- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Begini Cara Pengungsi Rohingya Menyambut Idul Adha nan Berkah


TS
act.id
Begini Cara Pengungsi Rohingya Menyambut Idul Adha nan Berkah
Kamis (24/9) tepat pukul 08.30 pagi Waktu Indonesia Barat, takbir pertama disusul oleh getaran takbir berikutnya bersahutan di komplek Integrated Community Shelter (ICS) ACT di Blang Adoe, Kuta Makmur Aceh Utara. Hari itu, tangisan haru dan bahagia bercampur aduk dalam nuansa takbir yang menggema ke seluruh wilayah Blang Adoe. Tangis haru itu nampak jelas dalam hati dan raut wajah ratusan orang pengungsi Rohingya. Tahun ini, merupakan kesempatan pertama mereka untuk merasakan nikmatnya bahagia idul adha di negeri orang, Aceh Darussalam. Usai khutbah shalat Idul Adha tuntas ditunaikan, ratusan jamaah masjid Arakan di dalam ICS sontak langusng berjabat tangan, bepelukan, dan bertangisan.
Rasa haru yang mereka rasakan adalah puncak dari segala emosi yang sudah terpendam lama dalam hati. Tahun ini adalah momen mereka bisa merayakan lengkap dua hari raya besar umat Islam dalam kebahagiaan dan keamanan penuh. Beberapa bulan lalu, rasa bahagia mereka memuncak ketika merayakan hari raya Idul Fitri. Kemudian kemarin, tangis haru pun meledak karena bisa merasakan bahagia bersama Idul Adha.
Pelaksanaan Shalat Idul Adha di shelter pengungsi Rohingya berbeda dengan pelaksanaan Idul Adha di Indonesia pada umumnya. Muslim Rohingya di dalam shelter memulai shalat Ied sejak pukul 08.30 WIB, atau berbeda satu jam dengan waktu Shalat Idul Adha di Aceh yang berlangsung pukul 07.30. Waktu ini mengikuti adat dan kebiasaan penduduk Rohingya di tanah kelahiran mereka, Rakhine, Myanmar.
Hafidz Yunus, yang juga pengungsi Rohingya bertindak sebagai khatib shalat Idul Adha. Hafidz Yunus mengupas kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Keikhlasan kedua nabi mengutamakan kecintaan kepada Allah SWT sehingga perayaannya diikuti umat Islam hingga kini sebagai bentuk ketaqwaan pada-Nya.
Usai shalat, Aksi Cepat Tanggap menuntaskan bahagia mereka para Rohingya dan warga sekitar shelter di Blang Adoe dengan menyembelih total sebanyak 41 ekor sapi di ICS. Usai penyembelihan, daging sapi qurban itu didistribusikan ke pengungsi Rohingya dan sebagian masyarakat Aceh Utara dan Lhokseumawe. Total ada ribuan kantong daging yang didistribusikan merata untuk pengungsi Rohingya dan masyarakat Aceh yang sudah bahu membahu menolong kehidupan muslim pengungsi Rohingya.
Di malam sebelumnya, takbiran di ICS pun diramaikan oleh para perempuan Rohingya yang sibuk menyiapkan menu khusus untuk menyambut perayaan idul adha.
Seorang penghuni Integrated Community Shelter (ICS) Humera Begum (15) nampak sibuk mengolah Lorifera. Jenis makanan berbahan dasar tepung beras, sebuah masakan khas warga Rohingya untuk menyambut hari hari besar Islam.
Demi masakan ini bahkan pengungsi Rohingya rela menukar bantuan kain sarung dari donatur. Mereka mengolahnya dengan suasana kegembiraan menyambut Hari Raya Idul Adha di sela-sela gema takbir.
Hampir setiap pintu (keluarga) di ICS, hingga larut malam, Rabu (23/9), sibuk memasak menu ini dengan mengambil bahan bakar kayu dari apa yang ada di sekitar lokasi ICS. Mereka memasak di atas tungku berbahan batu atau bata yang sebagian dilapisi tanah, berlokasi di depan shelter mereka masing-masing.
Sungguh suasana haru yang tak mungkin mereka rasakan jika masih berada dalam derita penindasan di tanah kelahiran mereka, Bumi Arakan, Myanmar.
Sumber
0
1.5K
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan