Merdeka.com - Ratusan sarjana di Kota Solo mengaku siap menjadi sopir ojek online. Hal tersebut seiring akan beroperasinya layanan ojek online bernama Get-Jek. Menurut informasi yang beredar, hingga saat ini pelamar freelance driver Get-Jek sudah mencapai 450 orang.

Pemilik Get-Jek, Reza Rajasa saat ditemui wartawan di kantornya jalan Ibu Pertiwi No 9 Gurawan Kelurahan Pasarkliwon membenarkan hal tersebut. Ia mengklaim saat ini sudah ada 450 orang pelamar untuk menjadi sopir ojek online di tempatnya. Uniknya para pelamar tersebut sebagian besar berpendidikan sarjana.

"Sudah ada 450 pelamar lebih, mungkin masih akan terus bertambah. Dan sebagian besar pelamar berijazah sarjana. Ada yang dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Kami masih membuka lamaran sampai tanggal 15 September," ujar Reza, sambil menunjukkan para calon CV (curriculum vitae) pelamar, Sabtu (12/9).

Kendati banyak pelamar yang berijazah S1, Reza tak menjamin mereka akan diterima. Ia lebih mempertimbangkan pada kemampuan pelamar dalam memberi kenyamanan dalam mengemudi dan kemampuan menggunakan gadget. Tak hanya itu, pertimbangan lainnya adalah sepeda motor yang digunakan merupakan keluaran paling lama tahun 2008.

"Yang kita pilih yang punya kemampuan dan motornya tidak boleh tua. Setelah diterima mereka juga harus meninggalkan jaminan seperti BPKB, KK, ataupun surat nikah. Mereka akan kami berikan fasilitas jaket, smartphone, dan 2 helm beserta masker. Perusahaan juga memberikan sharing profit 75:25 pada pengemudi, jelasnya.

Reza mengemukakan, akan melakukan soft launching pada 27 September mendatang. Ia juga berjanji akan memberikan layanan yang lebih baik daripada GO-JEK. Yakni dengan memberi sistem deposit bagi member card, pembayaran melalui EDC, layanan antar barang, layanan pindahan, layanan belanja hingga layanan perpanjang SIM sampai mengurus BPJS dan sebagainya.

"Saat ini sudah siap 40 orang freelance driver, 5 di antaranya wanita. Mereka siap melayani se-eks Karisidenan Surakarta," pungkasnya.