Kaskus

Entertainment

act.idAvatar border
TS
act.id
Kekeringan Akut, Buruh Tani Menjerit
Kekeringan Akut, Buruh Tani Menjerit

LEBAK – Seperti sudah diprediksi, kekeringan akan berlangsung hingga Oktober 2015. Bulan ini masih terjadi kekeringan dimana-mana, kendati sejumlah wilayah sudah mulai diguyur hujan. Yang paling sengsara dari bencana kekeringan adalah para buruh tani, yang terpaksa menganggur berbulan-bulan akibat lahan sawah mengering yang berakibat mandeknya kegiatan bercocok tanam padi.

Laporan dari Tim Tanggap Darurat Aksi Cepat Tanggap (ACT) mencatat Kabupaten Lebak, Banten masih alami krisis air akibat kemarau panjang. Warga di 12 kecamatan di Lebak masih kesulitan mendapatkan air bersih. Yakni Kecamatan Warunggunung, Cibadak, Curugbintung, Karanganyar, Maja, Cimarga, Cihara, Rangkasbitung, Bayah, Cilograng, Wanasalam dan Cibareno.

“ Krisis air bersih terparah terjadi di Kecamatan Bayah, krisis air bersih di kecamatan yang berada di bagian selatan Provinsi Banten ini sudah berlangsung dua bulan. Untuk mendapatkan air bersih warga terpaksa membeli pada pedagang eceran atau berjalan kaki sejauh 4 kilometer di sungai-sungai atau mata air yang masih ada airnya,” tutur Diding Fachrudin kepada ACTNews, Selasa (8/9).

Sunadi (58) tokoh masyarakat Kampung Pamubulan, mengatakan kekeringan yang menimpa desanya semakin menjepit hidup ratusan warga yang selama ini hidup dalam kemiskinan. Mayoritas warga Kampung Pamubulan Desa Darmasari menggantungkan mata pencaharian hidupnya sebagai buruh tani.

”Sehari-hari kami hidup susah, untuk makan saja susah, kini mandi dan minum pun ikut susah pula,” ujarnya. Mata air di sekitar desa yang disesaki pegunungan ini sudah mengering, beberapa masih ada yang keluar air tetapi debitnya sangat sedikit.

”Kami hanya bisa pasrah,di saat orang lain masih bisa beli air,kami tetap berusaha mencair air naik turun gunung walau hanya dapat sedikit,” kata Sunadi.

Kekeringan yang melanda Kabupaten Lebak bagian selatan menurut Kusmayadi Manager Derm-ACT sebagai akibat musim kemarau yang berkepanjangan.

Kusmayadi menegaskan ACT sebagai lembaga kemanusiaan akan terus merespon dengan berbagai upaya untuk meminimalisir dampak kekeringan tahun ini. Hari Senin dan Selasa (8-9/9) Tim Tanggap Darurat ACT menyalurkan bantuan air bersih di Kampung Pamubulan Desa Darmasari Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak.

”Hari pertama kami mengirim satu tangki dengan kapasitas 6000 liter, hari kedua kami tambah dua tangki lagi. Total sudah 18.000 liter, kami distribusikan di Desa Pamubulan,”ujarnya. Kusmayadi berharap langkah cepat timnya juga diimbangi oleh berbagai pihak terkait.

”Karena sebagai lembaga kemanusiaan, kami tidak akan bisa optimal tanpa dukungan pihak-pihak lain. Karena luasnya daerah terdampak dan banyaknya calon penerima manfaat yang butuh bantuan di sejumlah tempat, mungkin kami tidak bisa untuk mencukupi semuanya. Kami mohon dukungannya pada masyarakat termasuk instansi dan dunia usaha,” pungkasnya.(ading)

Sumber
0
1.2K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan