- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Permainan Permainan Yang Mulai Terlupakan (Anak Jaman 90 an wajib masuk)


TS
dsturridge15
Permainan Permainan Yang Mulai Terlupakan (Anak Jaman 90 an wajib masuk)
Akhirnya Thread ini saya buka karena sudah sekian lama si penulis ini jarang memainkan permainan permainan ketika pulang sekolah, dihari minggu atau pas di waktu liburan sekolah. Permainan permainan ini adalah kegiatan yang dilakukan bareng teman teman, yah memang pada fase ini beda dengan sekarang yang sudha mulai maju sekali, tapi rasanya akan nampak kangen kalo kita nostagia dengan waktu lampau. Kali ini saya bakal mengingatkan para generasi taun 90 an tentang permainan permainan ini, apa saja sih mari kita simak :
Untuk yang pertama ini saya cukupkan sekian, Updet bakal langsung direspon atau ditambah lagi jika banyak yang minat..
Quote:
Quote:
1. Sudamanda


Sunda manda atau juga disebut éngklék, téklék, ingkling, sundamanda / sundah-mandah, jlong jling, lempeng, dampu, atau sura manda adalah permainan anak tradisional yang populer di indonesia, khususnya di masyarakat pedesaan.
Permainan ini dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, baik di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Di setiap daerahnya dikenal dengan nama yang berbeda. Terdapat dugaan bahwa nama permainan ini berasal dari “zondag-maandag” yang berasal dari Belanda dan menyebar ke nusantara pada zaman kolonial, walaupun dugaan tersebut adalah pendapat sementara.
Permainan Sunda manda biasanya dimainkan oleh anak-anak, dengan dua sampai lima orang peserta. Di Jawa, permainan ini disebut engklek dan biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan. Permainan yang serupa dengan peraturan berbeda di Britania Raya disebut dengan hopscotch. Permainan hopscotch tersebut diduga sangat tua dan dimulai dari zaman Kekaisaran Romawi.
Cara main
Peserta permainan ini melompat menggunakan satu kaki disetiap petak-petak yang telah digambar sebelumnya di tanah.
Untuk dapat bermain, setiap anak harus berbekal gacuk yang biasanya berupa sebentuk pecahan genting, yang juga disebut kreweng, yang dalam permainan, kreweng ini ditempatkan di salah satu petak yang tergambar di tanah dengan cara dilempar, petak yang ada gacuknya tidak boleh diinjak/ditempati oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat ke petak berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak-petak yang ada.
Pemain yang telah menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu, berhak memilih sebuah petak untuk dijadikan “sawah” mereka, yang artinya di petak tersebut pemain yang bersangkutan dapat menginjak petak itu dengan kedua kaki, sementara pemain lain tidak boleh menginjak petak itu selama permainan. Peserta yang memiliki kotak paling banyak adalah yang akan memenangkan permainan ini.
Quote:


Sunda manda atau juga disebut éngklék, téklék, ingkling, sundamanda / sundah-mandah, jlong jling, lempeng, dampu, atau sura manda adalah permainan anak tradisional yang populer di indonesia, khususnya di masyarakat pedesaan.
Permainan ini dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, baik di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Di setiap daerahnya dikenal dengan nama yang berbeda. Terdapat dugaan bahwa nama permainan ini berasal dari “zondag-maandag” yang berasal dari Belanda dan menyebar ke nusantara pada zaman kolonial, walaupun dugaan tersebut adalah pendapat sementara.
Permainan Sunda manda biasanya dimainkan oleh anak-anak, dengan dua sampai lima orang peserta. Di Jawa, permainan ini disebut engklek dan biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan. Permainan yang serupa dengan peraturan berbeda di Britania Raya disebut dengan hopscotch. Permainan hopscotch tersebut diduga sangat tua dan dimulai dari zaman Kekaisaran Romawi.
Cara main
Peserta permainan ini melompat menggunakan satu kaki disetiap petak-petak yang telah digambar sebelumnya di tanah.
Untuk dapat bermain, setiap anak harus berbekal gacuk yang biasanya berupa sebentuk pecahan genting, yang juga disebut kreweng, yang dalam permainan, kreweng ini ditempatkan di salah satu petak yang tergambar di tanah dengan cara dilempar, petak yang ada gacuknya tidak boleh diinjak/ditempati oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat ke petak berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak-petak yang ada.
Pemain yang telah menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu, berhak memilih sebuah petak untuk dijadikan “sawah” mereka, yang artinya di petak tersebut pemain yang bersangkutan dapat menginjak petak itu dengan kedua kaki, sementara pemain lain tidak boleh menginjak petak itu selama permainan. Peserta yang memiliki kotak paling banyak adalah yang akan memenangkan permainan ini.
Quote:
2. Ular Naga atau kereta-keretaan

Ular Naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan anak-anak di luar rumah di waktu sore dan malam hari. Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah yang agak luas. Lebih menarik apabila dimainkan di bawah cahaya rembulan. Pemainnya biasanya sekitar 5-10 orang, bisa juga lebih, anak-anak umur 5-12 tahun (TK – SD).
Cara main
Anak-anak berbaris bergandeng pegang ‘buntut’, yakni anak yang berada di belakang berbaris sambil memegang ujung baju atau pinggang anak yang di mukanya. Seorang anak yang lebih besar, atau paling besar, bermain sebagai “induk” dan berada paling depan dalam barisan. Kemudian dua anak lagi yang cukup besar bermain sebagai “gerbang”, dengan berdiri berhadapan dan saling berpegangan tangan di atas kepala. “Induk” dan “gerbang” biasanya dipilih dari anak-anak yang tangkas berbicara, karena salah satu daya tarik permainan ini adalah dalam dialog yang mereka lakukan.
Barisan akan bergerak melingkar kian kemari, sebagai Ular Naga yang berjalan-jalan dan terutama mengitari “gerbang” yang berdiri di tengah-tengah halaman, sambil menyanyikan lagu. Pada saat-saat tertentu sesuai dengan lagu, Ular Naga akan berjalan melewati “gerbang”. Pada saat terakhir, ketika lagu habis, seorang anak yang berjalan paling belakang akan ‘ditangkap’ oleh “gerbang”.
Setelah itu, si “induk” –dengan semua anggota barisan berderet di belakangnya– akan berdialog dan berbantah-bantahan dengan kedua “gerbang” perihal anak yang ditangkap. Seringkali perbantahan ini berlangsung seru dan lucu, sehingga anak-anak ini saling tertawa. Sampai pada akhirnya, si anak yang tertangkap disuruh memilih di antara dua pilihan, dan berdasarkan pilihannya, ditempatkan di belakang salah satu “gerbang”.
Permainan akan dimulai kembali. Dengan terdengarnya nyanyi, Ular Naga kembali bergerak dan menerobos gerbang, dan lalu ada lagi seorang anak yang ditangkap. Perbantahan lagi. Demikian berlangsung terus, hingga “induk” akan kehabisan anak dan permainan selesai. Atau, anak-anak bubar dipanggil pulang orang tuanya karena sudah larut malam.
Quote:

Ular Naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan anak-anak di luar rumah di waktu sore dan malam hari. Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah yang agak luas. Lebih menarik apabila dimainkan di bawah cahaya rembulan. Pemainnya biasanya sekitar 5-10 orang, bisa juga lebih, anak-anak umur 5-12 tahun (TK – SD).
Cara main
Anak-anak berbaris bergandeng pegang ‘buntut’, yakni anak yang berada di belakang berbaris sambil memegang ujung baju atau pinggang anak yang di mukanya. Seorang anak yang lebih besar, atau paling besar, bermain sebagai “induk” dan berada paling depan dalam barisan. Kemudian dua anak lagi yang cukup besar bermain sebagai “gerbang”, dengan berdiri berhadapan dan saling berpegangan tangan di atas kepala. “Induk” dan “gerbang” biasanya dipilih dari anak-anak yang tangkas berbicara, karena salah satu daya tarik permainan ini adalah dalam dialog yang mereka lakukan.
Barisan akan bergerak melingkar kian kemari, sebagai Ular Naga yang berjalan-jalan dan terutama mengitari “gerbang” yang berdiri di tengah-tengah halaman, sambil menyanyikan lagu. Pada saat-saat tertentu sesuai dengan lagu, Ular Naga akan berjalan melewati “gerbang”. Pada saat terakhir, ketika lagu habis, seorang anak yang berjalan paling belakang akan ‘ditangkap’ oleh “gerbang”.
Setelah itu, si “induk” –dengan semua anggota barisan berderet di belakangnya– akan berdialog dan berbantah-bantahan dengan kedua “gerbang” perihal anak yang ditangkap. Seringkali perbantahan ini berlangsung seru dan lucu, sehingga anak-anak ini saling tertawa. Sampai pada akhirnya, si anak yang tertangkap disuruh memilih di antara dua pilihan, dan berdasarkan pilihannya, ditempatkan di belakang salah satu “gerbang”.
Permainan akan dimulai kembali. Dengan terdengarnya nyanyi, Ular Naga kembali bergerak dan menerobos gerbang, dan lalu ada lagi seorang anak yang ditangkap. Perbantahan lagi. Demikian berlangsung terus, hingga “induk” akan kehabisan anak dan permainan selesai. Atau, anak-anak bubar dipanggil pulang orang tuanya karena sudah larut malam.
Quote:
3. Lompat Tali


Lompat Tali adalah permainan klasik jaman dulu dimainkan kelompok atau individu,. Lompat tali merupakan permainan populer di kalangan anak perempuan, tapi karena keseruan saat memainkannya banyak juga anak laki-laki yang tertantang memainkan permainan ini. Permainan ini juga memiliki beberapa sebutan di tiap daerah, seperti yeye, tali merdeka, lompatan dan main karet. Permainan membutuhkan keterampilan khusus karena harus melompati tali yang terbuat dari jalinan karet gelang sepanjang 2 hingga 4 meter. Permainan ini dimainkan oleh minimal tiga orang, di mana dua orang adalah penjaga yang memegangi kedua ujung karet dan sisanya adalah orang yang berayun di antara karet yang diputar atau melompat melewati karet yang dipegang laksana tiang. Ada pula pemain yang harus berayun di atas karet yang tegak dan tidak berputar. Selain itu mungkin masih banyak lagi varian dalam memainkan permainan karet atau lompat tali.
Quote:


Lompat Tali adalah permainan klasik jaman dulu dimainkan kelompok atau individu,. Lompat tali merupakan permainan populer di kalangan anak perempuan, tapi karena keseruan saat memainkannya banyak juga anak laki-laki yang tertantang memainkan permainan ini. Permainan ini juga memiliki beberapa sebutan di tiap daerah, seperti yeye, tali merdeka, lompatan dan main karet. Permainan membutuhkan keterampilan khusus karena harus melompati tali yang terbuat dari jalinan karet gelang sepanjang 2 hingga 4 meter. Permainan ini dimainkan oleh minimal tiga orang, di mana dua orang adalah penjaga yang memegangi kedua ujung karet dan sisanya adalah orang yang berayun di antara karet yang diputar atau melompat melewati karet yang dipegang laksana tiang. Ada pula pemain yang harus berayun di atas karet yang tegak dan tidak berputar. Selain itu mungkin masih banyak lagi varian dalam memainkan permainan karet atau lompat tali.
Quote:
4. Bermain Kelereng

