Jakarta - Hingga hari ini situs http://revolusimental.go.id tak bisa diakses sama sekali alias hilang. Situs milik Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) di bawah pimpinan Puan Maharani itu ternyata memang telah ditutup.

"Terkait dengan kasus yang kemarin, Kemenko PMK melakukan evaluasi total untuk pembuatan website. Sudah dilakukan. Sekarang dalam proses perbaikan melibatkan kementerian, lembaga, dengan perhatikan berbagai masukan aspek kelemahan," kata Sekretaris Menko PMK Sugihartatmo kepada wartawan di Hotel Aryaduta, Jl Prapatan, Jakarta Pusat, Selasa (15/9/2015).

Dijelaskan Sugihartatmo, situs revolusimental.go.id itu memang sudah ditutup. Saat ini Kemenko PMK tengah membangun situs baru yang disebut bakal lebih baik.

"Sekarang sedang dibangun website yang baru karena kemarin ditanya kenapa pakai go.id. Karena itu sekarang (situs yang sedang dibuat) langsung jadi revolusimental.id," jelas Sugihartatmo.

Sejak diluncurkan, banyak pihak yang mengkritik situs revolusimental.go.id, terutama para netizen di jejaring sosial. Mulai dari tak bisa diakses lewat PC, tampilannya yang sederhana, dan lainnya. Ada pula yang menuding situs tersebut mencontek situs pribadi Presiden Amerika Barack Obama.

Kritik semakin tajam setelah sehari diluncurkan, situs itu tak bisa diakses. "Mohon Maaf. Karena antusiasme masyarakat yang begitu tinggi, server kami mengalami overload. Untuk itu, kami sedang dalam proses upgrade server. Terima kasih untuk dukungan dan partisipasinya. Salam Revolusi Mental!" Demikian keterangan di situs tersebut saat itu.

Saat dikonfirmasi, pihak Kemenko PMK berdalih situs tersebut banyak sekali diakses masyarakat Indonesia sehingga mengalami overload. Situs itu juga disebut telah diretas.

"Itu karena banyaknya masyarakat yang masuk, makanya down. Dan itu ceritanya down juga karena dari pukul 01.00 pagi ada yang hack situsnya," kata Kepala Bagian Humas Kemenko PMK Dian Vita Sari saat dikonfirmasi detikcom lewat telepon, Rabu (26/8/2015) lalu.

Saat itu, ada kabar tak sedap bahwa situs itu menelan dana hingga lebih dari Rp 100 miliar. Namun Sugihartatmo pernah membantah isu tersebut. "Anggaran persiapan website dialokasikan maksimal Rp 200 juta," jelas Sugihartatmo dalam jumpa pers di Kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (27/8/2015) lalu.

Lantas jika situs revolusimental.id diganti dengan situs baru, bagaimana pertanggungjawaban dananya yang telah terpakai? Lenyap begitu saja seperti situsnya?