- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Fed Rate Batal Naik, IHSG & Rupiah Kompak Menghijau


TS
ketek..basah
Fed Rate Batal Naik, IHSG & Rupiah Kompak Menghijau
Bisnis.com, JAKARTA—Keputusan Federal Reserve untuk menunda menaikkan suku bunga membawa sentiment positif bagi Indeks harga saham gabungan (IHSG) dan kurs rupiah. IHSG dan rupiah kompak menguat pada penutupan perdagangan akhir pekan ini.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan akhir pekan, Jumat (18/9/2015), IHSG ditutup naik tipis 0,04% atau 1,95 poin ke level 4.380,32. Hijaunya bursa saham Indonesia seiring dengan positifnya mayoritas bursa Asia, kecuali Jepang.
Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada level 4.359,01-4.414,46. Selama sepekan, IHSG akhirnya berhasil ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,46% atau 19,85 poin dari akhir pekan lalu 4.360,47.
Empat dari sembilan sektor yang ada di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan hari ini mengalami penguatan, dipimpin oleh sektor perdagangan dan jasa sebesar 1,35%. Sebaliknya, lima sektor lainnya melemah dengan dipimpin oleh sektor aneka industri 1,64%.
Sebanyak 142 saham menguat pada perdagangan sepanjang hari ini dari total 518 emiten. Sedangkan, 131 saham melemah, dengan 245 saham lainnya stagnan.
Kenaikan IHSG hari ini didorong oleh melonjaknya saham-saham EMTK (+10,00%), PGAS (+4,66%), GGRM (+2,76%), LPPF (+3,30%), dan BSDE (+5,52%). Naiknya IHSG ditekan oleh melorotnya saham-saham BBRI (-2,49%), ASII (-2,11%), KLBF (-2,86%), PNBN (-7,73%), dan BBNI (-1,49%).
Sementara itu, Indeks Bisnis 27 ditutup turun 0,14% atau 0,51 poin ke level 364,02 dari sebelumnya 364,53. Sepanjang hari ini, Indeks Bisnis 27 bergerak pada level 360,99-366,78.
Pada saat yang sama, kurs rupiah ditutup menguat 85 poin atau 0,59% ke level Rp14.374/US$ setelah sepanjang pekan ini terus tertekan. Sepanjang hari ini, rupiah diperdagangkan di level terkuat Rp14.349/US$ dan terlemah Rp14.489/US$.
Penguatan terjadi sejalan dengan menghijaunya bursa Asia dan setelah adanya keputusan Bank Indonesia untuk menetapkan tingkat suku bunga.
Begitu pula pada Jumat (18/9/2015) dini hari, The Federal Reserve baru saja memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga mendekati 0%. Keputusan The Fed ini menjadi fokus perhatian pelaku pasar.
sumur
Semoga bukan efek sementara
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan akhir pekan, Jumat (18/9/2015), IHSG ditutup naik tipis 0,04% atau 1,95 poin ke level 4.380,32. Hijaunya bursa saham Indonesia seiring dengan positifnya mayoritas bursa Asia, kecuali Jepang.
Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada level 4.359,01-4.414,46. Selama sepekan, IHSG akhirnya berhasil ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,46% atau 19,85 poin dari akhir pekan lalu 4.360,47.
Empat dari sembilan sektor yang ada di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan hari ini mengalami penguatan, dipimpin oleh sektor perdagangan dan jasa sebesar 1,35%. Sebaliknya, lima sektor lainnya melemah dengan dipimpin oleh sektor aneka industri 1,64%.
Sebanyak 142 saham menguat pada perdagangan sepanjang hari ini dari total 518 emiten. Sedangkan, 131 saham melemah, dengan 245 saham lainnya stagnan.
Kenaikan IHSG hari ini didorong oleh melonjaknya saham-saham EMTK (+10,00%), PGAS (+4,66%), GGRM (+2,76%), LPPF (+3,30%), dan BSDE (+5,52%). Naiknya IHSG ditekan oleh melorotnya saham-saham BBRI (-2,49%), ASII (-2,11%), KLBF (-2,86%), PNBN (-7,73%), dan BBNI (-1,49%).
Sementara itu, Indeks Bisnis 27 ditutup turun 0,14% atau 0,51 poin ke level 364,02 dari sebelumnya 364,53. Sepanjang hari ini, Indeks Bisnis 27 bergerak pada level 360,99-366,78.
Pada saat yang sama, kurs rupiah ditutup menguat 85 poin atau 0,59% ke level Rp14.374/US$ setelah sepanjang pekan ini terus tertekan. Sepanjang hari ini, rupiah diperdagangkan di level terkuat Rp14.349/US$ dan terlemah Rp14.489/US$.
Penguatan terjadi sejalan dengan menghijaunya bursa Asia dan setelah adanya keputusan Bank Indonesia untuk menetapkan tingkat suku bunga.
Begitu pula pada Jumat (18/9/2015) dini hari, The Federal Reserve baru saja memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga mendekati 0%. Keputusan The Fed ini menjadi fokus perhatian pelaku pasar.
sumur
Semoga bukan efek sementara
0
868
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan