- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tak seperti Iwan Fals, musisi sekarang dianggap kurang kritis


TS
ketek..basah
Tak seperti Iwan Fals, musisi sekarang dianggap kurang kritis
Merdeka.com - Aktor senior Pong Harjatmo terlihat duduk di bangku penonton di acara Dengerin Gue, 1 Oktober 1965 Kesaktian Atau Pengkhianatan yang berlangsung di Warung Apresiasi, Bulungan, Jakarta Selatan, Kamis (1/10). Acara tersebut diisi oleh musisi yang kritis terhadap pemerintah, di antaranya adalah Boedy Djarot.
Sebagai seniman, Pong terbilang sangat kritis terhadap pemerintah. Beberapa kali dirinya melakukan aksi sendiri yang ditujukan kepada pemerintah. Dirinya berharap musisi jaman sekarang bisa menciptakan karya-karya kritis yang bisa menjadi kontrol terhadap kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.
"Dulu ada Gombloh dan Franky Sihalatua ada kritik, terus juga ada Iwan Fals. Harusnya sekarang juga, untuk bisa kritis dengan cara mereka sendiri," ujar Pong Harjatmo.
Dirinya pun melihat banyak musisi di luar negeri yang berani mengkritisi kebijakan pemerintah melalui musik, "Di barat itu juga ada kok, lagu yang membela kebenaran rakyat, tapi kebanyakan rock. Rock syairnya kadang tajam-tajam." tuturnya.
"Disini kaya mau puasa aja, lagu religi banyak. Yang biasa nyanyi pop lari ke religi. Harusnya kalau 17 Agustus dan hari-hari pahlawan, bikin juga dong lagu yang membangkitkan nasionalisme bangsa," lanjutnya.
Dirinya pun salut dengan kehadiran Boedy Djarot yang berani menciptakan lagu yang kritis dan bisa membangkitkan jiwa nasionalisme. "Saya suka dengan Boedi Djarot, walaupun telat ya. Lagu-lagu cukup kritis dan dia kalo nyanyi sambil orasi," pungkasnya.
Pong pun berharap ke depan ada musisi-musisi yang bisa menyuarakan suara rakyat lewat musik.
sumur
Sebagai seniman, Pong terbilang sangat kritis terhadap pemerintah. Beberapa kali dirinya melakukan aksi sendiri yang ditujukan kepada pemerintah. Dirinya berharap musisi jaman sekarang bisa menciptakan karya-karya kritis yang bisa menjadi kontrol terhadap kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.
"Dulu ada Gombloh dan Franky Sihalatua ada kritik, terus juga ada Iwan Fals. Harusnya sekarang juga, untuk bisa kritis dengan cara mereka sendiri," ujar Pong Harjatmo.
Dirinya pun melihat banyak musisi di luar negeri yang berani mengkritisi kebijakan pemerintah melalui musik, "Di barat itu juga ada kok, lagu yang membela kebenaran rakyat, tapi kebanyakan rock. Rock syairnya kadang tajam-tajam." tuturnya.
"Disini kaya mau puasa aja, lagu religi banyak. Yang biasa nyanyi pop lari ke religi. Harusnya kalau 17 Agustus dan hari-hari pahlawan, bikin juga dong lagu yang membangkitkan nasionalisme bangsa," lanjutnya.
Dirinya pun salut dengan kehadiran Boedy Djarot yang berani menciptakan lagu yang kritis dan bisa membangkitkan jiwa nasionalisme. "Saya suka dengan Boedi Djarot, walaupun telat ya. Lagu-lagu cukup kritis dan dia kalo nyanyi sambil orasi," pungkasnya.
Pong pun berharap ke depan ada musisi-musisi yang bisa menyuarakan suara rakyat lewat musik.
sumur
0
797
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan