- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Proyek Stasiun MRT Bundaran HI Sudah 48 Persen


TS
killergodnana
Proyek Stasiun MRT Bundaran HI Sudah 48 Persen
Quote:
Quote:

PT MRT Jakarta menyiapkan bentuk, rancangan stasiun bawah tanah MRT di Bundaran HI, yang akan memiliki 3 lantai di bawah tanah dan ditutup, dengan atap beton yang ditimbun tanah kemudian ditanami dengan pohon. Jakarta Pusat, 14 April 2015.
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah mengatakan pembangunan moda transportasi massal, mass rapid transit, telah mengalami peningkatan. Contohnya pengerjaan stasiun Bundaran Hotel Indonesia yang sudah mencapai 48 persen.
Di sana, kata dia, pembangunan concourse atau ruang publik sudah hampir selesai. Sebagian besar dinding, lantai, dan langit-langit ruang publik bakal rampung. "Sekarang sedang tahap ekskavasi atau mengeluarkan tanah," kata dia saat dihubungi, 2 Oktober 2015.
Stasiun Bundaran HI merupakan satu dari enam stasiun bawah tanah MRT. Stasiun ini memiliki panjang 400 meter yang pembangunannya dibagi dalam 19 blok. Adapun lebar dan kedalaman stasiun sama: sekitar 25 meter.
Sama seperti stasiun bawah tanah lainnya kecuali Dukuh Atas, stasiun Bundaran HI memiliki dua lantai. Lantai pertama untuk area publik, sedangkan lantai dua digunakan untuk jalur kereta (platform). Dukuh Atas dibikin tiga lantai: dua lantai area publik, sisanya jalur kereta.
Stasiun Bundaran HI dibangun lebih panjang 200 meter dibandingkan stasiun bawah tanah lain. Karena, stasiun ini juga difungsikan sebagai tempat lansiran kereta. “Salah satu stasiun paling ujung,” ucap Tubagus.
Sembari menuntaskan membangun area publik, kontraktor juga membangun untuk jalur kereta. "Kami bekerjanya secara pararel. Yang buat jalur kereta juga sedang diekskavasi," kata Tugabus.
Sumber
Semoga cepat selesai dan memenuhi target

____________________________________________________________________
Quote:
Mau Kunjungi Proyek MRT? Ini Caranya
Para pekerja yang sedang melakukan kegiatan konstruksi di area kerja proyek pembangunan stasiun bawah tanah mass rapid transit (MRT) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (1/10/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memberi kesempatan warga yang ingin belajar banyak tentang pengerjaan pembangunan MRT di Jakarta. Warga mempersilakan berkunjung ke area proyek pembangunan MRT yang saat ini tengah berjalan.
Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah mengatakan tujuan diadakannya kelas di area proyek MRT adalah untuk transfer ilmu pengetahuan. Ia menyebut nantinya akan ada petugas yang mendampingi selama dilakukannnya kunjungan.
"Memang dari manajemen ingin ada transfer pengetahuan ilmu pengetahuan," kata dia saat ditemui di area kerja proyek pembangunan stasiun MRT bawah tanah di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Menurut Hikmat, kunjungan ke lokasi dibuka setiap Kamis dari pukul 09.00-12.00. Jumlah pengunjung dibatasi, yakni maksimal 20 orang, dan pengajuan kunjungan sudah harus dilakukan minimal 10 hari sebelummya.
Hal itu merupakan bagian dari standard operating procedure (SOP). Tujuannya, agar kunjungan tidak mengganggu proses pengerjaan konstruksi, dan demi keselamatan pengunjung sendiri.
"Karena kan kita harus koordinasi juga dengan kontraktornya. Kira-kira kalau tanggal segini boleh atau tidak. Karena kunjungan seperti ini kan tidak boleh juga sampai menyebabkan kontraktor yang bekerja terganggu," ujar Hikmat.
Hikmat mengatakan dibukanya kesempatan bagi warga yang ingin belajar banyak tentang pengerjaan pembangunan MRT di Jakarta telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir.
Sejauh ini, pihak yang berkunjung kebanyakan dari perguruan tinggi maupun media. Beberapa rombongan mahasiswa yang tercatat pernah berkunjung ke proyek MRT, di antaranya dari Institute Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, maupun Sekolah Tinggi Transportasi Darat.
"Tidak cuma yang dari dalam ya, dari luar negeri juga ada. Terakhir kemarin dari Waseda, Jepang," kata Hikmat.
Sumber
Quote:

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memberi kesempatan warga yang ingin belajar banyak tentang pengerjaan pembangunan MRT di Jakarta. Warga mempersilakan berkunjung ke area proyek pembangunan MRT yang saat ini tengah berjalan.
Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah mengatakan tujuan diadakannya kelas di area proyek MRT adalah untuk transfer ilmu pengetahuan. Ia menyebut nantinya akan ada petugas yang mendampingi selama dilakukannnya kunjungan.
"Memang dari manajemen ingin ada transfer pengetahuan ilmu pengetahuan," kata dia saat ditemui di area kerja proyek pembangunan stasiun MRT bawah tanah di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Menurut Hikmat, kunjungan ke lokasi dibuka setiap Kamis dari pukul 09.00-12.00. Jumlah pengunjung dibatasi, yakni maksimal 20 orang, dan pengajuan kunjungan sudah harus dilakukan minimal 10 hari sebelummya.
Hal itu merupakan bagian dari standard operating procedure (SOP). Tujuannya, agar kunjungan tidak mengganggu proses pengerjaan konstruksi, dan demi keselamatan pengunjung sendiri.
"Karena kan kita harus koordinasi juga dengan kontraktornya. Kira-kira kalau tanggal segini boleh atau tidak. Karena kunjungan seperti ini kan tidak boleh juga sampai menyebabkan kontraktor yang bekerja terganggu," ujar Hikmat.
Hikmat mengatakan dibukanya kesempatan bagi warga yang ingin belajar banyak tentang pengerjaan pembangunan MRT di Jakarta telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir.
Sejauh ini, pihak yang berkunjung kebanyakan dari perguruan tinggi maupun media. Beberapa rombongan mahasiswa yang tercatat pernah berkunjung ke proyek MRT, di antaranya dari Institute Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, maupun Sekolah Tinggi Transportasi Darat.
"Tidak cuma yang dari dalam ya, dari luar negeri juga ada. Terakhir kemarin dari Waseda, Jepang," kata Hikmat.
Sumber
____________________________________________________________________
Quote:
Tempat Langsir MRT Dibangun di Lahan Lemdikpol, Kini Tahap Perataan Tanah

Kondisi pengerjaan tempat langsir transportasi massal cepat atau mass rapid transit (MRT), Kamis (1/10), di Jakarta. Rencananya tempat ini akan selesai sebelum kereta MRT datang pada 2017.
JAKARTA, KOMPAS — Rencana pembangunan tempat langsir transportasi massal cepat atau mass rapid transit sudah sampai tahap perataan tanah. Tempat langsir MRT itu akan dibangun di lahan hibah milik Lembaga Pendidikan Polri di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Kamis (1/10) pagi, tampak di lahan seluas 1,2 hektar itu sudah rata. Sisa-sisa reruntuhan rumah sudah disisihkan dengan traktor. Para pekerja proyek sibuk memasang beberapa utilitas.
Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Hikmat mengatakan, rencana pembangunan tempat langsir kereta di atas lahan itu sudah dilakukan, setelah bangunan-bangunan di lahan tersebut dibongkar terlebih dulu oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Tempat langsir kereta yang dimaksud adalah untuk jalur kereta menuju depo MRT Lebak Bulus.
Pasalnya, rel MRT di Lebak Bulus berada di atas, sementara depo berada di bawah tanah. Rencananya, ada dua trek yang dibangun di tempat langsir MRT.
Pembangunan tempat langsir ini ditargetkan mulai dikerjakan sebelum kereta MRT datang pada 2017. "Target, secepatnya dibangun," ujar Hikmat.


Seperti diberitakan sebelumnya, Polri menghibahkan lahan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menunjang pembangunan MRT (Kompas, 5/6).
Sementara itu, pengerjaan proyek depo MRT di Lebak Bulus kian intens. Hal ini terlihat dari masifnya alat-alat berat yang bekerja. Setiap harinya, setengah dari lajur Jalan Lebak Bulus Raya, Jakarta Selatan, digunakan untuk pembangunan stasiun.
Sejumlah perbedaan mulai terlihat, seperti Stadion Lebak Bulus yang hampir seluruhnya sudah rata dengan tanah. Padahal, baru sekitar sebulan dikerjakan.
Hanya ada empat tiang bekas lampu sorot di sudut stadion yang di bawahnya masih tersisa sedikit tribun. Selain itu, gundukan tanah dengan tinggi sekitar 4 meter terlihat jelas dari jalanan apabila melintasi jalan itu .
Menanggapi hal itu Andi Saputra (31), warga Lebak Bulus, menilai positif pembangunan MRT di wilayah itu "Tidak masalah, kondisi sekarang macet-macetan, tetapi nantinya, kan, Jakarta punya kereta modern. Kalau tidak sekarang, kapan lagi," ujar Andi.
Andi yang sehari-hari bekerja di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, sekitar 7 kilometer dari rumahnya menyatakan, kerap terjebak kemacetan saat mengendarai kendaraan melintasi ruas Jalan Pondok Pinang Raya-Metro Pondok Indah pada hari kerja.
Meskipun merasa sebal karena menghabiskan waktu lebih banyak, dia memiliki harapan besar akan moda transportasi massal cepat yang jauh lebih baik ke depannya.
Pembangunan depo MRT ini direncanakan selesai awal 2018.
Sumber
Quote:
Kondisi pengerjaan tempat langsir transportasi massal cepat atau mass rapid transit (MRT), Kamis (1/10), di Jakarta. Rencananya tempat ini akan selesai sebelum kereta MRT datang pada 2017.
JAKARTA, KOMPAS — Rencana pembangunan tempat langsir transportasi massal cepat atau mass rapid transit sudah sampai tahap perataan tanah. Tempat langsir MRT itu akan dibangun di lahan hibah milik Lembaga Pendidikan Polri di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Kamis (1/10) pagi, tampak di lahan seluas 1,2 hektar itu sudah rata. Sisa-sisa reruntuhan rumah sudah disisihkan dengan traktor. Para pekerja proyek sibuk memasang beberapa utilitas.
Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Hikmat mengatakan, rencana pembangunan tempat langsir kereta di atas lahan itu sudah dilakukan, setelah bangunan-bangunan di lahan tersebut dibongkar terlebih dulu oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Tempat langsir kereta yang dimaksud adalah untuk jalur kereta menuju depo MRT Lebak Bulus.
Pasalnya, rel MRT di Lebak Bulus berada di atas, sementara depo berada di bawah tanah. Rencananya, ada dua trek yang dibangun di tempat langsir MRT.
Pembangunan tempat langsir ini ditargetkan mulai dikerjakan sebelum kereta MRT datang pada 2017. "Target, secepatnya dibangun," ujar Hikmat.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polri menghibahkan lahan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menunjang pembangunan MRT (Kompas, 5/6).
Sementara itu, pengerjaan proyek depo MRT di Lebak Bulus kian intens. Hal ini terlihat dari masifnya alat-alat berat yang bekerja. Setiap harinya, setengah dari lajur Jalan Lebak Bulus Raya, Jakarta Selatan, digunakan untuk pembangunan stasiun.
Sejumlah perbedaan mulai terlihat, seperti Stadion Lebak Bulus yang hampir seluruhnya sudah rata dengan tanah. Padahal, baru sekitar sebulan dikerjakan.
Hanya ada empat tiang bekas lampu sorot di sudut stadion yang di bawahnya masih tersisa sedikit tribun. Selain itu, gundukan tanah dengan tinggi sekitar 4 meter terlihat jelas dari jalanan apabila melintasi jalan itu .
Menanggapi hal itu Andi Saputra (31), warga Lebak Bulus, menilai positif pembangunan MRT di wilayah itu "Tidak masalah, kondisi sekarang macet-macetan, tetapi nantinya, kan, Jakarta punya kereta modern. Kalau tidak sekarang, kapan lagi," ujar Andi.
Andi yang sehari-hari bekerja di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, sekitar 7 kilometer dari rumahnya menyatakan, kerap terjebak kemacetan saat mengendarai kendaraan melintasi ruas Jalan Pondok Pinang Raya-Metro Pondok Indah pada hari kerja.
Meskipun merasa sebal karena menghabiskan waktu lebih banyak, dia memiliki harapan besar akan moda transportasi massal cepat yang jauh lebih baik ke depannya.
Pembangunan depo MRT ini direncanakan selesai awal 2018.
Sumber
Diubah oleh killergodnana 03-10-2015 13:06
0
3.5K
Kutip
30
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan