- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ketika bang napi berkelompok berdasar suku


TS
ketek..basah
Ketika bang napi berkelompok berdasar suku
Quote:
Perawakannya tinggi besar. Kulitnya hitam legam ciri khas lelaki kelahiran wilayah timur. Dan itu ditegaskan dengan logat bahasanya yang khas. Di kalangan narapidana, dia biasanya dipanggil Kang Bung. Di salah satu Lembaga Pemasyarakatan di Bekasi, Jawa Barat, itu dia menjabat sebagai kepala suku buat sesama tahanan.
Di dalam Lapas memang punya cerita lama soal ikatan saudara setanah kelahiran. Beberapa masih memegang teguh prinsip suku yang sama sampai hari ini. Salah satunya 'anak-anak ale' sebutan bagi narapidana kelompok Maluku.
"Di sana (penjara) kadang memang pengaruh dan tanpa disadari bendera-bendera sendiri berdiri mewakili daerah atau suku mana," ujar mantan narapidana, Bangun, kepada merdeka.com di Bekasi, Jawa Barat pekan lalu.
Dia juga bertugas menjadi Tamping (Tahanan Pendamping) tiga tahun silam saat mendekam karena terlilit kasus Narkoba. Tamping sendiri bertugas menjadi asisten petugas sipir. Kegiatannya memang hampir mengurusi seluruh aktivitas narapidana berfulus.
"Tamping memang banyak jenis kerjaannya. Apa aja, dari urus soal makanan sampai soal besukan. Ada semua," katanya.
Beberapa narapidana dari berbagai suku yang tinggal di sana juga punya istilah atau sebutan bagi narapidana dari kelompok tertentu. Buat kelompok Maluku, biasa disebut 'ale'. Mereka lebih kompak walau di luar Lapas mereka bermusuhan, para napi kelompok ale ini tak membawa permasalahan sampai di dalam bui.
"Mereka rata rata supel orangnya, baik baik sesama napi juga. Tapi jangan pernah coba senggol," kata Bangun.
Buat kelompok-kelompok ini memang menguasai bisnis dunia hitam. Tak jauh dari narkoba sampai jalanan jadi bisnis menggiurkan. "Paling banyak mereka usahanya itu," ujarnya.
Namun untuk kelompok ale ini, dia melanjutkan, jasa penagih utang, keamanan tempat hiburan atau sekadar berebut lahan parkir jadi andalan mereka. "Sudah banyak yang tahu soal itu," ujarnya menegaskan.
Kak Bung sendiri sudah menjadi KS sebutan untuk kepala suku dalam rentan tiga tahun terakhir. Dia diganjar vonis pembunuhan. Untuk Kasusnya sempat menjadi perhatian publik. Dengan lokasi penyerangan rumah duka. Sesama kelompok dengan motif utang-piutang Narkoba.
"Masih ada. Kelompok Makassar disebut orang daeng, kelompok Aceh biasa dipanggil pakcik, orang Jawa Timur dan sekitarnya orang bilang arek, orang Medan kita sebutnya Korea," ujar lelaki berusia 29 tahun itu.
Untuk bendera kelompok Lampung otomatis tergabung dengan kelompok Palembang. Buat kelompok mereka lebih unik, kasusnya spesialisasi pencurian kendaraan bermotor. Dari modus kecepatan maupun kekerasan. "Kalau asal wong kito galo, gabunglah sama Lampung," ujarnya.
Banyak faktor yang melatarbelakangi terbentuknya kelompok-kelompok daerah maupun suku ini. Jika strata terendah antar kelompok cuma masih berdasar kesamaan kecamatan.
"Kalau saya asli orang Bekasi, biasanya cuma wilayah saja, Bekasi Utara, Selatan, Timur, dan Barat. Paling tidak kabupaten," ujar Bangun asal Bekasi Utara itu menegaskan
sumur
0
708
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan