- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Guru Tuding Bocah Muslim Rakit Bom, #IStandWithAhmed Mendunia


TS
angin26112001
Guru Tuding Bocah Muslim Rakit Bom, #IStandWithAhmed Mendunia
ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH




WELCOME TO MY THREAD





Spoiler for Cek!:
Spoiler for Insiden:
Guru Tuding Bocah Muslim Rakit Bom, #IStandWithAhmed Mendunia

Jam digital buatan Ahmed Mohamed ini disangkat bom oleh guru bahasa Inggrisnya
hmed Mohamed, bocah Muslim berusia 14 tahun di Texas, Amerika Serikat, dicurigai membawa bom ke sekolah. Ini bermula saat Ahmed memamerkan jam digital buatannya ke guru teknologi.
Guru lain turut melihat jam tersebut. Bukannya memuji, guru sekolah justru memanggil polisi untuk menangkap Ahmed.
Siswa SMA tersebut diboyong ke pusat penahanan remaja dan diinterogasi terkait barang rakitan yang ia bawa.
Peristiwa ini pun menjadi topik hangat di media sosial. Tagar #IStandWithAhmed bertebaran di ranah maya untuk menyatakan dukungan terhadap Ahmed.
Tagar itu sudah dikicaukan di Twitter sebanyak lebih dari 400.000 kali. Tiap menit, muncul sekitar 2.000 kicauan baru untuk mendukung Ahmed. Ada yang prihatin, marah, kesal, dan membuat guyonan satire terhadap ketidakadilan yang dialami Ahmed.
"Ketika murid lebih pintar daripada guru #IStandWithAhmed," tulis pengguna akun @LadyA08.
"Kulit putih membuat reaktor nuklir? Genius. Anak Muslim kulit gelap membuat jam digital? Teroris #IStandWithAhmed," tulis pengguna akun @Main_Pakistani.
"Jangan biarkan orang-orang mengubahmu dan menghalangimu #IStandWithAhmed," tulis pengguna akun @samwhite.
Tak hanya dari masyarakat akar rumput, para CEO perusahaan TI, industri, hingga politisi turut meramaikan linimasa dengan dukungan maya untuk Ahmed.
"Asumsi dan ketakutan tak menyelamatkan kita. Ahmed, tetaplah selalu ingin tahu dan terus membangun," kata calon kandidat presiden AS, Hillary Clinton, melalui akun @HillaryClinton.
"#IStandWithAhmed karena anak-anak seperti dia adalah masa depan inovasi dunia. Datanglah ke workshop kami, dan kami akan memberimu alat-alat bagus untuk berbuat lebih," tulis perusahaan software Autodesk melalui akun @autodesk.
"Jam yang keren, Ahmed. Ingin membawanya ke Gedung Putih? Kita harus menginspirasi anak-anak lainnya untuk menyukai teknologi. Itu yang membuat Amerika hebat," tulis Presiden Obama lewat akun @POTUS.
Pendiri Twitter, Jack Dorsey, pun me-retweet kicauan Obama, dan tak lupa mematrikan tagar #IStandWithAhmed.
Melihat undangan Presiden AS dan CEO Facebook, pendiri Box, Aaron Levie, tak ingin ketinggalan. "Ahmed, saya tahu kamu telah dipanggil ke Gedung Putih dan Facebook. Namun, kami tahu bahwa kamu adalah anak software sejati. Datanglah ke Box," kata dia lewat akun @levie.
Google Science Fair, lewat akun @googlescifair, juga mengundang Ahmed untuk berdiskusi. "Hai Ahmed, kami menyimpankan satu kursi untukmu pada akhir pekan ini di Google Science Fair. Ingin datang? Bawa arlojimu #IStandWithAhmed."
Startup arloji pintar, Pebble, bahkan mencibir pihak sekolah Ahmed yang dianggap mencerminkan sikap tak adil terhadap anak didiknya. "Kami juga membuat jam digital, kau juga akan menangkap kami? (Ahmed) teruslah berkarya #IStandWithAhmed," tulis pengguna akun @Pebble. Kicauan itu disertai mention ke akun @IrvingISD yang tak lain adalah akun sekolah Ahmed.
Masih banyak dukungan dari berbagai tokoh dan institusi besar untuk Ahmed. Selengkapnya, Anda bisa cek melalui tagar Twitter #IStandWithAhmed.
Saat ini, Ahmed sudah dilepaskan karena tuduhan yang ditujukan kepadanya tidak terbukti. Pihak sekolah mengeluarkan pernyataan, menyusul kecaman dari masyarakat yang menjunjung kesetaraan.
"Kami selalu bertanya kepada siswa dan staf untuk segera melapor bila melihat ada sesuatu atau ada tingkah laku yang mencurigakan," kata perwakilan sekolah.
Ayah Ahmed, Mohamed Elhassan, asal Sudan, mengatakan bahwa putranya hanya ingin membuat sesuatu yang bagus. "Namun karena namanya Mohamed dan karena kejadian 11 September, putra saya mendapatkan perlakuan tak layak," kata Mohamed.
Dewan Hubungan Amerika-Islam mengatakan, kecurigaan ayah Ahmed mungkin tepat. "Saya rasa ini tidak akan dipertanyakan bila namanya bukan Ahmed Mohamed," kata Alia Salem, anggota dewan setempat.
http://tekno.kompas.com/read/2015/09...Ahmed.Mendunia

Jam digital buatan Ahmed Mohamed ini disangkat bom oleh guru bahasa Inggrisnya
hmed Mohamed, bocah Muslim berusia 14 tahun di Texas, Amerika Serikat, dicurigai membawa bom ke sekolah. Ini bermula saat Ahmed memamerkan jam digital buatannya ke guru teknologi.
Guru lain turut melihat jam tersebut. Bukannya memuji, guru sekolah justru memanggil polisi untuk menangkap Ahmed.
Siswa SMA tersebut diboyong ke pusat penahanan remaja dan diinterogasi terkait barang rakitan yang ia bawa.
Peristiwa ini pun menjadi topik hangat di media sosial. Tagar #IStandWithAhmed bertebaran di ranah maya untuk menyatakan dukungan terhadap Ahmed.
Tagar itu sudah dikicaukan di Twitter sebanyak lebih dari 400.000 kali. Tiap menit, muncul sekitar 2.000 kicauan baru untuk mendukung Ahmed. Ada yang prihatin, marah, kesal, dan membuat guyonan satire terhadap ketidakadilan yang dialami Ahmed.
"Ketika murid lebih pintar daripada guru #IStandWithAhmed," tulis pengguna akun @LadyA08.
"Kulit putih membuat reaktor nuklir? Genius. Anak Muslim kulit gelap membuat jam digital? Teroris #IStandWithAhmed," tulis pengguna akun @Main_Pakistani.
"Jangan biarkan orang-orang mengubahmu dan menghalangimu #IStandWithAhmed," tulis pengguna akun @samwhite.
Tak hanya dari masyarakat akar rumput, para CEO perusahaan TI, industri, hingga politisi turut meramaikan linimasa dengan dukungan maya untuk Ahmed.
"Asumsi dan ketakutan tak menyelamatkan kita. Ahmed, tetaplah selalu ingin tahu dan terus membangun," kata calon kandidat presiden AS, Hillary Clinton, melalui akun @HillaryClinton.
"#IStandWithAhmed karena anak-anak seperti dia adalah masa depan inovasi dunia. Datanglah ke workshop kami, dan kami akan memberimu alat-alat bagus untuk berbuat lebih," tulis perusahaan software Autodesk melalui akun @autodesk.
"Jam yang keren, Ahmed. Ingin membawanya ke Gedung Putih? Kita harus menginspirasi anak-anak lainnya untuk menyukai teknologi. Itu yang membuat Amerika hebat," tulis Presiden Obama lewat akun @POTUS.
Pendiri Twitter, Jack Dorsey, pun me-retweet kicauan Obama, dan tak lupa mematrikan tagar #IStandWithAhmed.
Melihat undangan Presiden AS dan CEO Facebook, pendiri Box, Aaron Levie, tak ingin ketinggalan. "Ahmed, saya tahu kamu telah dipanggil ke Gedung Putih dan Facebook. Namun, kami tahu bahwa kamu adalah anak software sejati. Datanglah ke Box," kata dia lewat akun @levie.
Google Science Fair, lewat akun @googlescifair, juga mengundang Ahmed untuk berdiskusi. "Hai Ahmed, kami menyimpankan satu kursi untukmu pada akhir pekan ini di Google Science Fair. Ingin datang? Bawa arlojimu #IStandWithAhmed."
Startup arloji pintar, Pebble, bahkan mencibir pihak sekolah Ahmed yang dianggap mencerminkan sikap tak adil terhadap anak didiknya. "Kami juga membuat jam digital, kau juga akan menangkap kami? (Ahmed) teruslah berkarya #IStandWithAhmed," tulis pengguna akun @Pebble. Kicauan itu disertai mention ke akun @IrvingISD yang tak lain adalah akun sekolah Ahmed.
Masih banyak dukungan dari berbagai tokoh dan institusi besar untuk Ahmed. Selengkapnya, Anda bisa cek melalui tagar Twitter #IStandWithAhmed.
Saat ini, Ahmed sudah dilepaskan karena tuduhan yang ditujukan kepadanya tidak terbukti. Pihak sekolah mengeluarkan pernyataan, menyusul kecaman dari masyarakat yang menjunjung kesetaraan.
"Kami selalu bertanya kepada siswa dan staf untuk segera melapor bila melihat ada sesuatu atau ada tingkah laku yang mencurigakan," kata perwakilan sekolah.
Ayah Ahmed, Mohamed Elhassan, asal Sudan, mengatakan bahwa putranya hanya ingin membuat sesuatu yang bagus. "Namun karena namanya Mohamed dan karena kejadian 11 September, putra saya mendapatkan perlakuan tak layak," kata Mohamed.
Dewan Hubungan Amerika-Islam mengatakan, kecurigaan ayah Ahmed mungkin tepat. "Saya rasa ini tidak akan dipertanyakan bila namanya bukan Ahmed Mohamed," kata Alia Salem, anggota dewan setempat.
http://tekno.kompas.com/read/2015/09...Ahmed.Mendunia
Spoiler for Insiden:
Penampakan Jam Digital Bikinan Ahmed yang Dikira Bom

Ahmed Mohamed menunjukkan jam digital bikinannya yang disangka bom oleh sang guru
Ahmed Mohamed, siswa MacArthur High School, Texas, AS, terus menjadi bahan perbincangan. Pasalnya, ia menjadi korban "salah tangkap" polisi setelah diduga membawa bom ke sekolahnya.
Tuduhan tersebut berasal dari seorang guru Bahasa Inggris. Pada awal kejadian, remaja berumur 14 tahun ini sudah bersikeras bahwa alat yang dibawanya merupakan jam digital rakitan sendiri.
Seperti apa alat yang dibawanya tersebut? Berdasarkan gambar yang dilansir, Kamis (17/9/2015), jam digital yang dikira sebagai bom tersebut terlihat diletakkan di dalam sebuah koper. Tampak ada sebuah layar penunjuk waktu dan beberapa papan sirkuit.
Selain itu, ada juga beberapa kabel, yang tampaknya ditujukan sebagai penghubung antara papan sirkuit dan layar jam digital.

Jam digital buatan Ahmed Mohamed ini disangkat bom oleh guru bahasa Inggrisnya
Masih berdasarkan gambar tersebut, tidak terlihat sama sekali adanya komponen bom, seperti bahan peledak ataupun mesiu.
Kabar "salah tangkap" Mohamed sendiri menyebar begitu cepat di dunia maya. Mohamed langsung mendapat berbagai dukungan dan pembelaan dari petinggi negara AS, seperti Presiden Barrack Obama dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Dalam keterangan persnya, Kepolisian Irving menyatakan sama sekali tidak menemukan bukti yang menyatakan Mohamed bakal membuat bom. Kasus ini pun telah ditutup.
Ahmed kini telah dibebaskan dari segala tuduhan, tetapi hingga kini dia masih diskors dari sekolah. Dia mengaku sedih karena melihat jam digital temuannya ternyata memicu reaksi seperti ini.
http://tekno.kompas.com/read/2015/09...ang.Dikira.Bom

Ahmed Mohamed menunjukkan jam digital bikinannya yang disangka bom oleh sang guru
Ahmed Mohamed, siswa MacArthur High School, Texas, AS, terus menjadi bahan perbincangan. Pasalnya, ia menjadi korban "salah tangkap" polisi setelah diduga membawa bom ke sekolahnya.
Tuduhan tersebut berasal dari seorang guru Bahasa Inggris. Pada awal kejadian, remaja berumur 14 tahun ini sudah bersikeras bahwa alat yang dibawanya merupakan jam digital rakitan sendiri.
Seperti apa alat yang dibawanya tersebut? Berdasarkan gambar yang dilansir, Kamis (17/9/2015), jam digital yang dikira sebagai bom tersebut terlihat diletakkan di dalam sebuah koper. Tampak ada sebuah layar penunjuk waktu dan beberapa papan sirkuit.
Selain itu, ada juga beberapa kabel, yang tampaknya ditujukan sebagai penghubung antara papan sirkuit dan layar jam digital.

Jam digital buatan Ahmed Mohamed ini disangkat bom oleh guru bahasa Inggrisnya
Masih berdasarkan gambar tersebut, tidak terlihat sama sekali adanya komponen bom, seperti bahan peledak ataupun mesiu.
Kabar "salah tangkap" Mohamed sendiri menyebar begitu cepat di dunia maya. Mohamed langsung mendapat berbagai dukungan dan pembelaan dari petinggi negara AS, seperti Presiden Barrack Obama dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Dalam keterangan persnya, Kepolisian Irving menyatakan sama sekali tidak menemukan bukti yang menyatakan Mohamed bakal membuat bom. Kasus ini pun telah ditutup.
Ahmed kini telah dibebaskan dari segala tuduhan, tetapi hingga kini dia masih diskors dari sekolah. Dia mengaku sedih karena melihat jam digital temuannya ternyata memicu reaksi seperti ini.
http://tekno.kompas.com/read/2015/09...ang.Dikira.Bom
Spoiler for Insiden:
Obama Undang Remaja yang Membuat Jam tetapi Disangka Bom

Ahmed Mohamed diundang Obama ke Gedung Putih untuk memperlihatkan jam buatannya
Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengundang Ahmed Mohamed untuk datang ke Gedung Putih. Anak berusia 14 tahun asal Texas ini sebelumnya ditangkap karena membuat jam yang disangka sebuah bom.
Obama menulis di akun Twitter-nya bahwa jam buatan Ahmed "keren", sambil berkata bahwa seharusnya lebih banyak anak yang menyukai sains seperti Ahmed.
Hari Senin (14/9/2015) waktu setempat, Ahmed diinterogasi polisi karena jam buatan yang ia bawa ke sekolah disangka bom rakitan.
Ahmed membawa jam itu ke sekolah dan memperlihatkannya kepada guru bidang teknologi.
Guru lain melihat jam tersebut dan mengiranya sebuah bom rakitan, lalu memanggil polisi, hingga akhirnya Ahmed ditangkap dan ditanyai polisi.
Reaksi keras bermunculan di media sosial dengan tagar #IStandWithAhmed.
Ahmed akhirnya dilepaskan karena tidak dikenai tuduhan apa pun.
Pihak sekolah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka "selalu bertanya kepada siswa dan staf untuk segera melapor bila melihat ada sesuatu atau ada tingkah laku yang mencurigakan".
Ayah Ahmed, Mohamed Elhassan, asal Sudan, mengatakan, "(Putra saya) hanya ingin membuat sesuatu yang bagus. Namun karena namanya Mohamed dan karena kejadian 11 September, maka putra saya mendapatkan perlakuan tak layak."
Dewan Hubungan Amerika-Islam mengatakan, kecurigaan ayah Ahmed mungkin tepat. "Saya rasa ini tidak akan dipertanyakan bila namanya bukan Ahmed Mohamed," kata Alia Salem, anggota dewan setempat.
http://internasional.kompas.com/read...i.Disangka.Bom

Ahmed Mohamed diundang Obama ke Gedung Putih untuk memperlihatkan jam buatannya
Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengundang Ahmed Mohamed untuk datang ke Gedung Putih. Anak berusia 14 tahun asal Texas ini sebelumnya ditangkap karena membuat jam yang disangka sebuah bom.
Obama menulis di akun Twitter-nya bahwa jam buatan Ahmed "keren", sambil berkata bahwa seharusnya lebih banyak anak yang menyukai sains seperti Ahmed.
Hari Senin (14/9/2015) waktu setempat, Ahmed diinterogasi polisi karena jam buatan yang ia bawa ke sekolah disangka bom rakitan.
Ahmed membawa jam itu ke sekolah dan memperlihatkannya kepada guru bidang teknologi.
Guru lain melihat jam tersebut dan mengiranya sebuah bom rakitan, lalu memanggil polisi, hingga akhirnya Ahmed ditangkap dan ditanyai polisi.
Reaksi keras bermunculan di media sosial dengan tagar #IStandWithAhmed.
Ahmed akhirnya dilepaskan karena tidak dikenai tuduhan apa pun.
Pihak sekolah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka "selalu bertanya kepada siswa dan staf untuk segera melapor bila melihat ada sesuatu atau ada tingkah laku yang mencurigakan".
Ayah Ahmed, Mohamed Elhassan, asal Sudan, mengatakan, "(Putra saya) hanya ingin membuat sesuatu yang bagus. Namun karena namanya Mohamed dan karena kejadian 11 September, maka putra saya mendapatkan perlakuan tak layak."
Dewan Hubungan Amerika-Islam mengatakan, kecurigaan ayah Ahmed mungkin tepat. "Saya rasa ini tidak akan dipertanyakan bila namanya bukan Ahmed Mohamed," kata Alia Salem, anggota dewan setempat.
http://internasional.kompas.com/read...i.Disangka.Bom
Spoiler for Sumber:
Tertera di setiap kolom dari isi thread!
CUMA MINTA




WASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH




0
2.8K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan