Metrotvnews.com, Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) menjamin masalah kabut asap akibat kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan tuntas paling lambat 30 hari ke depan.

"Riau ditetapkan 14 hari sejak Kamis lalu, Sumsel 30 hari sejak Jumat, Jambi 30 hari sejak Senin. Begitu juga kalimantan," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (16/9/2015).

Willem optimistis target goal. Apalagi, hotspot atau titik api di Kalimantan dan Sumatera terus berkurang, setelah dilakukan pemadaman melalui darat dan udara. Intensitas hujan di Kalimantan dan Sumatera pun sudah lumayan.

"Jumlah hotspot, berdasarkan scientific base membaik di Kalimantan dan Sumatera karena upaya pemadaman kebakaran di darat dan udara. Peran hujan juga signifikan," tutur dia.

Di sisi lain, pemerintah terus memburu para tersangka pembakar hutan. Tindakan tegas ini berupa pemberian daftar hitam atau blaclist kepada perusahaan dan pelaku pembakaran.

"Arahan dari presiden agar penegakan hukum dilaksanakan secara tegas dan menimbulkan efek jera sehingga masa depan tidak terjadi lagi," pungkasnya.

Setidaknya, sudah 140 orang ditetapkan sebagai tersangka pembakar hutan. Tujuh di antaranya perusahaan, tersebar di Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. Mereka adalah PT PMH, PT RPP, PT RBS, PT LIH, PT MBA, PT GAP, PT ASP. Sementara itu, 20 perusahaan lainnya masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
(ALB)



sumur


oke lah... ditunggu hasilnya