Permainan Kelereng merupakan jenis permainan rakyat nan banyak digemari terutama oleh anak-anak. Kelereng atau gundu merupakan mainan kecil berbentuk bulat nan terbuat dari kaca, agate atau tanah liat.
Ukuran kelereng bermacam-macam, tapi umumnya berdiameter ½ inci (1.25 cm). Kelereng seringkali dijadikan permainan anak, buat dikoleksi, atau dijadikan bahan nostalgia sebab warnanya nan sangat eksotik dan penuh dengan estetik.
Kelereng awalnya merupakan mainan bola kecil nan digunakan selama ribuan tahun dalam berbagai permainan. Secara tradisional, kelereng terbuat dari batu berharga nan kelereng diberi nama, namun, tanah liat, batu akik dan kaca sering digunakan juga. Ukuran bervariasi dan teknik buat bermain tergantung pada permainan itu sendiri. Kelereng dikumpulkan oleh pemain dan orang-orang buat nostalgia, keindahan dan bermain game sederhana. Menurut buku tahun 1998 berjudul Kelereng: 101 How To Play, kelereng berasal di Roma Antik dan Mesir. Mainan bola kecil nan dinamai kata Latin buat "batu mahal."
Diindonesia permainan Kelereng menjadi permaian populer, ya permainan ini dimainkan oleh anak laki laki, kalo bermain kelereng memang memiliki kesan seperti orang taruhan, siapa menang wajib ngasih kelerengnya ke si pemenang. Wajib juga si pemain kelereng harus menyelesaikan sesi permaian sampai si pemain benar benar menang. Tata cara permaiannya mudah, yang membedakan dalam bebrapa tipe permaian adalah aturannya. Kalo saya bisanya permainan kelereng dengan cara lubangan, atau dijelaskan dengan cara permainan harus bisa memasukan kelereng ke lubang di tanah dengan ukurang lubang setengah ukurang kelerengnya. Baru bisa membidik si anak yang lainnya. Permainan ini bakal asik karena bakal saling bidik bidikan satu sama lain sesuai jangkauan si pemain. Untuk bebrapa macam permainan kelereng masih banyak lagi, yaitu bermain bentuk pasangan atau memasang banyak kelereng dengan diberikan batas dengan menhincar kelereng dari jarak yang sudah ditentukan, hingga didapatkan inceran kelereng yang bersangkutan, Si pemain bakal kalah jika kelereng yang buat membidik ternyata tidak keluar dari batasannya.
Quote:

Permainan Kelereng merupakan jenis permainan rakyat nan banyak digemari terutama oleh anak-anak. Kelereng atau gundu merupakan mainan kecil berbentuk bulat nan terbuat dari kaca, agate atau tanah liat.
Ukuran kelereng bermacam-macam, tapi umumnya berdiameter ½ inci (1.25 cm). Kelereng seringkali dijadikan permainan anak, buat dikoleksi, atau dijadikan bahan nostalgia sebab warnanya nan sangat eksotik dan penuh dengan estetik.
Kelereng awalnya merupakan mainan bola kecil nan digunakan selama ribuan tahun dalam berbagai permainan. Secara tradisional, kelereng terbuat dari batu berharga nan kelereng diberi nama, namun, tanah liat, batu akik dan kaca sering digunakan juga. Ukuran bervariasi dan teknik buat bermain tergantung pada permainan itu sendiri. Kelereng dikumpulkan oleh pemain dan orang-orang buat nostalgia, keindahan dan bermain game sederhana. Menurut buku tahun 1998 berjudul Kelereng: 101 How To Play, kelereng berasal di Roma Antik dan Mesir. Mainan bola kecil nan dinamai kata Latin buat "batu mahal."
Diindonesia permainan Kelereng menjadi permaian populer, ya permainan ini dimainkan oleh anak laki laki, kalo bermain kelereng memang memiliki kesan seperti orang taruhan, siapa menang wajib ngasih kelerengnya ke si pemenang. Wajib juga si pemain kelereng harus menyelesaikan sesi permaian sampai si pemain benar benar menang. Tata cara permaiannya mudah, yang membedakan dalam bebrapa tipe permaian adalah aturannya. Kalo saya bisanya permainan kelereng dengan cara lubangan, atau dijelaskan dengan cara permainan harus bisa memasukan kelereng ke lubang di tanah dengan ukurang lubang setengah ukurang kelerengnya. Baru bisa membidik si anak yang lainnya. Permainan ini bakal asik karena bakal saling bidik bidikan satu sama lain sesuai jangkauan si pemain. Untuk bebrapa macam permainan kelereng masih banyak lagi, yaitu bermain bentuk pasangan atau memasang banyak kelereng dengan diberikan batas dengan menhincar kelereng dari jarak yang sudah ditentukan, hingga didapatkan inceran kelereng yang bersangkutan, Si pemain bakal kalah jika kelereng yang buat membidik ternyata tidak keluar dari batasannya.
Quote:
5. Bermain Wayang atau kertas bergambar.


