Kaskus

News

adidananto.88Avatar border
TS
adidananto.88
Yellen Realistis Inflasi 2% Tidak Akan Tercapai, Kenaikan Suku Bunga Diusahakan
Yellen Realistis Inflasi 2% Tidak Akan Tercapai, Kenaikan Suku Bunga Diusahakan

Gubernur The Federal Reserve AS, Janet Yellen, dalam pidatonya dini hari tadi dalam mengatakan bahwa The Fed masih memiliki peluang untuk menaikkan suku bunganya di akhir tahun 2015 ini meskipun menjelang sisa tahun tekanan eksternal terhadap AS cukup besar sehingga telah membuat Yellen mengambil keputusan untuk menunda kenaikan suku bunganya pada September ini. Yellen memastikan bahwa secara bertahap The Fed pasti akan mulai menerapkan kebijakan moneter ketatnya setelah kurang lebih 8 tahun lamanya berada di zona nyaman dengan menerapkan kebijakan moneter longgar.

Seperti diketahui, kekhawatiran terbesar AS saat ini adalah perlambatan pertumbuhan di Tiongkok yang beberapa bulan terakhir sudah mengakibatkan gejolak ekonomi global paska bank sentralnya (PBoC) melakukan devaluasi yuan. Kuatnya pengaruh Tiongkok terhadap ekonomi global terlihat dari pemangkasan prospek pertumbuhan ekonomi di negara berkembang yang dilakukan oleh Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) pada pekan ini. Adapun ADB memangkas prospek pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia menjadi 5,8% pada 2015 dan 6,0% untuk tahun depan, turun dari perkiraan sebelumnya 6,3% untuk 2015 dan 2016.

Pelemahan ekonomi di Tiongkok saat ini memang telah mengakibatkan menekan harga komoditas internasional sehingga menghambat pertumbuhan inflasi di beberapa negara yang selama ini inflasinya masih terlalu rendah, seperti AS. Seperti diketahui laju inflasi AS periode Agustus lalu mencatat kontraksi sebesar -0,1 persen (mom), karena harga minyak dunia anjlok hingga -2 persen sehingga membuat harga bensin negeri tersebut anjlok sebesar -4,1 persen. Laju inflasi AS pada bulan lalu adalah yang terendah dalam kurun 7 bulan terakhir dan semakin menjauhi target 2 persen yang sudah dipatok The Fed sejak April 2008.

Yellen mengakui bahwa kondisi ekonomidan keuangan global baru-baru ini memang berpotensi menimbulkan risiko perlambatan yang kemungkinan dapat menahan aktivitas ekonomi AS tahun depan meskipun kondisi fundamental ekonomi AS terus menunjukkan perbaikan. Membaiknbya fundamental AS tercermin dari pasar tenaga kerjanya dimana para pengusaha AS telah berhasil membuka 1,7 juta lapangan pekerjaan baru dan melakukan kenaikan gaji di tahun 2015 ini sehingga sukses mendorong tingkat pengangguran turun ke level 5,1 persen pada Agustus lalu, dimana persentase pengangguran pada bulan lalu adalah yang terendah dalam lebih dari tujuh tahun terakhir.

Saat ini nampaknya laju inflasi bukan menjadi prioritas utama The Fed mengingat masih murahnya harga komoditas dan energi. Dalam pidatonya Yellen berusaha realistis dengan target inflasinya dan menegaskan bahwa target inflasi sebesar 2 persen yang sudah dipatok The Fed memang baru bisa tercapai pada jangka menengah hingga panjang atau sekitar 2-3 tahun mendatang, terutama jika hingga tahun depan belum juga ada perbaikan pada tren harga komoditas dan energi. Fokus The Fed saat ini untuk menjaga fundamental ekonominya agar tetap positif adalah menjaga agar harga minyak mentah tidak mengalami penurunan lebih lanjut dan menekan apresiasi lebih lanjut terhadap dolar AS karena telah menimbulkan kerugian yang cukup besar pada kegiatan ekspornya.


Quote:
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
519
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan