- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Oknum Polisi Tembak Warga Di Timika, Begini Kronologis Versi Polisi


TS
toruwijaya
Oknum Polisi Tembak Warga Di Timika, Begini Kronologis Versi Polisi
Quote:

JawaPos.com--Insiden penembakan dua warga oleh oknum polisi yang terjadi Senin (28/9) malam sekitar pukul 21.30 di Kompleks Gorong-Gorong, Timika, Papua telah menewaskan seorang korban bernama Idan Kaleb Hagau (18). Sementara seorang korban lainnya, Erfandi (15) mengalami luka tembak di bagian paha.
Bagaimana bentrokan antara polisi dan warga itu bisa terjadi? Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Patrige mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
"Sekarang masih kita dalami," ujarnya saat dihubungi JawaPos.com, Selasa (29/9). Namun, berdasarkan laporan sementara, kata Patrige, kasus itu berawal dari adanya seorang warga bernama Maria yang mendatangi Polsek Mimika Baru.
Perempuan itu melaporkan bahwa rumahnya telah dirusak oleh sekelompok orang. Maria lalu meminta pengamanan dari polisi.
"Ia merasa tidak aman, dan mau pindah. Jadi minta tolong polisi untuk pengamanan. Mengenai kenapa rumahnya dirusak orang, itu masih kita dalami," ujar Patrige.
Menyikapi laporan tersebut, tiga anggota polisi kemudian diturunkan ke rumah pelapor untuk melakukan pengamanan, sekaligus membantu proses kepindahan pelapor. Nah, ketika anggota mengangkat barang-barang pelapor dan menaruhnya ke mobil, tiba-tiba sekelompok massa datang menyerang.
"Jumlahnya sekitar 20 sampai 25 orang, sementara polisi cuma tiga orang," kata Patrige. Melihat kondisi yang tidak seimbang itu, salah seorang dari tiga anggota polisi itu berinisiatif mengeluarkan tembakan peringatan.
Namun, peringatan itu tetap tidak diindahkan. Bahkan, di saat ketiga polisi tersebut mundur meninggalkan mobil, massa tetap menyerang dan langsung melempari polisi dengan batu. (Baca: 2 Warga Ditembak Oknum Polisi, 1 Tewas)
Mobil juga dirusak. Karena itulah, kata Patrige, polisi terpaksa mengeluarkan tembakan untuk melumpuhkan. Akibat kejadian ini, dua warga terkena tembakan.
Satu di antaranya tewas. Di sisi lain, anggota polisi juga mengalami luka karena terkena lemparan batu dari warga.
http://www.jawapos.com/read/2015/09/...ersi-polisi-/2
Quote:
Polisi di Timika Tembak Mati Satu Siswa SMA

TIMIKA, SUARAPAPUA.com --- Aparat Kepolisian Resort (Polres) Timika menembak mati satu siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), atas nama Kaleb Bagau (17), dan rekannya Efrando (17) menderita luka-luka, dan ditembak di bagian dada dan kaki, dan kini sedang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, Papua.
Keluarga korban meninggal dunia, Yoseph Bagau menjelaskan, kejadian penembakan terhadap adik mereka berlangsung, Senin, 28 September 2015 sekitar pukul 19.30 WIT, di Pasar Gorong-gorong, Komplek Byak, Timika, Papua.
“Adik saya masih sekolah di STM Kuala Kencana, sekarang kelas tiga, ditembak oleh aparat kepolisian tadi malam, dan sekarang jenazah sedang disemayamkan di rumah duka Kantor Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Timika,” katanya.
Kronologinya, kata Yoseph, sekitar pukul 19.00 WP adiknya minta ijin keluar rumah untuk duduk-duduk di pasar Gorong-gorong bersama teman-teman sekolahnya. Ketika sedang bersama teman-temannya, tiba-tiba puluhan aparat kepolisian menggunakan senjata lengkap dan mobil mengepung wilayah tersebut.
“Adik saya dan Efrando bersama kawan-kawannya yang sedang duduk kaget dengan situasi tersebut, karena takut mereka dua bersama teman-temannya melarikan diri,” cerita Yoseph.
Saat melarikan diri itu, Polisi mengeluarkan tembakan beruntun ke arah mereka, kemudian Kaleb Bagau tertembak di dada, dan meninggal di tempat, sedangkan Elfrando tertembak di kaki dan dada, kemudian masih bisa mendapatkan perawatan.
“Adik saya kemudian meninggal di tempat, Polisi langsung bawa dia ke Rumah sakit, tapi sudah meninggal dunia, saat ini kami minta pertanggungjawaban Polisi,” kata Yoseph.
Yoseph mengaku, saat ini keluarga korban meninggal dunia telah berkumpul untuk menggelar ibadah duka sebelum dilangsungkan pemakaman.
“Kami sangat berduka dengan kejadian, beberapa bulan lalu tentara baru saja menembak dua warga di Timika, sekarang adik kami lagi tertembak dan meninggal dunia, aparat keamanan harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Yoseph mengaku tidak tahu penyebab Polisi datang ke pasar Gorong-gorong dengan senjata lengkap, sebab sebelumnya tidak ada kejadian yang mencurigakan.
“Kami dengar ada warga yang melapor ke Polisi kalau anak-anak biasa bikin ribut, padahal adik saya sama sekali tidak tahu apa-apa,” tegasnya lagi.
Kapolda Papua, Irjen Polisi Paulus Waterpauw telah mengakui anak buahnya menembak mati salah satu warga, namun lebih jauh tidak menjelaskan kronologis kejadiannya.
OKTOVIANUS POGAU
http://suarapapua.com/read/2015/09/2...satu-siswa-sma

TIMIKA, SUARAPAPUA.com --- Aparat Kepolisian Resort (Polres) Timika menembak mati satu siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), atas nama Kaleb Bagau (17), dan rekannya Efrando (17) menderita luka-luka, dan ditembak di bagian dada dan kaki, dan kini sedang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, Papua.
Keluarga korban meninggal dunia, Yoseph Bagau menjelaskan, kejadian penembakan terhadap adik mereka berlangsung, Senin, 28 September 2015 sekitar pukul 19.30 WIT, di Pasar Gorong-gorong, Komplek Byak, Timika, Papua.
“Adik saya masih sekolah di STM Kuala Kencana, sekarang kelas tiga, ditembak oleh aparat kepolisian tadi malam, dan sekarang jenazah sedang disemayamkan di rumah duka Kantor Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Timika,” katanya.
Kronologinya, kata Yoseph, sekitar pukul 19.00 WP adiknya minta ijin keluar rumah untuk duduk-duduk di pasar Gorong-gorong bersama teman-teman sekolahnya. Ketika sedang bersama teman-temannya, tiba-tiba puluhan aparat kepolisian menggunakan senjata lengkap dan mobil mengepung wilayah tersebut.
“Adik saya dan Efrando bersama kawan-kawannya yang sedang duduk kaget dengan situasi tersebut, karena takut mereka dua bersama teman-temannya melarikan diri,” cerita Yoseph.
Saat melarikan diri itu, Polisi mengeluarkan tembakan beruntun ke arah mereka, kemudian Kaleb Bagau tertembak di dada, dan meninggal di tempat, sedangkan Elfrando tertembak di kaki dan dada, kemudian masih bisa mendapatkan perawatan.
“Adik saya kemudian meninggal di tempat, Polisi langsung bawa dia ke Rumah sakit, tapi sudah meninggal dunia, saat ini kami minta pertanggungjawaban Polisi,” kata Yoseph.
Yoseph mengaku, saat ini keluarga korban meninggal dunia telah berkumpul untuk menggelar ibadah duka sebelum dilangsungkan pemakaman.
“Kami sangat berduka dengan kejadian, beberapa bulan lalu tentara baru saja menembak dua warga di Timika, sekarang adik kami lagi tertembak dan meninggal dunia, aparat keamanan harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Yoseph mengaku tidak tahu penyebab Polisi datang ke pasar Gorong-gorong dengan senjata lengkap, sebab sebelumnya tidak ada kejadian yang mencurigakan.
“Kami dengar ada warga yang melapor ke Polisi kalau anak-anak biasa bikin ribut, padahal adik saya sama sekali tidak tahu apa-apa,” tegasnya lagi.
Kapolda Papua, Irjen Polisi Paulus Waterpauw telah mengakui anak buahnya menembak mati salah satu warga, namun lebih jauh tidak menjelaskan kronologis kejadiannya.
OKTOVIANUS POGAU
http://suarapapua.com/read/2015/09/2...satu-siswa-sma
dua kesaksian, deengan dua versi kejadian yang sangat berbeda...

yang pasti ada satu anak sma ditembak hingga mati
Diubah oleh toruwijaya 30-09-2015 02:53
0
1.8K
Kutip
15
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan