- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Muhammadiyah Minta Jokowi Tetapkan Rabu Besok Hari Libur


TS
ketek..basah
Muhammadiyah Minta Jokowi Tetapkan Rabu Besok Hari Libur
VIVA.co.id - Persyarikatan Muhammadiyah meminta Presiden Joko Widodo untuk menjadikan hari Rabu, 23 September besok, sebagai hari libur. Mengingat, Muhammadiyah akan menjalankan Salat Idul Adha 1436 Hijriyah atau 2015 Masehi Rabu besok.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, mengakui adanya permintaan dari Muhammadiyah agar besok dijadikan hari libur. Sebab, pelaksanaan Idul Adha antara pemerintah dengan Muhammadiyah tahun ini tidak sama.
Mu'ti mengatakan, pihaknya meminta pemerintah memberikan perhatian secara proporsional untuk warga negara yang akan menjalankan Salat Idul Adha Rabu besok.
Muhammadiyah Minta Jokowi Tetapkan Rabu Besok Hari Libur
Dedy Priatmojo, Agus Rahmat
Selasa, 22 September 2015, 11:30 WIB
VIVA.co.id - Persyarikatan Muhammadiyah meminta Presiden Joko Widodo untuk menjadikan hari Rabu, 23 September besok, sebagai hari libur. Mengingat, Muhammadiyah akan menjalankan Salat Idul Adha 1436 Hijriyah atau 2015 Masehi Rabu besok.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, mengakui adanya permintaan dari Muhammadiyah agar besok dijadikan hari libur. Sebab, pelaksanaan Idul Adha antara pemerintah dengan Muhammadiyah tahun ini tidak sama.
Mu'ti mengatakan, pihaknya meminta pemerintah memberikan perhatian secara proporsional untuk warga negara yang akan menjalankan Salat Idul Adha Rabu besok.
Satpol PP Tetap Tertibkan Penjualan Hewan Kurban Tanah Abang
"Beberapa daerah kami apresiasi memberikan hari libur. Beberapa daerah libur resmi dua hari Rabu dan Kamis," kata Mu'ti, usai bertemu Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Selasa 22 September 2015.
Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini mengatakan, jeda libur untuk warga negara, diharapkan agar tidak mengganggu ketenangan warga yang ikut Salat Idul Adha.
"Kalau toh tidak ada libur khusus, hendaknya memberi dispensasi agak terlambat (masuk kerja)," kata Mu'ti.
Muhammadiyah mendesak hal ini, mengingat hak konstitusional warga negara dalam menjalankan ibadahnya telah diatur dalam konstitusi.
"Salah satu bentuk jaminannya mereka yang melaksanakan Idul Adha, dan mungkin terlambat mudah-mudahan ada kearifan para pejabat," ujar dia.
Pertemuan dengan Presiden Jokowi dihadiri unsur pimpinan pusat Muhammadiyah lainnya, seperti Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan ketua-ketua seperti Yunahar Ilyas, Dadang Kahmad, Dahlan Rais, Agus Taufiqurrahman, Suyatno, Syaiful Bakhri, dan Bambang Setiadji. Juga mendampingi Ketum Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini dan Ketua Masyitoh Chusnan. (ase)
sumur
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, mengakui adanya permintaan dari Muhammadiyah agar besok dijadikan hari libur. Sebab, pelaksanaan Idul Adha antara pemerintah dengan Muhammadiyah tahun ini tidak sama.
Mu'ti mengatakan, pihaknya meminta pemerintah memberikan perhatian secara proporsional untuk warga negara yang akan menjalankan Salat Idul Adha Rabu besok.
Muhammadiyah Minta Jokowi Tetapkan Rabu Besok Hari Libur
Dedy Priatmojo, Agus Rahmat
Selasa, 22 September 2015, 11:30 WIB
VIVA.co.id - Persyarikatan Muhammadiyah meminta Presiden Joko Widodo untuk menjadikan hari Rabu, 23 September besok, sebagai hari libur. Mengingat, Muhammadiyah akan menjalankan Salat Idul Adha 1436 Hijriyah atau 2015 Masehi Rabu besok.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, mengakui adanya permintaan dari Muhammadiyah agar besok dijadikan hari libur. Sebab, pelaksanaan Idul Adha antara pemerintah dengan Muhammadiyah tahun ini tidak sama.
Mu'ti mengatakan, pihaknya meminta pemerintah memberikan perhatian secara proporsional untuk warga negara yang akan menjalankan Salat Idul Adha Rabu besok.
Satpol PP Tetap Tertibkan Penjualan Hewan Kurban Tanah Abang
"Beberapa daerah kami apresiasi memberikan hari libur. Beberapa daerah libur resmi dua hari Rabu dan Kamis," kata Mu'ti, usai bertemu Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Selasa 22 September 2015.
Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini mengatakan, jeda libur untuk warga negara, diharapkan agar tidak mengganggu ketenangan warga yang ikut Salat Idul Adha.
"Kalau toh tidak ada libur khusus, hendaknya memberi dispensasi agak terlambat (masuk kerja)," kata Mu'ti.
Muhammadiyah mendesak hal ini, mengingat hak konstitusional warga negara dalam menjalankan ibadahnya telah diatur dalam konstitusi.
"Salah satu bentuk jaminannya mereka yang melaksanakan Idul Adha, dan mungkin terlambat mudah-mudahan ada kearifan para pejabat," ujar dia.
Pertemuan dengan Presiden Jokowi dihadiri unsur pimpinan pusat Muhammadiyah lainnya, seperti Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan ketua-ketua seperti Yunahar Ilyas, Dadang Kahmad, Dahlan Rais, Agus Taufiqurrahman, Suyatno, Syaiful Bakhri, dan Bambang Setiadji. Juga mendampingi Ketum Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini dan Ketua Masyitoh Chusnan. (ase)
sumur
0
663
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan