- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Sabar] Bank Dunia sebut dampak paket kebijakan Jokowi baru terasa di 2016


TS
aghilfath
[Sabar] Bank Dunia sebut dampak paket kebijakan Jokowi baru terasa di 2016
![[Sabar] Bank Dunia sebut dampak paket kebijakan Jokowi baru terasa di 2016](https://s.kaskus.id/images/2015/10/05/2237457_20151005025240.jpg)
Merdeka.com -Bank Dunia memperkirakan tahun depan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5,3 persen, atau lebih baik dari prediksi tahun ini 4,7 persen. Hal ini dikarenakan dampak paket kebijakan ekonomi pemerintah baru bereaksi tahun depan.
"Prediksi tahun depan tumbuh 5,3 persen," ujar Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop, di Kantor Bank Dunia, Jakarta, Senin (5/10).
Menurutnya, paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Joko Widodo (Jokowi), berdampak pada naiknya belanja infrastruktur pemerintah hingga investasi swasta."Konsumsi domestik juga mempengaruhi rebound, ada juga paket kebijakan ekonomi yang fokus untuk mendorong investasi dan ekspor," jelas dia.
Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Axel van Trotsenburg, menambahkan untuk saat ini Bank Dunia menilai pemerintah perlu menelurkan berbagai kebijakan reformasi struktural dalam mengatasi perlambatan. Fokusnya tetap pada pembangunan berkelanjutan, jangka panjang dan inklusif.
Reformasi yang diperlukan termasuk perbaikan kebijakan pada keuangan, ketenagakerjaan dan pasar produk seperti halnya perbaikan transparansi dan akuntabilitas.
"Kebijakan-kebijakan ini akan menyakinkan investor dan pasar, dan membantu mempertahankan pertumbuhan yang dapat mempercepat pengentasan dari kemiskinan," jelas Axel.
Menurutnya, produsen komoditas seperti Indonesia, Malaysia, dan Mongolia akan mengalami pertumbuhan yang lebih perlahan dan pendapatan negaranya akan menurun, akibat adanya penurunan harga komoditas global.
"Tren perlambatan semakin meluas di negara-negara berkembang, khususnya negara produsen komoditas karena harga komoditas yang melemah," ucap Axel.
[Terkait] BKPM sebut program investasi padat karya gairahkan ekonomi daerah
Merdeka.com -Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meluncurkan program 'Investasi Padat Karya untuk Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia' dengan menggandeng 16 perusahaan investasi padat karya di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Program ini diharapkan bisa meningkatkan penyerapan tenaga kerja dalam negeri di tengah perlambatan ekonomi.
"Pesan dari program ini adalah investasi padat karya yang terus bergeliat, dapat menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Terbukti sejumlah 16 perusahaan pada tahap pertama ini sudah terdapat potensi penyerapan tenaga kerja sejumlah 100.000 orang tenaga kerja langsung," kata Franky di PT Adis Dimension Footwear, Balaraja, Tangerang, Banten, Senin (5/10).
Di harapkan, Ke-16 perusahaan tersebut dapat menyerap tenaga kerja sedikitnya 121.285 orang dalam kurun waktu tahun 2015 hingga tahun 2019. Ke-16 perusahaan yang sedang dalam konstruksi ini terdiri dari 11 PMA (Penanaman Modal Asing) dan 5 PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dengan total rencana investasi sebesar Rp 18,9 triliun dan total realisasi investasi sebesar Rp 11,4 triliun per September 2015.
Sementara itu, total perkiraan nilai ekspor dari ke-16 perusahaan itu mencapai USD 1,3 miliar. Adapun rincian penyerapan tenaga kerja oleh ke-16 perusahaan itu adalah sebanyak 73.885 orang pada tahun 2015 sampai 2016 dan 47.400 orang pada tahun 2017 sampai 2019.
"Jumlah tersebut tentunya dapat menciptakan multiplier effect menggerakkan perekonomian sekitar, misalnya dengan tumbuhnya industri-industri pendukung lain," kata Franky.
Franky mengilustrasikan, setiap kehadiran satu pabrik yang mempekerjakan 1.000 orang maka industri pendukung lainnya tempat tinggal kontrak, catering, laundry dan bisnis transportasi akan bertumbuh.
"Jika diasumsikan setiap orang mengonsumsi 1 telur setiap hari, tentu akan dibutuhkan sekitar 1.000 telur setiap hari dan lebih jauh mendorong industri peternakan, budidaya sayuran, budidaya buah-buahan di sekitar lokasi industri untuk berkembang. Bisa kita bayangkan dampak yang terjadi jika penyerapan tenaga kerja mencapai 5.000 atau 10.000 orang," tutur Franky.
Sumber : http://m.merdeka.com/uang/bank-dunia...a-di-2016.html & http://m.merdeka.com/uang/bkpm-sebut...mi-daerah.html
Jadi ga ada yg meroket sampai akhir tahun, harap sabar sampai awal tahun depan yee


Diubah oleh aghilfath 05-10-2015 17:53
0
2.4K
30


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan