Quote:
Merdeka.com - Pemerintah berencana untuk melakukan impor daging sapi sebanyak 10.000 ton dari Selandia Baru. Ternyata, kebijakan itu tidak dilandasi data stok daging di dalam negeri.
Data yang diberikan Kementerian Pertanian maupun Kementerian Perdagangan tidak menjelaskan jumlah stok daging nasional saat ini.
"Kami itu kalau Anda mau tanya stok nasional, datanya tidak mampu menjelaskan dengan baik. Itu hanya menjelaskan pengurangan dan itu sudah kita hitung," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di kantornya, Jakarta, Jumat (25/9).
Kebijakan mengimpor daging sapi merupakan kelanjutan paket kebijakan ekonomi jilid I. Tujuannya memenuhi kebutuhan daging sapi dalam negeri
"Bukan ditambah lebih merupakan pelebihan dari yang sudah dengar dari yang kita lakukan dua tiga minggu ini. Kemudian kita review," katanya.
Pernyataan serupa pernah disampaikan Wakil Ketua Komite Tetap Industri Pangan Strategis Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Yus'an. Dia meminta Menteri Pertanian Amran Sulaiman tidak asal membuat kebijakan dengan data yang salah.
Yus'an mengungkapkan, sampai saat ini pemerintah masih belum memiliki data pasti pada sektor pertanian. Sehingga kebijakan yang dibuat dengan menggunakan data tersebut tidak sesuai.
"Pendataan sektor pertanian tidak akurat berbagai masalah pertanian ini menjadi masalah. Diharapkan berbagai statemen menteri (Amran) dikaitkan dengan data yang akurat. Jangan membuat data dengan data tidak akrat, rusak komoditas kita termasuk pangan," tegasnya di Hotel Luwansa, Jakarta Selatan, Senin (21/9).
(mdk/noe)
http://m.merdeka.com/uang/menko-darmin-akui-data-pemerintah-soal-stok-daging-tidak-akurat.html
wah kok data pemerintah gak akurat?
trus bikin kebijakan gmana dong?
