RMOL. Menjelang satu tahun pemerintahan Jokowi-JK, media sosial diramaikan saling serang antara pengkritik dan pendukung Jokowi.

Para pengkritik memulai lebih dulu dengan memasang hashtag alias tanda pagar dari #JokowiNotUs, #JokowiJKSudahlah, #BreakUpJKWJK, #JokowiTurunDolarTurun. Bahkan, ada yang menulis #JokowiPudarAhokBuyar.

Para pendukung Jokowi melawan dengan memasang #TrustPresidenRI dan #SupportPresidenRI. Para menteri dan anggota DPR ikut sibuk menanggapi hal ini.

Pada 20 Oktober nanti, pemerintahan Jokowi-JK akan genap berusia satu tahun. Nah, menjelang ulang tahun pertama ini, para pengkritik Jokowi seakan mendapat momentum. Mereka menggunakan isu lesunya ekonomi, tingginya dolar AS, bencana kabut asap, sampai sikap yang terkesan sering berbeda antara Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.

Hashtag-hashtag kritikan seperti ini sudah muncul sejak pertengah September lalu. Setiap kemunculannya, hashtag-hashtag selalu masuk dalam 10 besar trending topic alias yang paling banyak dibicarakan. Bahkan, untuk #JokowiJKSudahlah, mampu menempati urutan teratas trending topic pada pukul 9.30 malam tadi.

Setiap menit ada sekitar 10-15 cuitan yang menggunakan hashtag ini. Bahkan, satu akun ada yang memasang hashtag sampai tujuh kali.

"Omongan Jokowi tak konsisten, investor tak percaya paket kebijakan ekonomi II. #JokowiJKSudahlah," cuit @qtrix.

Ada juga yang tidak ada kaitannya dengan kinerja Jokowi-JK, semisal laga antara Manchester United vs Arsenal, juga dipasangi hashtag #JokowiJKSudahlah.

Para pendukung Jokowi tidak tinggal diam. Pendukung Jokowi semisal Fadroel Rachman melawan dengan mempopularkan hashtag #TrustPresidenRI.

Bahkan, ada yang membuat meme yang menggambarkan Jokowi sedang menyetir sebuah mobil yang para penumpangnya terus maki-maki dia. Di bawahnya ditulis keterangan, "Kita ada dalam kendaraan yang sama. Kalau gak bisa bantu mendingan diem!" Sayang, hashtag ini tidak terlalu popular. Yang mencuitkannya tidak lebih dari satu jam sekali.

Kemudian dimunculkan hashtag lain yaitu #SupportPresidenRI. Akun @hariadhi mencoba mempromosikan hashtag ini dengan mengajak rekan-rekannya di twitter untuk iktu mencuitkan hashtag ini.

"Yang nggak rela Presiden dihida dengan rencana makar, retweet #SupportPresidenRI," tulisnya.

Sayangnya, nasibnya tak lebih baik dari #TrustPresidenRI. Hashtag itu hanya ramai para tanggal 30 September. Setelahnya, akun yang mencuitkan hashtag ini bisa dihitung jari.







sumur