Sekira 60 ribu warga di Jambi, sakit akibat menghirup kabut asap. Seorang bayi berusia 15 bulan, Nabila Juliani Rahmadhan, turut jadi korban bahkan hingga meninggal karena menderita sesak nafas. Orangtua Nabila menduga kuat anaknya meninggal akibat menghirup asap pekat dari kebakaran hutan yang tak kunjung selesai.

Pasangan Ahmad Arbai dan Nur Khomaria. Orangtua Nabila, warga Gang Sumber Rejo, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan, hanya bisa pasrah karena baru tiga hari yang lalu, tepatnya Selasa siang, 29 September pada pukul 13.00 WIB, Nabila yang merupakan putri keduanya meninggal dunia.

Ahmad dan Nur Khomaria hanya bisa tabah dengan musibah ditinggalkan anak kesayangnnya. Keduanya tidak menyangka bawah anaknya ini begitu cepat pergi.

Di sisi lain, Nur Khomaria membuka foto-foto Nabila saat masih hidup. Ibunya juga memperlihatkan fotonya pada kondisi terakhir ketika Nabila sedang dirawat intensif di Rumah sakit Santa Theresia, Kota Jambi.

Ibunya menceritakan bahwa anaknya ini selama 14 hari mngalami sakit seperti diare, batuk-batuk, serta sesak pernafasan. Tetapi kondisi tubuhnya tidak seperti balita sakit.

Badan Nabila yang segar bugar dan sehat juga terlihat gemuk di fotonya ini dan ibunya tidak menyangka bahwa Nabila berakhir seperti ini.

Nabila selalu menangis ketika sedang tidur berbaring, tapi ketika ditimang-timang atau digendong oleh ibunya dengan posisi separuh tegak, Nabila diam dan tidak menangis.

Dari penuturan ayahnya, Nabila selama di rumah sakit, cukup menunggu lama di ruang gawat darurat. Tapi setelah berada di ruang ICU beberapa menit, Nabila dinyatakan meninggal dunia.

http://news.okezone.com/read/2015/10...-bugar?ref=yfp

KALO DAH BEGINI, SIAPA YG MAU TANGGUNG JAWAB?

Pemerintah:"Ini salah yg bakar hutan!!!!
Pembakar: "Kami hanya membakar krn disuruh perusahaan"
Perusahaan: "Kami cuma ingin menanam kembali bibit baru"