- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok Bikin Pendapatan Pedagang Hewan Kurban Melorot


TS
ketek..basah
Ahok Bikin Pendapatan Pedagang Hewan Kurban Melorot
Metrotvnews.com, Jakarta: Pedagang di sepanjang Jalan Bakti, Jakarta Barat, mengeluh karena omzet mereka melorot hingga 50 persen dibanding tahun sebelumnya. Instruksi Gubernur Nomor 168 Tahun 2015 tentang Pengaturan Hewan Kurban dituding jadi biang keladi penurunan omzet pedagang.
Pedagang domba, Ivan, 37, mengaku omzetnya menurun hampir 50 persen. Tahun lalu, dia bisa menjual kambing dan domba 100 ekor. Namun kini, hanya berani membawa setengahnya. Ia sudah menduga penjualan akan turun.
"Cuma bawa 50 kemarin dari Jawa dan Subang. Takut enggak laku mending bawa dikit. Ternyata benar, lakunya dikit," kata Ivan kepada Metrotvnews.com di Jalan Bakti, Jakarta Barat, Rabu (23/9/2015).
Ivan biasanya menjual kambing dan domba harga Rp2 juta-Rp7 juta. Besaran harga tergantung ukuran hewan. Dengan harga segitu, tahun lalu Ivan mampu beromzet Rp300 jutaan.
"Tapi sekarang enggak dapet segitu. Ini juga masih laku 20 dari kemarin jualan. Wah kalau dulu H-1 saya sudah habis ini," ujarnya.
Pria asal Subang ini menduga banyak faktor yang menyebabkan dagangannya kurang laris. Beberapa di antaranya adalah faktor ekonomi yang mengakibatkan daya beli masyarakat turun. Terlebih, kata dia, peraturan Gubernur sekarang yang membatasi penjualan kurban.
"Mungkin enggak sanggup beli kali ya. Padahal harganya cuma naik sedikit. Sama itu peraturan Gubernur enggak boleh jualan di trotoar," celetuknya.
sumur
Pedagang domba, Ivan, 37, mengaku omzetnya menurun hampir 50 persen. Tahun lalu, dia bisa menjual kambing dan domba 100 ekor. Namun kini, hanya berani membawa setengahnya. Ia sudah menduga penjualan akan turun.
"Cuma bawa 50 kemarin dari Jawa dan Subang. Takut enggak laku mending bawa dikit. Ternyata benar, lakunya dikit," kata Ivan kepada Metrotvnews.com di Jalan Bakti, Jakarta Barat, Rabu (23/9/2015).
Ivan biasanya menjual kambing dan domba harga Rp2 juta-Rp7 juta. Besaran harga tergantung ukuran hewan. Dengan harga segitu, tahun lalu Ivan mampu beromzet Rp300 jutaan.
"Tapi sekarang enggak dapet segitu. Ini juga masih laku 20 dari kemarin jualan. Wah kalau dulu H-1 saya sudah habis ini," ujarnya.
Pria asal Subang ini menduga banyak faktor yang menyebabkan dagangannya kurang laris. Beberapa di antaranya adalah faktor ekonomi yang mengakibatkan daya beli masyarakat turun. Terlebih, kata dia, peraturan Gubernur sekarang yang membatasi penjualan kurban.
"Mungkin enggak sanggup beli kali ya. Padahal harganya cuma naik sedikit. Sama itu peraturan Gubernur enggak boleh jualan di trotoar," celetuknya.
sumur
0
1.2K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan