- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pemko Padang Izinkan “SAPI Sampah” Untuk Hewan Kurban


TS
ketek..basah
Pemko Padang Izinkan “SAPI Sampah” Untuk Hewan Kurban
Quote:
PADANG, HALUAN — Tak lama lagi Idul Adha atau hari raya kurban menjelang. Masyarakat yang hendak membeli hewan kurban mesti berhati-hati memilih sapi-sapi yang hendak dipotong saat kurban nanti.
Pantauan Haluan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Lubuk Minturun, Jumat (11/9), ratusan sapi terlihat mengonsumsi sampah. Menurut masyarakat setempat sapi-sapi tersebut akan dijadikan hewan kurban di tahun ini dan dijual ke pasar ternak. Sapi tersebut milik masyarakat sekitar yang mencari makanan di TPA sampah. TPA sampah merupakan tempat membuang berbagai macam sampah yang diangkut dari seluruh kecamatan di Kota Padang.
Ijah, salah seorang pemulung di lokasi TPA Aia Dingin mengaku sapi-sapi tersebut setiap hari mencari makan di tempat sumpukan sampah. Sapi-sapi itu ada yang memakan plastik dan sampah yang sudah membusuk.
“Namanya TPA, ya, banyak sampah yang beragam di sini. Kami para pemulung mencari sisa botol minuman, dan sampah-sampah yang bisa kami jual. Kalau sapi-sapi itu memakan sampah dari plastik dan sisa makanan,” terangnya.
Salah seorang pemilik sapi, Ahmad mengaku dia sudah terbiasa membiarkan sapinya mencari makan di TPA bersama dengan sapi-sapi yang lainnya. Lagi pula tidak ada larangan dari pemerintah agar sapi-sapi tidak diizinkan mencari makan di TPA.
“Selama ini sapi-sapi itu bebas mencari makan di tumpukan sampah tersebut. Dinas peternakan tidak melarang juga, sehingga sapi yang kami pelihara dan jual tetap laku juga,” paparnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Anton. Sapi-sapi yang memakan sampah, katanya, menurut kabar yang dia dengar tidak ada pengaruhnya bagi kesehatan sapi. Jadi, wajar saja sapi-sapi tersebut sudah bertahun-tahun terlihat mencari makan di lokasi TPA.
“Kami sebagai pengembala sapi kalau tidak diberi tahu, mana kami tahu. Yang jelas, sapi-sapi kami ini laku juga kalau dijual, harganya juga masih tinggi,” paparnya.
Masyarakat yang ditanya soal sapi makan sisa sampah, apalagi di TPA, tidak setuju itu dijadikan hewan kurban. Karena, kesehatan sapi secara tidak langsung juga berasal dari makanan yang dikonsumsi.
“Bagi saya pribadi, kesehatan hewan juga harus dilihat dari makanan yang dia makanan. Seperti ayam yang mengonsumsi makanan organik pasti lebih bagus dari ayam yang dikasih makan dengan yang lainnya. Begitu juga dengan sapi, sapi yang makan rumput pasti lebih baik dari pada sapi yang mengkonsumsi sampah setiap hari,” jelas Ani, warga Aia Dingin Lubuk Minturun.
Mestinya kesehatan hewan kurban harus diperhatikan oleh pemerintah, mulai dari pemeriksaan sapi yang akan dikurbankan hingga dari mana sapi-sapi itu berasal.
Namun, Dispernakhutbun Kota Padang belum melakukan tes kesehatan terhadap sapi-sapi yang akan dijadikan hewan kurban pada Idul Adha mendatang.
Dinas Pertanian Peternakan Kehutanan dan Perkebunan (Dispernakhutbun) Kota Padang Heryanto Rustam kepada Haluan, kemarin, menjelaskan tidak ada persoalan sapi yang mencari makan di TPA itu dijadikan hewan kurban, selagi sapi-sapi tersebut sehat tidak akan menjadi masalah.
“Selagi sapi itu sehat secara fisik tidak jadi persoalan. Mau dijadikan hewan kurban atau bukan itu tidak menjadi halangan, selagi sapi-sapi itu memiliki tanda-tanda kesehatan,” jelasnya.
Adapun sapi-sapi yang terlihat sehat secara fisik antara lain berbadan sehat, makan lahap, bulu mengkilap, gerak lincah, mata bersih, hidung berair dan tidak cacat. Itu semua sudah tergolong sapi sehat dan bisa dijadikan hewan kurban.
Namun, untuk pemeriksaan hewan kurban menurut Heryanto Rustam baru akan dilakukan seminggu menjelang Idul Adha. Artinya minggu depan baru bisa dilakukan pemeriksaan hewan kurban. “Pengecekan kesehatan pasti akan kita lakukan, namun jadwalnya sudah ada yakni seminggu menjelang hari Idul Adha,” tutupnya. (h/ows)
sumur
0
2.9K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan