Tuban - Dalam perjalanan dari Surabaya menuju Tuban, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tiba-tiba menghentikan mobilnya di pinggir jalan Desa Ngunut, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.


Dari kejauhan Amran melihat sejumlah buruh tani perempuan sedang merontokkan padi. Lalu dia segera turun ke sawah menghampiri ibu-ibu buruh tani tersebut, Kadis Pertanian Jawa Timur, Wibowo Ekoputro, ikut mendampingi.


"Ini dulu kerjaan saya dulu waktu tahun 88-90-an. Tapi dulu belum pakai mesin perontok padi," tutur Amran di Desa Ngunut, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Rabu (30/9/2015).


Amran lalu memanggil sang pemilik sawah seluas 1,5 hektar yang bernama Syukur. Kemudian dia menanyakan berapa harga jual gabah kering panen (GKP) dari sawah tersebut.


"Berapa harga jual GKP ini?" tanyanya. "Rp 5.000/kg. Per karungnya 50-60 kg," jawab Syukur.

Lantas Amran memborong 10 karung GKP sambil menyodorkan uang sejumlah Rp 2,5 juta dari dompet di kantongnya kepada Syukur. Uang tersebut miliknya pribadi.


"Aku beli 10 karung mau ya, berarti 2,5 juta ya? Aku bayar sekarang. Nggakrugi kan? Saya ambil 10 karung," katanya.


10 karung GKP yang diborong Amran tersebut ternyata untuk dibagikan kepada 20 orang buruh tani wanita yang sedang bekerja di sawah. Ibu-ibu buruh tani pun menerima 'traktiran' Amran dengan gembira.


"1 karung dibagi 2 ya. Terima kasih ya Pak Syukur," ujar Amran.

Dalam kesempatan ini, Amran juga berpesan kepada Kadis Pertanian Jatim Wibowo Ekoputro agar bantuan pertanian diberikan juga pada ibu-ibu buruh tani yang tak punya sawah.


"Ini harus ditambah alatnya (mesin pertanian) ke sini. Jangan salah sasaran ya bantuannya. Mereka (buruh tani) tidak punya sawah, harus diberi juga," tandasnya.

http://m.detik.com/finance/read/2015...ibu-buruh-tani


mantap betul...
pak Amran emank Recommended seller ..