan mobil listrik produksi dalam negeri ini akan dijual secara massal, dan bila sudah dijual ke masyarakat, masalah STNK tidak akan jadi masalah.

"STNK nggak ada masalah, karena mobil yang kita produksi sudah lolos uji berbagai instansi pemerintah. Tapi sekarang kita masih betul-betul cek di mana kekurangannya, sampai akhirnya dijual ke masyarakat. Kalau masih banyak kekurangan lalu dipaksakan dijual nanti banyak keluhan pembeli nama kita juga nggak bagus kan," tutupnya.

(rrd/hen)


Dijual Massal, Harga Mobil Listrik Made in Gresik Rp 100-250 Juta


Rista Rama Dhany - detikfinance
Senin, 05/10/2015 19:17 WIB


2 mobil PT Grain yang dibeli PT PJB anak usaha PLN.
Jakarta -Produsen mobil listrik nasional asal Gresik, Jawa Timur PT Great Asia Link (Grain) siap menjual produksinya secara massal mulai tahun depan. Untuk harga, perusahaan ini membanderol produknya berkisar Rp 100-Rp 250 juta per unit.

"Mobil listrik yang dibuat di pabrik berbagai macam, mulai dari jenis APV, MPV, city car hingga pick up," ujar Komisaris PT Grain, J.E Sendjaya, dihubungi detikFinance, Senin (5/10/2015).

Sendjaya mengatakan, masing-masing jenis harganya berbeda-beda mulai dari Rp 100 juta hingga Rp 250 juta per unit.

"Seperti pick harganya sekitar Rp 100 juta, beda-beda paling mahal sekitar Rp 250 juta. Tergantung aksesoris mulai dari AC, power steering, kapasitas baterai," ucapnya.

Ia menambahkan, ketika dijual secara massal, pembeli tidak perlu khawatir terkait Surat Tanda Nomor Kendaraan, karena produk yang diproduksi telah memenuhi standar dari berbagai instansi pemerintah.

"STNK? Nggak perlu khawatir, sekarang saja sudah ada mobil listrik buatan kami sudah punya STNK, selain itu mobil kami sudah lolos persyaratan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, Kepolisian, Pemda terkait pajak daerah, dan BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) terkait investasi," ucapnya.

Target di tahun pertama penjualan ke masyarakat kata Sendjaya mencapai 1.000 unit per tahun.

"1.000 unit per tahun, walaupun kapasitas produksi kami 20.000 unit per tahun. Kami yakin laris manis, karena pakai mobil listrik untungnya banyak, hemat bahan bakar, dan minim perawatan," tutupnya.

Biaya Setrum Mobil Listrik Made in Gresik Hanya Rp 12.000/Hari

Rista Rama Dhany - detikfinance
Senin, 05/10/2015 18:27 WIB

Jakarta -Produsen mobil listrik nasional yakni PT Great Asia Link (Grain) siap menjual secara massal produksinya tahun depan. Pabrikan asal Gresik, Jawa Timur yakin produknya laris manis karena penggunaan mobil listrik ini sangat hemat.

"Selama 2 tahun kita lakukan uji coba, baik digunakan sendiri, dibeli relasi kita, BUMN, dan pemerintah, kita monitor terus hasilnya memuaskan, pertama mesin bandel minim perawatan, kedua sangat hemat bahan bakar (listrik)," kata Komisaris PT Grain, J.E Sendjaya, dihubungi detikFinance, Senin (5/10/2015).

Sendjaya mengatakan, sekali charging selama 6 jam atau baterai terisi penuh, mobil listrik tersebut bisa menempuh jarak 120 kilometer (km).

"Sekali charge 6 jam dan terisi penuh, mobil listrik bisa menempuh jarah total 120 km, itu hasil uji coba kita selama 2 tahun terakhir," ujarnya.

Ia menambahkan, biaya setrum selama 6 jam tersebut sangat murah, bisa tarif listrik saat ini sekitar Rp 1.200/kWh dengan daya baterai 2.000 watt, biaya yang dikeluarkan hanya sekitar Rp 24.000.

"Itu perhitungan sederhana ya, 6 jam charge biayanya sekitar Rp 24.000. Tapi kan bisa tempuh 120 km, ya paling sehari kita pakai 60 km, artinya cukup untuk dua hari kan, Rp 24.000 dibagi 2, jadinya sehari kita hanya keluarin biaya Rp 12.000. Sangat murah kan, bandingkan kalau kita pakai bensin premium," tutupnya.

Manfaat yang sama juga dirasakan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), anak usaha PLN ini selama 2 tahun terakhir rutin menggunakan mobil listrik buatan PT Grain. Sekali isi baterai biaya yang dikeluarkan hanya Rp 20.000 dan cukup untuk 2-3 hari pemakaian.


Mobil Listrik Made in Gresik Ditarget Terjual 1.000 Unit/Tahun


Rista Rama Dhany - detikfinance
Senin, 05/10/2015 17:43 WIB

Jakarta -Mimpi Indonesia punya mobil listrik nasional tak lama lagi terwujud, karena PT Great Asia Link (Grain) pabrikan asal Gresik, Jawa Timur tahun depan siap untuk menjual secara massal. Targetnya dapat terjual 1.000 unit terjual per tahun.

"Tahun depan target kami sudah dijual massal, sampai saat ini masih fokus uji coba, mencari kekurangan dan kelemahan. Tapi dua tahun uji coba hasilnya sampai sekarang saya happy," kata Komisaris PT Grain, J.E Sendjaya, dihubungi detikFinance, Senin (5/10/2015).

Pihaknya menargetkan, di tahun pertama penjualan secara massal ke masyarakat (swasta) dapat terjual sebanyak 1.000 unit.

"Target awal kami 1.000 unit dulu. Walaupun sebenarnya kapasitas produksi mobil listrik kami mampu 20.000 unit per tahun," ungkapnya.

Ia yakin, mobil listrik produksinya tersebut laris manis dibeli masyarakat, karena mobil tersebut jauh lebih irit dan bandel.

"Uji coba kami selama dua tahun, tidak hanya di pabrik tapi juga mobil yang sudah dibeli para perusahaan BUMN, hasilnya sangat memuaskan, jauh lebih hemat daripada mobil yang menggunakan bensin, dan bandel, minim perawatan," kata Sendjaya.

Sendjaya menegaskan, perusahaannya murni perusahaan dalam negeri, namun sebagian besar komponen di mobil listrik masih impor.

"Ini perusahaan dalam negeri, memang komponennya sebagian besar masih impor, tapi kan awal pesawat N250 saja waktu awal kan banyak impor, tapi secara bertahap komponen lokal terus ditingkatkan," tutupnya.

(rrd/hen)

Produsen Mobil Listrik: Produk Kami Tak Hasilkan Emisi

Rista Rama Dhany - detikfinance
Senin, 05/10/2015 20:51 WIB

Jakarta -Selain hemat bahan bakar dan minim perawatan, salah satu kelebihan mobil listrik adalah tidak menghasilkan emisi sama sekali, sehingga tidak ada pencemaran udara ketika kendaraan tersebut digunakan di jalan.

"Mobil listrik nggak menghasilkan emisi sama sekali, emisinya 0%. Karena kendaraan listrik tak ada punya gas buang," ujar Komisaris PT Grain, J.E Sendjaya, dihubungi detikFinance, Senin (5/10/2015).

Ia mengakui, hambatan utama pengembangan mobil listrik saat ini adalah kapasitas betarainya yang tidak tahan lama dan harganya masih terbilang mahal.

"Yang umum itu kapasitas baterai 500 kali charging, jadi kalau di charging penuh umur baterai berkurang satu, artinya baterai tahan sampai 1 tahun lebih. Tapi kan teknologi terus berkembang, saat ini sudah diproduksi baterai lithium, mampu bertahan 1.500 kali charging, jadi tahan selama 9 tahun," ungkapnya.

Namun, semakin lama daya tahan baterai, harganya juga tentu lebih mahal. "Kalau yang 500 charging itu harganya sekitar Rp 15 juta, yang 9 tahun itu harganya sekitar Rp 40 juta. Tapi teknologi kan terus berkembang. Apalagi itu 9 tahun sekali gantinya. Mobil biasa saja kalau sudah dipakai 9 tahun harganya pasti turun kan," jelasnya.

(rrd/hen)

80% Komponen Mobil Listrik Made in Gresik Masih Impor
Rista Rama Dhany - detikfinance
Senin, 05/10/2015 19:59 WIB

Jakarta -PT Great Asia Link (Grain) produsen mobil listrik yang berdiri di Gresik, Jawa Timur akan siap produksi massal produknya dan mulai dijual ke masyarakat tahun depan. Namun, sebagian besar komponennya masih diimpor dari berbagai negara.

"Tingkat komponen dalam negerinya baru 20%, sisanya 80% masih kita impor," kata Komisaris PT Grain, J.E Sendjaya, dihubungi detikFinance, Senin (5/10/2015).

Ia mengatakan, namun secara bertahap setiap tahunnya, tingkat komponen dalam negeri terus bertambah.

"Ya namanya baru mulai kan, pasti sebagian besar masih andalkan impor, kalau pasarnya meningkat tiap tahun komponen buatan dalam negeri terus bertambah, yang diimpor makin kecil. Target kami dalam 5 tahun ke depan komponen dalam negeri dalam mobil listrik ini bisa di atas 50%," katanya.

Sendjaya mengharapkan, dukungan dari masyarakat, tanpa ada dukungan tersebut, sampai kapan pun industri mobil listrik di Indonesia tak akan berkembang, dan Indonesia akan terus bergantung penuh terhadap impor bahan bakar minyak (BBM).

"Mobil ini buatan dalam negeri, kami 100% perusahaan nasional, tak akan berkembang mobil listrik ini kalau tanpa dukungan masyarakat," ujarnya.

Namun ia yakin, mobil listrik ini akan laku di pasaran, karena penggunaan bahan bakarnya sangat irit.

"Mobil ini sangat irit, sekali charge 6 jam, bisa menempuh 120 kilometer, itu cukup 2-3 hari, biaya charge-nya juga murah, 6 jam hanya bayar listrik sekitar Rp 24.000. Jauh lebih mudah daripada pakai mobil yang pakai bensin. Untuk charge baterai juga tak perlu alat khusus, pakai colokan biasa, jadi kita seperti punya 'SPBU' sendiri di rumah," tutupnya.

(rrd/hen)
-----
Komen ane singkat aja: Keren!!

Semoga makin majulah industri mobil listrik dalam negeri!
Diubah oleh mat_indon 05-10-2015 15:30
0
6.6K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan