Quote:
Jakarta - Saat beberapa hari lalu Timur Tengah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri mengunjungi lemari pendingin (cold storage) atau kulkas terbesar di Dubai, Uni Emirate Arab. Jokowi ingin punya yang sama.
Menteri Perdagangan, Thomas Lembong mengatakan, kulkas ini penting sebagai tempat penyimpanan bahan pangan dan banyak manfaatnya, termasuk gudang pasca panen.
"Andaikata bisa sekaligus bangun cold storage skala besar, itu bisa tidak bikin macet barang masuk di pelabuhan. Ini seperti yang pernah Pak Menko Maritim katakan. Saya pribadi melihat ini potensi baik. Ini bukan sesaat, bukan simsalabim. Butuh waktu, kita akan genjot sekencang-kencangnya. Follow up agar kali ini benar-benar jadi," papar Lembong di kantornya, Jakarta, Rabu (16/9/2015).
Butuh investasi yang tidak kecil untuk membangun lemari pendingin tersebut. Namun lemari pendingin ini bisa dipakai hingga puluhan tahun ke depan.
"Nilai investasinya tidak kecil. Kita ingin bangun yang bagus sekalian jangan tanggung-tanggung. Bisa dipakai puluhan tahun ke depan. Kalau saya taksir sekitar Rp 2-3 triliun," kata Lembong.
Dubai sendiri, sudah membangun lemari pendingin tersebut sejak 30 tahun yang lalu. Jadi sudah hampir 4 fase dilalui dalam membangun lemari pendingin untuk penyimpan cadangan pangan mereka.
"Pertama memulai itu jangan muluk-muluk, jangan bombastis. Anggap ini pilot project, pasti kita banyak kesalahan. Dari kesalahan itu pasti kita belajar. Kita buat 1 atau 2 dulu. Baru kemudian kita buat yang banyak. Ini masih tahap wacana. Tapi tim ekonomi sangat-sangat serius mengenai rencana ini. Akan terus ada update. Bayangan saya 70-80% akan dibangun swasta. Pemerintah sebagai fasilitator dan koordinator. Swasta akan ada peranan besar," tutur Lembong.
http://m.detik.com/finance/read/2015/09/16/161348/3020608/4/ri-ingin-punya-kulkas-raksasa-seperti-di-arab-butuh-rp-3-triliun