

TS
Rizkiabachtiar
[KOPERASI] Visi Luar Biasa Bung Hatta
Saya baru membeli buku 'Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun' yang merupakan kumpulan pidato dan tulisan Bung Hatta mengenai koperasi. Buku ini pertama kali diterbitkan tahun 1971 oleh Pusat Kooperasi Pegawai Negeri Djakarta Raja. Dan tahun 2015, alhamdulillah diterbitkan ulang oleh Penerbit Buku Kompas. Hingga buku yang tadinya langka sekarang ada di tangan saya. Buku bersampul merah dengan desain cover yang sederhana dan tanda tangan Bung Hatta di depannya seolah memiliki karisma tersendiri. Dan ternyata setelah saya bawa pulang dan membaca tulisan pertama di buku ini yang berjudul sama dengan judul bukunya. Tidak salah, buku ini memang mempunyai karisma. Lebih tepatnya karisma Bung Hatta yang tersampaikan dalam buku ini.
Kesan pertama yang saya dapat setelah selesai membaca pidato beliau yang berjudul 'Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun' adalah luar biasa. Baru di tulisan pertama saja, saya merasa visi beliau untuk ekonomi Indonesia sudah sangat jauh, sangat maju, sangat mulia. Saking majunya pandangan beliau, sampai-sampai visi ini masih menjadi PR bagi kita semua, generasi penerus kemerdekaan. Apa yang beliau ramalkan, apa yang beliau khawatirkan, apa yang beliau wanti-wanti dalam pidatonya itu sekarang terbukti. Bahwa perkonomian Indonesia jatuh ke tangan segelintir orang, bahwa perekonomian Indonesia di kontrol oleh golongan kaya. Bagi Bung Hatta jawaban atas permasalahan ini adalah koperasi, tapi koperasi yang bagaimana? Yang jelas bukan koperasi yang kita hadapi sekarang. Insyaalah koperasi yang bagaimana akan saya ungkapkan di tulisan-tulisan berikutnya, seiring dengan saya membaca lembar demi lembar pemikiran Bung Hatta.
Pidato berjudul 'Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun' ini disampaikan tahun 1951, ketika Indonesia baru saja merdeka, periode 65 tahun lampau. Namun ketika saya membaca pemikiran dan gagasan beliau, seolah pidato itu baru disampaikan kemarin. Seolah apa yang dikatakan beliau dalam pidatonya masih relevan hingga saat ini. Seolah perjuangan Bung Hatta masih berada dalam tahap-tahap awal, jauh dari apa yang menjadi visi beliau.
Bung Hatta, betapa maju visimu, betapa sulit diwujudkan, betapa sangat menuntut pengorbanan. Tapi kami yakin, sebagai penerusmu, sulit dan sukar itu bukan alasan untuk menghentikan perjuangan. Insyaallah akan diturunkan orang-orang yang memiliki visi sama sepertimu, orang-orang yang bersedia berkorban untuk membangun koperasi, bukan orang-orang yang hanya berniat mengambil keuntungan dari koperasi. Insyaallah, Allah akan tanamkan visimu di kepala orang-orang hebat di negeri ini, sehingga mereka tergerak untuk menggunakan pemikiran, keahlian dan modalnya bukan hanya untuk memperkaya sekelompok orang, bukan hanya untuk membangun raksasa bisnis swasta, melainkan untuk membangun koperasi dan ekonomi rakyat Indonesia.
Adalah nasib semua orang-orang besar, bahwa mereka meninggal dunia dengan visi mereka masih belum terwujudkan. Bukan karena mereka tidak berjuang mati-matian, mereka bahkan mati dalam perjuangan atas visinya. Namun semata-mata karena visi mereka terlalu besar untuk dapat diwujudkan hanya dalam satu generasi. Terakhir saya ingin mengutip langsung dari perkataan beliau dalam pidatonya: 'Setelah kita sekarang menjadi suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat, bukan lagi semboyan yang utama, melainkan bukti yang diperbuat'.
sumber: www.konsultankoperasi.com
Kesan pertama yang saya dapat setelah selesai membaca pidato beliau yang berjudul 'Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun' adalah luar biasa. Baru di tulisan pertama saja, saya merasa visi beliau untuk ekonomi Indonesia sudah sangat jauh, sangat maju, sangat mulia. Saking majunya pandangan beliau, sampai-sampai visi ini masih menjadi PR bagi kita semua, generasi penerus kemerdekaan. Apa yang beliau ramalkan, apa yang beliau khawatirkan, apa yang beliau wanti-wanti dalam pidatonya itu sekarang terbukti. Bahwa perkonomian Indonesia jatuh ke tangan segelintir orang, bahwa perekonomian Indonesia di kontrol oleh golongan kaya. Bagi Bung Hatta jawaban atas permasalahan ini adalah koperasi, tapi koperasi yang bagaimana? Yang jelas bukan koperasi yang kita hadapi sekarang. Insyaalah koperasi yang bagaimana akan saya ungkapkan di tulisan-tulisan berikutnya, seiring dengan saya membaca lembar demi lembar pemikiran Bung Hatta.
Pidato berjudul 'Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun' ini disampaikan tahun 1951, ketika Indonesia baru saja merdeka, periode 65 tahun lampau. Namun ketika saya membaca pemikiran dan gagasan beliau, seolah pidato itu baru disampaikan kemarin. Seolah apa yang dikatakan beliau dalam pidatonya masih relevan hingga saat ini. Seolah perjuangan Bung Hatta masih berada dalam tahap-tahap awal, jauh dari apa yang menjadi visi beliau.
Bung Hatta, betapa maju visimu, betapa sulit diwujudkan, betapa sangat menuntut pengorbanan. Tapi kami yakin, sebagai penerusmu, sulit dan sukar itu bukan alasan untuk menghentikan perjuangan. Insyaallah akan diturunkan orang-orang yang memiliki visi sama sepertimu, orang-orang yang bersedia berkorban untuk membangun koperasi, bukan orang-orang yang hanya berniat mengambil keuntungan dari koperasi. Insyaallah, Allah akan tanamkan visimu di kepala orang-orang hebat di negeri ini, sehingga mereka tergerak untuk menggunakan pemikiran, keahlian dan modalnya bukan hanya untuk memperkaya sekelompok orang, bukan hanya untuk membangun raksasa bisnis swasta, melainkan untuk membangun koperasi dan ekonomi rakyat Indonesia.
Adalah nasib semua orang-orang besar, bahwa mereka meninggal dunia dengan visi mereka masih belum terwujudkan. Bukan karena mereka tidak berjuang mati-matian, mereka bahkan mati dalam perjuangan atas visinya. Namun semata-mata karena visi mereka terlalu besar untuk dapat diwujudkan hanya dalam satu generasi. Terakhir saya ingin mengutip langsung dari perkataan beliau dalam pidatonya: 'Setelah kita sekarang menjadi suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat, bukan lagi semboyan yang utama, melainkan bukti yang diperbuat'.
sumber: www.konsultankoperasi.com
0
792
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan