Untuk mengcover refinancing pinjaman jatuh tempo tahun 2016, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berencana melakukan pinjaman dalam valas. Pinjaman ini sekaligus juga diperuntukkan untuk ekspansi kredit dan juga membiayai proyek infrastruktur pemerintah yang didanai bank ini.

Hingga akhir Juni 2015 lalu BBNI sudah melakukan pinjaman valas sebesar Rp8,7 triliun dari beberapa bank asing dalam negeri dan juga bank asing luar negeri. Terakhir BBNI baru menerima pinjaman dalam bentuk valas dari 2 bank yang ada di Singapura sebesar USD 260 juta.

Mengenai rencana pinjaman ke bank asing ini, BBNI berusaha melakukan pinjaman dari China Development Bank (CDB) sebesar USD1 miliar. Melihat posisi utang BBNI terakhir pada periode semester I-2015 lalu, total utang perseroan naik menjadi Rp354,59 triliun dari Rp341,07 triliun pada Semester I-2014. Dan total asetnya sendiri mencapai Rp430,97 triliun naik dari jumlah aset tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp416,57 triliun.