Generasi yang pernah merasakan permainan ini adalah generasi yang paling bahagia, dimana ini adalah permainan yang seing dimainkan ketika hari minggu, bahkan waktu ke sekolah sering dibawa untuk dipamerkan keteman. Tidak tahu asal muasalnya dari mana tapi permainan yang sering banyak dilakukan ada 2 yaitu teplak dan bandaran (pasangan). Permainan seperti ini adalah bermain dengan logic, bermain secara cerdas, pengalaman menentukan kemenangan. Sebelum kita bermain kartu yang berisi 30 ini dan kadang nyampe 100 memiliki point yang tidak bisa dilewatkan, ya ketika kita main bandar kartu kocokan harus lengkap, biasanya berisi 30 x 2 kartu dengan permainan penjumlahan. kalo untuk permaina teplak, ini beradu taktik dimana kartu yang menang adalah kartu yang tidak terbalik alias kartu yang gak dikehendaki berlogo rambu lalulintas. Inilah sugesti penghapalan permaian kartu ini secara logic si pemain bakal bisa menghapal 30 kartu dengan nomer yang bakal dibuka melalui simbol lalulintas bahkan adapula yang bisa menghapal hingga 100 anka dengan logo simbol yang bervariasi.. Hebat anak 7 tahun bisa menghapal hal seperti ini...
Quote:


Generasi yang pernah merasakan permainan ini adalah generasi yang paling bahagia, dimana ini adalah permainan yang seing dimainkan ketika hari minggu, bahkan waktu ke sekolah sering dibawa untuk dipamerkan keteman. Tidak tahu asal muasalnya dari mana tapi permainan yang sering banyak dilakukan ada 2 yaitu teplak dan bandaran (pasangan). Permainan seperti ini adalah bermain dengan logic, bermain secara cerdas, pengalaman menentukan kemenangan. Sebelum kita bermain kartu yang berisi 30 ini dan kadang nyampe 100 memiliki point yang tidak bisa dilewatkan, ya ketika kita main bandar kartu kocokan harus lengkap, biasanya berisi 30 x 2 kartu dengan permainan penjumlahan. kalo untuk permaina teplak, ini beradu taktik dimana kartu yang menang adalah kartu yang tidak terbalik alias kartu yang gak dikehendaki berlogo rambu lalulintas. Inilah sugesti penghapalan permaian kartu ini secara logic si pemain bakal bisa menghapal 30 kartu dengan nomer yang bakal dibuka melalui simbol lalulintas bahkan adapula yang bisa menghapal hingga 100 anka dengan logo simbol yang bervariasi.. Hebat anak 7 tahun bisa menghapal hal seperti ini...
Quote:
Quote:
6. Bermain Layangan

Layang-layang, layangan, atau wau (di sebagian wilayah Semenanjung Malaya) merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali atau benang ke daratan atau pengendali. Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya. Dikenal luas di seluruh dunia sebagai alat permainan. Layang-layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, alat bantu memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media energi alternatif.
Terdapat berbagai tipe layang-layang permainan (di Sunda dikenal istilah maen langlayangan). Yang paling umum adalah layang-layang hias (dalam bahasa Betawi disebut koang) dan layang-layang aduan (laga). Terdapat pula layang-layang yang diberi sendaringan yang dapat mengeluarkan suara karena hembusan angin. Layang-layang laga biasa dimainkan oleh anak-anak pada masa pancaroba karena kuatnya angin berhembus pada saat itu.
Di beberapa daerah Nusantara, layang-layang dimainkan sebagai bagian dari ritual tertentu, biasanya terkait dengan proses budidaya pertanian. Layang-layang paling sederhana terbuat dari helai daun yang diberi kerangka dari bambu, kemudian diikat dengan serat rotan. Layang-layang semacam ini masih dapat dijumpai di Sulawesi. Diduga beberapa bentuk layang-layang tradisional asal Bali berkembang dari layang-layang daun karena bentuk ovalnya yang menyerupai daun.
Di Jawa Barat, Lampung, dan beberapa tempatlain di [[Indonesia], layang-layang digunakan sebagai alat bantu memancing. Layang-layang ini terbuat dari anyaman daun sejenis anggrek tertentu dan dihubungkan dengan mata kail. Di Pangandaran dan beberapa tempat lain misalnya, layang-layang dipasangi jerat untuk menangkap kalong atau kelelawar.
Penggunaan layang-layang sebagai alat bantu penelitian cuaca telah dikenal sejak abad ke-18. Contoh yang paling terkenal adalah ketika Benjamin Franklin menggunakan layang-layang yang terhubung dengan kunci untuk menunjukkan bahwa petir membawa muatan listrik.
Layang-layang raksasa dari bahan sintetis sekarang telah dicoba menjadi alat untuk menghemat penggunaan bahan bakar kapal pengangkut. Pada saat angin berhembus kencang, kapal akan membentangkan layar raksasa seperti layang-layang yang akan "menarik" kapal sehingga menghemat penggunaan bahan bakar.
Permainan Layangan biasanya dimainkan dilapangan dan waktunya yaitu siang hari, beberapa teknik menerbangkan layangan sangat penting karena angin mempengaruhi layangan mampu terbang tinggi atau enggak. Bahan selain layangan yang mesti agan persiapkan adalah tali yang digunakan, masa tali diusahakan tidak berbobot lebih besar dengan layangannya. Jika layangan kodokan bebentuk segi empat acam ini dengan ekor koran maka tali yang digunakan adalahbenang jahit, yang diukal langsung ke pengukal. Hal yang jadi tertarik hingga sekarang yaitu sayembara ngejar layangan lesus atau putus tali atau turun gara gara gak ada angin. Adapula macam sandetan atau lebih dikenal menempel dengan tali kawan sehingga berreaksi atau kecantol pepohonan. Sayembara ini biasanya dilakukan sama anak anak yang gak nerbangin layangan atau hanya penonton saja.
Quote:

Layang-layang, layangan, atau wau (di sebagian wilayah Semenanjung Malaya) merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali atau benang ke daratan atau pengendali. Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya. Dikenal luas di seluruh dunia sebagai alat permainan. Layang-layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, alat bantu memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media energi alternatif.
Terdapat berbagai tipe layang-layang permainan (di Sunda dikenal istilah maen langlayangan). Yang paling umum adalah layang-layang hias (dalam bahasa Betawi disebut koang) dan layang-layang aduan (laga). Terdapat pula layang-layang yang diberi sendaringan yang dapat mengeluarkan suara karena hembusan angin. Layang-layang laga biasa dimainkan oleh anak-anak pada masa pancaroba karena kuatnya angin berhembus pada saat itu.
Di beberapa daerah Nusantara, layang-layang dimainkan sebagai bagian dari ritual tertentu, biasanya terkait dengan proses budidaya pertanian. Layang-layang paling sederhana terbuat dari helai daun yang diberi kerangka dari bambu, kemudian diikat dengan serat rotan. Layang-layang semacam ini masih dapat dijumpai di Sulawesi. Diduga beberapa bentuk layang-layang tradisional asal Bali berkembang dari layang-layang daun karena bentuk ovalnya yang menyerupai daun.
Di Jawa Barat, Lampung, dan beberapa tempatlain di [[Indonesia], layang-layang digunakan sebagai alat bantu memancing. Layang-layang ini terbuat dari anyaman daun sejenis anggrek tertentu dan dihubungkan dengan mata kail. Di Pangandaran dan beberapa tempat lain misalnya, layang-layang dipasangi jerat untuk menangkap kalong atau kelelawar.
Penggunaan layang-layang sebagai alat bantu penelitian cuaca telah dikenal sejak abad ke-18. Contoh yang paling terkenal adalah ketika Benjamin Franklin menggunakan layang-layang yang terhubung dengan kunci untuk menunjukkan bahwa petir membawa muatan listrik.
Layang-layang raksasa dari bahan sintetis sekarang telah dicoba menjadi alat untuk menghemat penggunaan bahan bakar kapal pengangkut. Pada saat angin berhembus kencang, kapal akan membentangkan layar raksasa seperti layang-layang yang akan "menarik" kapal sehingga menghemat penggunaan bahan bakar.
Permainan Layangan biasanya dimainkan dilapangan dan waktunya yaitu siang hari, beberapa teknik menerbangkan layangan sangat penting karena angin mempengaruhi layangan mampu terbang tinggi atau enggak. Bahan selain layangan yang mesti agan persiapkan adalah tali yang digunakan, masa tali diusahakan tidak berbobot lebih besar dengan layangannya. Jika layangan kodokan bebentuk segi empat acam ini dengan ekor koran maka tali yang digunakan adalahbenang jahit, yang diukal langsung ke pengukal. Hal yang jadi tertarik hingga sekarang yaitu sayembara ngejar layangan lesus atau putus tali atau turun gara gara gak ada angin. Adapula macam sandetan atau lebih dikenal menempel dengan tali kawan sehingga berreaksi atau kecantol pepohonan. Sayembara ini biasanya dilakukan sama anak anak yang gak nerbangin layangan atau hanya penonton saja.
Quote:
7. Bermain Parasutan

Kalo agan pernah main kaya gini waktu kapan ya? ini adalah permainan yang bikin ane jd seorang parasut men. Kayanya keren nantang adrenalin ya. Tapi dalam segi mainan kaya gini jadi kegemaran ane pas sd, karena selain harganya cuma Rp. 500 perak mainan kaya gini lebih simpel untuk dibawa kemana mana serta gak terlalu beresiko kalo kalo rusak. Cara maininnya gampang lempar keatas parasutnya yang secara otomatis bakal ngembang tuh parasut serasa seneng kalo parasutnya turun agak pelan.
Quote:

Kalo agan pernah main kaya gini waktu kapan ya? ini adalah permainan yang bikin ane jd seorang parasut men. Kayanya keren nantang adrenalin ya. Tapi dalam segi mainan kaya gini jadi kegemaran ane pas sd, karena selain harganya cuma Rp. 500 perak mainan kaya gini lebih simpel untuk dibawa kemana mana serta gak terlalu beresiko kalo kalo rusak. Cara maininnya gampang lempar keatas parasutnya yang secara otomatis bakal ngembang tuh parasut serasa seneng kalo parasutnya turun agak pelan.
Quote:
8. Bedilan / Tulup


Permainan ini jadi kegemaran ane ketika SD-SMP inilah permainan bikin tetangga ane nangis, gara gara ane baju barunya jadi kungin kena kunyit. Permainan tulup atau bedilan dibuat dengan bambu, kalo bedilan dibuat dengan batangan daun pisang yang dipotong sedemikian rupa atau dari bambu. Untuk tulup memiliki ukuran dengan diameter bambu yang sangat kecil, hal inilah yang menjadikan sebuah hal yang istimewa karena tulup walapun dengan ukuran kecil tapi suara yang dihasilkan seperti mercon rawitan serta tembakan yang bikin anak anak lari kebirit birit. Permainan tulup jadi kegemaran karena mudah dalam pembuatannya. Hal yang paling ngeselin saat bermain tulup saat sogokan patah dan peluru gak bisa keluar jalan keluar dipaksa keluar atau cari baru. Untu amunisi Tulu dibuat sangat murah, dapat gunain kertas koran yang dibasahi, dedaunan, bebijian, hingga bumbu dapurpun bisa digunain. Ati ati aja gan kalo main tulup apalagi kao ada temen agak yang palanya botak pasti kesakitan kalo ditulup bagian palanya.
Quote:

Permainan ini jadi kegemaran ane ketika SD-SMP inilah permainan bikin tetangga ane nangis, gara gara ane baju barunya jadi kungin kena kunyit. Permainan tulup atau bedilan dibuat dengan bambu, kalo bedilan dibuat dengan batangan daun pisang yang dipotong sedemikian rupa atau dari bambu. Untuk tulup memiliki ukuran dengan diameter bambu yang sangat kecil, hal inilah yang menjadikan sebuah hal yang istimewa karena tulup walapun dengan ukuran kecil tapi suara yang dihasilkan seperti mercon rawitan serta tembakan yang bikin anak anak lari kebirit birit. Permainan tulup jadi kegemaran karena mudah dalam pembuatannya. Hal yang paling ngeselin saat bermain tulup saat sogokan patah dan peluru gak bisa keluar jalan keluar dipaksa keluar atau cari baru. Untu amunisi Tulu dibuat sangat murah, dapat gunain kertas koran yang dibasahi, dedaunan, bebijian, hingga bumbu dapurpun bisa digunain. Ati ati aja gan kalo main tulup apalagi kao ada temen agak yang palanya botak pasti kesakitan kalo ditulup bagian palanya.
Quote:
9. Baling-Baling Terbang

Permainan ini mungkin yg bikin inspirasi doraemon punya baling baling bambu, tapi kalo permainan yang ada jaman dulu diterbangkan dengan tangan, apalagi perputaran baling memepengaruhi tingginya baling saat terbang. Permainan yang terbilang mudah ini dan menyenangkan terkadang bikin kita kesel, kalo kalo baling balingnya nyangkut diatap rumah, kalo nyangkut diatas pohon masih bisa kita akalin.. hehehehehe
Quote:

Permainan ini mungkin yg bikin inspirasi doraemon punya baling baling bambu, tapi kalo permainan yang ada jaman dulu diterbangkan dengan tangan, apalagi perputaran baling memepengaruhi tingginya baling saat terbang. Permainan yang terbilang mudah ini dan menyenangkan terkadang bikin kita kesel, kalo kalo baling balingnya nyangkut diatap rumah, kalo nyangkut diatas pohon masih bisa kita akalin.. hehehehehe
Quote:
10. Terbangan

Inilah permaian musik yang buat ane sedikit nyeleneh, dengan bermodalkan kertas pembungkus semen, lidi dan tali karet, maka bakal dibuat gendang dengan bernuansa bass. Jika kita buat sendiri biasanya gak ngeluarin duit sepeserpun. Hanya untuk bahannya disediakan tanah lempung/liat, dan yang udah ane sebutin, dibuat sedemikian rupa hingga menyeruapi gendang. Udah terasa band aja kalo kaya gini.
Quote:

Inilah permaian musik yang buat ane sedikit nyeleneh, dengan bermodalkan kertas pembungkus semen, lidi dan tali karet, maka bakal dibuat gendang dengan bernuansa bass. Jika kita buat sendiri biasanya gak ngeluarin duit sepeserpun. Hanya untuk bahannya disediakan tanah lempung/liat, dan yang udah ane sebutin, dibuat sedemikian rupa hingga menyeruapi gendang. Udah terasa band aja kalo kaya gini.
Untuk yang pertama ini saya cukupkan sekian, Updet bakal langsung direspon atau ditambah lagi jika banyak yang minat..
Diubah oleh dsturridge15 09-09-2015 09:27
0
10.4K
Kutip
106
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan