Pondok Aren, Tangerang, 26 Agustus 1998

Pagi hari
"Ayah, aku mau boneka Barbie kayak yang di majalah! Boleh ya?!" pinta Claudia.
"Gak boleh! Ayah lagi gak punya duit banyak sekarang! Kamu harus tahu kalau sekarang itu sedang krisis. Harga pada naik semua!" ayah menolak membelikan.

Siang hari
"Claudia! Ini apa?" Claudia yang baru saja pulang sekolah dikejutkan oleh ayahnya yang menunggu di depan pintu rumah dengan ekspresi marah.
"Enghh...enghhh..." Claudia tak bisa membalas.
"Katanya ulangan Matematika kemarin kamu dapat 90, kok di sini tulisnya cuma 50?!" ayah menanyakan.
Claudia tak bisa membantah.
"Kamu sekarang udah pintar bohong ya! Siapa yang ngajarin kamu bohong?" tanya ayah.
"Ayah!" kata Claudia mantap.
"Apa? Berani banget kamu bilang begitu!" ayah semakin kesal.
"Iya! Soalnya kemarin pas aku mau pulang ke rumah, aku lihat ayah lagi makan berdua sama ibunya Julia di warung makan depan padahal ayah bilang ke ibu mau pergi ke rumah teman lama. Ayah 'kan bilang kalau anak harus mencontoh orang tua. Berarti kalau ayah bohong harus dicontoh dong!" ucap Claudia.
"Ehhh...Claudia, kamu masih pingin boneka Barbie 'kan? Mau model apa?"