JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyoroti ancaman krisis terhadap situasi perekonomian nasional. Pemerintah diharapkan bekerja optimal untuk menghindari atau meredam dampak dari ancaman krisis tersebut.

"Kita sama-sama mendoakan Presiden Jokowi dan JK beserta kabinetnya dapat bekerja dengan baik dan mampu mengeluarkan bangsa kita dari krisis saat ini," kata Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri dalam Musyawarah Nasional PKS di Cibubur, Jakarta, Minggu (13/9/2015).

Di lokasi yang sama, Presiden PKS Sohibul Iman juga mengaku prihatin dengan kondisi perekonomian nasional. Ia berharap nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak terus terperosok dan kesenjangan ekonomi tidak terus melebar.

"Ini sudah 'lampu kuning' menuju 'lampu merah'," ujar dia.

Sohibul mendorong pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat melalui penguatan rantai industri. Dengan begitu, kata Sohibul, gejolak ekonomi mampu diredam dan masyarakat dapat bertahan sampai kondisi ekonomi kembali stabil.

"Pertumbuhan ekonomi kita melambat, ada PHK, pengangguran, dan sebagainya. Muaranya daya saing industri kita, harusnya rantai industri itu ada di kita, tidak di luar," kata dia.