PT. Bank Mandiri Tbk (BMRI) sedang berusaha meningkatkan ekspansi kreditnya khususnya di sektor konsumer, karenanya bank pelat merah ini membutuhkan dana yang cukup besar hingga Rp7 triliun. Untuk itu BMRI berencana untuk melakukan pinjaman kepada bank-bank asing dan juga campuran dengan tenor jangka pendek.

Dana yang dibutuhkan bank ini berupa Rupiah karena likuiditas valasnya masih ringan, sehingga utang kepada bank asing tersebut nantinya berdenominasi Rupiah. Pinjaman terakhir yang dilakukan BMRI untuk denominasi Rupiah dalam bilateral loan dilakukan dengan Bank of America, Singapura sebesar Rp300 miliar dengan tenor 3 tahun.

Melihat posisi utang BMRI hingga akhir Juni 2015, total utang mencapai Rp753,84 triliun yang naik dari Rp697,02 triliun. Dan asetnya sendiri naik 6,90% dari Rp855,04 triliun di tahun 2014 mencapai Rp914,08 triliun. Meski utang bertambah pada periode tersebut, BMRI masih mampu beroleh peningkatan laba hingga 3,86% atau beroleh Rp9,92 triliun atau Rp425,33 per saham.