Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ranocchia1908Avatar border
TS
ranocchia1908
Pada Kuartal II 2015, Rapor Investasi Indonesia Membaik


Bank Indonesia (BI) mencatat, kewajiban bersih Posisi Investasi Internasional (PII) pada akhir kuartal II-2015 mencapai US$ 419,1 miliar atau setara dengan 47,4 persen dari produk domestik bruto (PDB). Jumlahnya menurun US$ 9,9 miliar atau 2,3 persen dari kewajiban bersih PII pada kuartal I lalu yang sebesar US$ 429,1 miliar atau setara 48,2 persen dari PDB. Ini merupakan penurunan pertama kali kewajiban bersih PII dalam setahun terakhir.

Penurunan kewajiban bersih investasi internasional tersebut ditopang oleh peningkatan jumlah Aset Finansial Luar Negeri (AFLN) sebesar 2,4 persen dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi US$ 226,4 miliar. Hal ini ditandai oleh meningkatnya jumlah simpanan pihak swasta di perbankan luar negeri dan investasi langsung orang Indonesia di negara lain. Sebagai gambaran, investasi langsung di luar negeri naik 7,2 persen sedangkan simpanan dalam bentuk investasi non-portofolio tumbuh 9,7 persen dari kuartal I-2015.

Di sisi lain, jumlah Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) pada akhir kuartal II-2015 menurun 0,7 persen menjadi US$ 645,5 miliar. Yang menarik, selain pengaruh pelemahan rupiah, penurunan KFLN ini sejalan dengan merosotnya jumlah investasi portofolio asing ke Indonesia. Investasi portofolio asing, berupa saham dan surat utang, pada kuartal II mencapai US$ 205,8 atau turun 4 persen dari kuartal sebelumnya. Ini sejalan dengan penurunan harga saham dan surat utang domestik.

Sebaliknya, investasi langsung asing di Indonesia, baik berupa penanaman modal maupun pembiayaan utang, meningkat 2,3 persen dari kuartal sebelumnya menjadi US$ 290,9 miliar. BI melihat besarnya aliran masuk modal investasi langsung asing ini menandakan perbaikan porsi sumber pembiayaan berjangka panjang ketimbang sumber pembiayaan jangka pendek dari investasi portofolio.

Selain sisi solvabilitas, penurunan kewajiban bersih investasi internasional Indonesia pada kuartal II-2015 ini juga berdampak positif pada perbaikan indikator likuiditas. “BI menilai perkembangan PII Indonesia sampai kuartal II-2015 masih cukup sehat,” kata pejabat BI dalam siaran persnya, Rabu (30/9). Namun, BI terus mewaspadai risiko kewajiban bersih PII Indonesia terhadap perekonomian di masa depan.

Sumber
0
516
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan