- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lapor Polisi karena Tertipu Rp 1,2 Juta, Korban Malah Diminta Mengikhlaskan


TS
ketek..basah
Lapor Polisi karena Tertipu Rp 1,2 Juta, Korban Malah Diminta Mengikhlaskan
BOGOR, KOMPAS.com - Kasus penipuan online kembali terjadi. Kali ini dialami sepasang kekasih asal Bogor bernama Herdien Dwi Handika (23) dan Sylvia (19). Uang sebesar Rp 1,2 juta yang ditransfer sebagai uang muka kepada pelaku penipuan untuk membeli iPhone second raib. Barang yang diimpikan itu pun tak kunjung sampai.
Merasa jadi korban penipuan, Herdien dan kekasihnya melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian. Namun, laporannya tak ditanggapi serius oleh petugas.
Herdien menceritakan pengalamannya dalam akun Facebook-nya pada Rabu (23/9/2015). Dia menceritakan kisahnya menjadi korban penipuan sampai tak ditanggapi polisi.
Menurut Herdien, dia merasa tidak ditanggapi dengan baik oleh petugas di Polsek Bogor Selatan karena melapor penipuan sebesar Rp 1,2 juta.
"Kami menceritakan kronologis kejadian namun petugas tersebut mendengarkan sambil merokok dan menonton tv santai. Dan pada akhirnya petugas tersebut dengan santai mengatakan, "udah banyak kasus kaya gitu, udah ikhlasin aja"," tulis Herdien.
Kepada Kompas.com, Jumat (25/9/2015), Herdien mengatakan, akhrinya mereka melapor ke Polwil Kota Bogor. Namun, di sana dia diminta melapor ke Polres Depok.
"Karena proses transaksi uang dilakukan di Depok," kata Herdien.
Di Mapolres Depok, dia mengaku lagi-lagi mendapat perlakukan tidak positif dari petugas.
"Dan lagi lagi sesampai disana, pelayanan dari petugasnya sangat mengecewakan, kami sampai disana jam 8 malam, lalu kami melapor ke pos polisi, dan di arahkan melapor kepada seorang polwan. Kami masuk ke ruangan, lalu polwan itu langsung bertanya "kenapa mas?" lalu saya menceritakan kejadian yg dialami pacar saya, belum selesai saya cerita, polwan itu bangun dan pergi keluar tanpa mengatakan sepatah katapun. Saya dan pacar sayapun kebingungan, seakan penipuan yg dialami pacar saya dianggap sepele dan tidak penting. Lalu datang seorang laki laki petugas polsek, lalu berkata dengan nada keras "tunggu aja mas!, udah jamnya dia pulang skrang", "lagian mba kalo mau beli online dipikir dulu!"
Lalu datang 1 polwan dengan nada meremehkan dia berkata "alah 1 juta aja kok, ini aja barusan ada yang laporan ditipu beli online 25jt" Saya dan pacar saya pun jadi merasa dianggap orang miskin yang kebakaran jenggot ditipu 1 jt, kan gila ini orang! Merasa terhina, saya pun memutuskan untuk pergi, namun saat saya hendak pergi, seorang polisi menghampiri dan berkata "mas buat laporan didalam saja".
Merasa polisi ini hendak membantu, saya dan pacar saya pun masuk ke ruangan tersebut. Awalnya polisi ini menanyakan kronologis kejadian, namun belakang-belakangnya saya merasa polisi mulai menanyakan pertanyaan yg tidak ada hubungannya dengan kasus ini dan membuat joke joke yang ga penting buat saya. Dan ternyata pacar saya pun juga merasakan bahwa yg dilakukan polisi ini hanya untuk membuat kami merasa dilayani, didengarkan masalahnya. Dan ternyata benar, tidak lama kami meninggalkan ruangan tersebut, pacar saya melihat polisi tersebut membuang kertas yang tadi dipakai untuk menulis kronologis kejadian ke tempat sampah.
Jadi apakah ini pelayanan polisi republik indonesia kepada masyarakat? Kalau memang seperti itu cara melayani masyarakat, maka maafkan saya, karena saya tadinya berharap lebih, saya pikir menjadi polisi adalah pekerjaan yang mulia, karena membantu masyarakat yang kesusahan seperti saya.
Menanggapi itu, Kapolsek Bogor Selatan Kompol Nono Darsono mengaku belum mengetahuinya kejadian tersebut.
"Terima kasih atas informasinya. Saya akan kurangi segala kekurangan yang ada. Saya juga baru menjabat sebagai Kapolsek dua hari. Kita akan benahi segala sesuatunya, termasuk pelayanan," katanya.
Sementara, Polres Depok belum dapat dimintai keterangan terkait adanya peristiwa tersebut.
sumur
Merasa jadi korban penipuan, Herdien dan kekasihnya melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian. Namun, laporannya tak ditanggapi serius oleh petugas.
Herdien menceritakan pengalamannya dalam akun Facebook-nya pada Rabu (23/9/2015). Dia menceritakan kisahnya menjadi korban penipuan sampai tak ditanggapi polisi.
Menurut Herdien, dia merasa tidak ditanggapi dengan baik oleh petugas di Polsek Bogor Selatan karena melapor penipuan sebesar Rp 1,2 juta.
"Kami menceritakan kronologis kejadian namun petugas tersebut mendengarkan sambil merokok dan menonton tv santai. Dan pada akhirnya petugas tersebut dengan santai mengatakan, "udah banyak kasus kaya gitu, udah ikhlasin aja"," tulis Herdien.
Kepada Kompas.com, Jumat (25/9/2015), Herdien mengatakan, akhrinya mereka melapor ke Polwil Kota Bogor. Namun, di sana dia diminta melapor ke Polres Depok.
"Karena proses transaksi uang dilakukan di Depok," kata Herdien.
Di Mapolres Depok, dia mengaku lagi-lagi mendapat perlakukan tidak positif dari petugas.
"Dan lagi lagi sesampai disana, pelayanan dari petugasnya sangat mengecewakan, kami sampai disana jam 8 malam, lalu kami melapor ke pos polisi, dan di arahkan melapor kepada seorang polwan. Kami masuk ke ruangan, lalu polwan itu langsung bertanya "kenapa mas?" lalu saya menceritakan kejadian yg dialami pacar saya, belum selesai saya cerita, polwan itu bangun dan pergi keluar tanpa mengatakan sepatah katapun. Saya dan pacar sayapun kebingungan, seakan penipuan yg dialami pacar saya dianggap sepele dan tidak penting. Lalu datang seorang laki laki petugas polsek, lalu berkata dengan nada keras "tunggu aja mas!, udah jamnya dia pulang skrang", "lagian mba kalo mau beli online dipikir dulu!"
Lalu datang 1 polwan dengan nada meremehkan dia berkata "alah 1 juta aja kok, ini aja barusan ada yang laporan ditipu beli online 25jt" Saya dan pacar saya pun jadi merasa dianggap orang miskin yang kebakaran jenggot ditipu 1 jt, kan gila ini orang! Merasa terhina, saya pun memutuskan untuk pergi, namun saat saya hendak pergi, seorang polisi menghampiri dan berkata "mas buat laporan didalam saja".
Merasa polisi ini hendak membantu, saya dan pacar saya pun masuk ke ruangan tersebut. Awalnya polisi ini menanyakan kronologis kejadian, namun belakang-belakangnya saya merasa polisi mulai menanyakan pertanyaan yg tidak ada hubungannya dengan kasus ini dan membuat joke joke yang ga penting buat saya. Dan ternyata pacar saya pun juga merasakan bahwa yg dilakukan polisi ini hanya untuk membuat kami merasa dilayani, didengarkan masalahnya. Dan ternyata benar, tidak lama kami meninggalkan ruangan tersebut, pacar saya melihat polisi tersebut membuang kertas yang tadi dipakai untuk menulis kronologis kejadian ke tempat sampah.
Jadi apakah ini pelayanan polisi republik indonesia kepada masyarakat? Kalau memang seperti itu cara melayani masyarakat, maka maafkan saya, karena saya tadinya berharap lebih, saya pikir menjadi polisi adalah pekerjaan yang mulia, karena membantu masyarakat yang kesusahan seperti saya.
Menanggapi itu, Kapolsek Bogor Selatan Kompol Nono Darsono mengaku belum mengetahuinya kejadian tersebut.
"Terima kasih atas informasinya. Saya akan kurangi segala kekurangan yang ada. Saya juga baru menjabat sebagai Kapolsek dua hari. Kita akan benahi segala sesuatunya, termasuk pelayanan," katanya.
Sementara, Polres Depok belum dapat dimintai keterangan terkait adanya peristiwa tersebut.
sumur
0
869
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan