- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dolar Terus Naik, Tim Ekonomi Jokowi Gagal


TS
bhashoe
Dolar Terus Naik, Tim Ekonomi Jokowi Gagal

Quote:
FAJAR.CO.ID, JAKARTA–Nilai tukar rupiah terus melemah hingga nyaris menembus level 14.500 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pendiri Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia Syaiful Anwar meminta pemerintah untuk segera bertindak untuk mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dari pelemahan rupiah.
“Jika sekarang ini pemerintah tidak segera cepat menstabilkan nilai tukar rupiah kita maka dikawatirkan akan terjadi PHK. Pemerintah harus bekerja serius bagaimana agar nilai tukar rupiah kita ini ke depan semakin menguat,” katanya, kemarin.
Syaiful bilang, di tengah ekonomi Indonesia yang melambat, ditambah nilai tukar rupiah terhadap dolar terus mengalami pelemahan, secara langsung telah mempengaruhi penurunan daya beli masyaralat di Indonesia.
Hal ini juga bisa merugikan para pengusaha, selain akibat melonjaknya harga bahan baku bagi perusahaan-perusahaan yang masih mendapatkannya secara impor.
“Pemerintah harus menjaga angka psikologis nilai rupiah agar jangan di atas 14.000 per dolar AS, karena situasi ini membuat keresahaan bagi pelaku usaha,” katanya.
Dijelaskan Syaiful, ada beberapa industri yang paling tertekan akibat pelemahan rupiah ini. Industri-industri tersebut adalah yang bahan baku produksinya masih impor.
Dengan rupiah makin melemah, maka bahan baku industri tersebut semakin mahal. Jika biaya bahan baku mengalami peningkatan, maka secara langsung akan berimbas ke harga produknya.
“Industri tekstil atau garmen dan elekronik sangat terpukul dengan kurs rupiah kita yang semakin lemah, ketiga sektor industri ini sangat tergantung bahan baku impor,” tegasnya.
Syaiful menilai melorotnya nilai tukar rupiah hingga di atas 14.000 per dollar AS tak hanya disebabkan faktor eksternal tetapi juga internal. Menurutnya, faktor internal tersebut yaitu belum dipercayainya tim ekonomi pemerintah oleh pasar.
“Tim ekonomi Jokowi-JK yang baru tidak bisa meyakinkan publik dan pasar secara khusus. Dengan tim seperti ini meskipun pemilu berhasil dan ekonom-ekonom bilang rupiah akan kuat menjadi Rp 10.000 per dollar AS apabila Jokowi terpilih, tetapi karena tim ekonomi tidak meyakinkan maka rupiah terus merosot,” ujarnya. (rmol)
Pendiri Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia Syaiful Anwar meminta pemerintah untuk segera bertindak untuk mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dari pelemahan rupiah.
“Jika sekarang ini pemerintah tidak segera cepat menstabilkan nilai tukar rupiah kita maka dikawatirkan akan terjadi PHK. Pemerintah harus bekerja serius bagaimana agar nilai tukar rupiah kita ini ke depan semakin menguat,” katanya, kemarin.
Syaiful bilang, di tengah ekonomi Indonesia yang melambat, ditambah nilai tukar rupiah terhadap dolar terus mengalami pelemahan, secara langsung telah mempengaruhi penurunan daya beli masyaralat di Indonesia.
Hal ini juga bisa merugikan para pengusaha, selain akibat melonjaknya harga bahan baku bagi perusahaan-perusahaan yang masih mendapatkannya secara impor.
“Pemerintah harus menjaga angka psikologis nilai rupiah agar jangan di atas 14.000 per dolar AS, karena situasi ini membuat keresahaan bagi pelaku usaha,” katanya.
Dijelaskan Syaiful, ada beberapa industri yang paling tertekan akibat pelemahan rupiah ini. Industri-industri tersebut adalah yang bahan baku produksinya masih impor.
Dengan rupiah makin melemah, maka bahan baku industri tersebut semakin mahal. Jika biaya bahan baku mengalami peningkatan, maka secara langsung akan berimbas ke harga produknya.
“Industri tekstil atau garmen dan elekronik sangat terpukul dengan kurs rupiah kita yang semakin lemah, ketiga sektor industri ini sangat tergantung bahan baku impor,” tegasnya.
Syaiful menilai melorotnya nilai tukar rupiah hingga di atas 14.000 per dollar AS tak hanya disebabkan faktor eksternal tetapi juga internal. Menurutnya, faktor internal tersebut yaitu belum dipercayainya tim ekonomi pemerintah oleh pasar.
“Tim ekonomi Jokowi-JK yang baru tidak bisa meyakinkan publik dan pasar secara khusus. Dengan tim seperti ini meskipun pemilu berhasil dan ekonom-ekonom bilang rupiah akan kuat menjadi Rp 10.000 per dollar AS apabila Jokowi terpilih, tetapi karena tim ekonomi tidak meyakinkan maka rupiah terus merosot,” ujarnya. (rmol)
SUMUR
0
2.2K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan