Memperebutkan Janda STNK, Lelaki Kesepian Jadi Korban
TS
akunku.dibanned
Memperebutkan Janda STNK, Lelaki Kesepian Jadi Korban
ISTRI jadi TKI di Timur Tengah, menjadikan Bunadi, 33, kesepian. Ada janda baru, Atikah, 42, yang bahenol, dia berusaha mendekati. Ternyata bekas suami tak terima. Di kala Bunadi sedang lobi-lobi asmara, Samirun, 36, mengeroyoknya bersama teman-temannya. Jadi bancakan sedemikian rupa, wasalamlah Bunadi.
Quote:
Hati-hati pacari janda bukan akibat kematian, bisa-bisa bekas suami belum merelakan perpisahan itu. Di banyak kasus, bekas suami jadi nekad karena tak rela bekas istrinya dipersunting lelaki lain. Masalahnya, jika ada rejeki dan nasib baik, dia ingin kembali lagi pada eks istrinya tersebut. Jika tiba-tiba sudah diambil alih pihak lain, apa nggak kecewa berat?
Bunadi warga Kapetakan, Kabupaten Cirebon, rupanya tak berpikir sejauh itu. Begitu tetangga ada janda ngglondang (baca: nganggur), langsung mau diambil alih. Soalnya dia sendiri juga sedang pusing, lantaran istrinya sudah setahun lebih jadi TKW. Sebagai lelaki normal, pusing kan berlama-lama puasa wanita?
Ketika istrinya masih ada di sampingngnya, sebetulnya Bunadi sudah punya perhatian pada Ny. Atikah yang seksi menggiurkan itu. Tapi karena takut ketahuan istri, gejolak hatinya itu hanya di pendam di lembah hatinya yang paling dalam. Cuma asal melihat langkah dan gerak wanita tetangganya itu saat belanja ke warung, jantungnya suka jadi kebat-kebit. Maka hati nurani pun mengingatkan, “Ingat, itu “ikan hias” yang hanya bisa dilihat-lihat. Kembalilah pada “ikan asin”-mu.”
Ee, ndilalah kersaning Allah, rumahtangga Atikah – Samirun terjadi konflik horizontal yang berujung pada perceraian. Kebetulan sekali bini Bunadi juga sedang jadi TKW ke Timur Tengah, karenanya dia merasa peluang terbuka lebar di depannya. Ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Jarang lho dapat kesempatan seperti ini. “Jangan ragu Bleh, karena peluang itu hanya datang sekali!” kata setan memberi semangat.
Mumpung Atikah dalam kondisi statusquo, Bunadi diam-diam mencoba mendekati. Apa nggak kebanting, usia kan jauh lebih tua perempuannya? Nggak masalahlah, janda STNK kan justru dicari konsumen, karena suplay dan demand tidak sebanding. Yang penting dia mau, habis perkara.
Sejak itu dia rajin main ke rumah si janda yang masih gres. Ternyata Samirun yang tinggal di Desa Karangkendal kecamatan sama, menengar inofrmasi itu dari teman-temannya. Padahal dia cerai dengan istrinya karena terpaksa, bukan atas dasar kehendaknya. Kapan-kapan Samirun memang ingin mengambil alih kembali. Ee, lha kok sekarang Bunadi mau mengambilnya. Padahal dia itu masih famili sendiri. Apa nggak menjaga perasaan orang hanya karena soal peranakan?
“Kalau nggak percaya, lihat! Asal sore-sore begini Bunadi mesti apel.” Kata sang pembakar. Samirun pun jadi panas. Bersama dua temannya dia mendatangi rumah bekas istrinya. Eh bener, Bunadi nampak asyik sekali ngobrol dengan Atikah. Langsung saja kertiga tamu tak diundang itu mengeroyok Bunadi dengan senjata tajam. Meski mencoba menangkisnya dengan kursi, tapi karena dikeroyok tiga orang, akhirnya tumbang juga Bunadi. Warga hanya mendapatkan Bunadi sekarat dan akhirnya wasalam di rumahsakit.
Gara kesepian, akhirnya sepi sendiri di liang lahat