Kaskus

News

ketek..basahAvatar border
TS
ketek..basah
Kurs Rupiah 23 September: Kembali Catat Rekor Terendah, Tembus Level Rp14.730/US$
Bisnis.com, JAKARTA—Kurs rupiah kian terpuruk kembali mencatat rekor terendah sejak 1998 dengan menembus level Rp14.730/US$, meskipun Bank Indonesia telah jor-joran menahan tekanan menggunakan cadangan devisa.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan di pasar spot hari ini, Rabu (23/9/2015), kurs rupiah kian rontok dengan terdepresiasi 0,65% atau 95 poin ke level Rp14,647/US$ dari sebelumnya Rp14.552/US$.

Sepanjang hari ini, kurs rupiah bergerak pada level terlemah Rp14.730/US$ dan terkuat Rp14.578/US$. Penutupan rupiah kali ini kembali mencatat rekor terlemah sejak 1998 dan mengikuti rontoknya mata uang regional Asia yang mayoritas tertekan.

Tercatat sejak awal tahun, kurs rupiah telah terkoreksi 15,42% dan menjadi mata uang paling terpuruk kedua di Asia. Posisi pertama, ringgit Malaysia anjlok terdalam dengan penurunan 19,48% year-to-date.

Pelemahan tersebut terjadi seiring dolar AS yang kembali ke tren penguatan serta adanya revisi penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sejumlah lembaga. Rupiah juga terbebani oleh penyusutan cadangan devisa.

Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo sebelumnya mengatakan cadangan devisa (Cadev) dalam 20 hari terakhir tergerus 1,9% setara US$2 miliar setara dengan Rp29 triliun. Per 20 September, Cadev tersisa US$103 miliar dari akhir Agustus 2015 yang mencapai US$105,3 miliar.

BI memang selama ini berupaya melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk melalui kebijakan moneter. Bahkan, Cadev Indonesia harus tergerus US$2,2 miliar setara dengan Rp31,2 triliun selama Agustus 2015.

Hingga 31 Agustus 2015, Cadev Indonesia melorot 2,05% menjadi US$105,34 miliar. Padahal, pada akhir Juli lalu, Cadev yang dicatat BI masih sebesar US$107,55 miliar.

Sementara itu, Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) anjlok 137 poin pada Rabu (23/9/2015) mengikuti depresiasi tajam rupiah di pasar spot.

Data yang diterbitkan BI menempatkan Jisdor di Rp14.623/US$, merosot 137 poin atau melemah 0,95% dari kurs kemarin.

Kurs jual yang ditetapkan BI kembali melorot dan nyaris menyentuh Rp14.700/US$. BI menetapkan kurs tengah di Rp14.623/US$. Nilai tukar tersebut melemah 137 poin dari kurs tengah kemarin, atau terdepresiasi 0,95%.

Kurs jual ditetapkan di Rp14.696/US$, sedangkan kurs beli dipatok di Rp14.550/US$. Selisih antara kurs jual dan kurs beli melebar menjadi Rp146.


sumur


15ribu didepan mata
0
592
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan