Awal tahun Presiden RI Jokowi sudah meluncurkan program pembangunan satu juta rumah dalam lima tahun mendatang dimana pemerintah memberikan insentif bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendapatkan rumah subsidi. Insentif tersebut antara lain suku bunga tetap 5 persen, uang muka 1 persen serta bantuan uang muka tunai Rp4 juta per unit.

Dalam pengumuman paket kebijakan ekonomiuntuk memperbaiki ekonomi bangsa hari Rabu (9/9) Presiden kembali menggarisbawahinya dengan mempercepat investasi sektor properti bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Bagaimanan progress pembangunan rumah itu sekarang, menurut Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Maurin Sitorus progress pembangunan satu juta rumah telah mencapai 400 ribu unit dimana pemerintah menyediakan dana sebesar Rp 9,2 triliun.

Maurin juga menyebutkan paket kebijakan kemarin akan memaksimalkan semua sumber daya yang ada agar penyediaan pembangunan perumahaan dapat maksimal, memperbaiki regulasi yang mendukung percepatan penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan.

Tahun depan, pemerintah menargetkan membangun sekitar 17 ribu unit rumah masyarakat berpenghasilan rendah dan 300 ribu unit untuk masyarakat yang bukan berpenghasilan rendah.