Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan kepada praktisi kedokteran, terutama dokter spesialis jantung bila ada di forum ini. Sebagai informasi, saat ini saya sering mengalami nyeri dada sebelah kiri. Sifatnya memang seperti senut-senut dan bisa ditunjukkan lokasinya. Nyeri dada tersebut timbul dan hilang tidak teratur. Lebih banyak timbul ketika sedang tidak beraktivitas. Namun, memang otak saya sekarang ini selalu mengaitkan dengan sakit jantung bila dada kiri saya berasa nyeri. Sekitar Desember 2014 kemarin, saya sempat masuk UGD karena keluhan nyeri dada kiri dan berdebar-debar serta tensi naik 150/100. Mungkin karena perasaan cemas saya jadi seperti itu. Lalu akhirnya diputuskan dirawat. Oleh dokter spesialis jantung, langsung disarankan tes CT scan jantung. untuk mengecek kemungkinan adanya penyempitan. Hasilnya skor calcium LM, LAD, CX, RCA nilainya O. Dokter bilang saya hanya mengalami nyeri otot saja. Namun saat ini, terutama setelah lebaran, rasa nyeri itu datang lagi. Terlebih karena tensi saya naik menjadi 140/90 dan kolesterol naik menjadi 230. Lalu saya konsultasi lagi ke dokter spesialis jantung dan EKG ulang. Hasilnya memang normal, hanya saja tensi sedikit naik dan detak jantung juga agak cepat. Akhirnya saya diberi obat Concor untuk diminum rutin selama 1 bulan.

Yang menjadi pertanyaan saya :

1. Apakah perlu dilakukan pengecekan ulang baik itu CT scan, treadmill untuk memastikan nyeri dada saya?

2. Dokter spesialis jantung kemarin bilang bahwa dengan hasil CT scan jantung tsb, saya tidak punya penyakit jantung koroner. Apakah mungkin hasil CT scan tersebut sudah menjadi kesimpulan akhir?

3. Faktor resiko saya saat ini hanya overweight dengan TB : 172 cm BB : 85 Kg dengan usia 34 tahun. Kemudian terkadang tensi 130-140/90. Dan kolesterol total suka naik turun. Terakhir cek sekitar 172. Paling tinggi 230. Saya juga tidak merokok. Saat ini, saya disuruh untuk menurunkan BB dengan diet dan olahraga.

4. Apakah saya termasuk kategori penderita anxiety disorder? jujur, ketika nyeri dada datang, perasaan saya selalu cemas dan takut akan mati.