- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Wawancara Buwas, Bicara Pencopotan sampai Kasus Spektakuler


TS
ketek..basah
Wawancara Buwas, Bicara Pencopotan sampai Kasus Spektakuler

Quote:
EMPO.CO, Jakarta - Sehari setelah posisinya sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri digantikan Komisaris Jenderal Anang Iskandar, Komisaris Jenderal Budi Waseso tetap terlihat santai. Mengenakan batik bernuansa kuning dan celana panjang hitam, pria berusia 50 tahun itu menerima Tempo dan satu wartawan media nasional lainnya di ruangannya sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat, 4 September 2015.
Budi menuturkan kronologi pencopotannya hingga nasib kasus-kasus yang sedang ia tangani.
Bagaimana Anda menerima kabar pergantian jabatan ini?
Tadi malam pukul 23.10 WIB saya mendapat telepon bahwa Keputusan Presiden sudah ditandatangani dan diturunkan kepada Kapolri (Jenderal Badrodin Haiti). Keppres itu berkaitan dengan jabatan saya sebagai Kepala BNN. Kepastiannya itu tadi malam, kalau sebelumnya hanya isu.
Pergantian ini ada hubungannya dengan kasus Pelindo II yang ditangani Bareskrim?
Saya orangnya tidak pernah menghubung-hubungkan permasalahan ini dan itu. Bagi saya, yang penting bekerja dengan baik dan sesuai dengan aturan. Segala pekerjaan pasti ada konsekuensinya.
Anda selalu bilang ada sembilan kasus spektakuler yang sedang ditangani. Apa saja?
Ada dua. TPPI (PT Trans Pacific Petrochemical Indotama) dan satu kasus lagi yang nilainya Rp 180 triliun, tapi masih saya tunda. Itu sangat spektakuler. Kalau saya lakukan, ada yang akan “panas-dingin”.
Anda yakin pengganti Anda akan melanjutkan kasus-kasus tersebut?
Dia senior saya. Reputasinya lebih bagus, pengalaman juga bagus. Hanya, mungkin, pembawaannya yang berbeda.
Apa terobosan yang akan Anda buat di BNN?
Saya sudah membuat konstruksi pekerjaan saya secara garis besar. Pertama, saya akan audit internal dan membenahi ke dalam. Itu kebiasaan saya sebelum melangkah ke luar. Saya akan audit seluruhnya dengan audit independen soal kinerja, penggunaan sarana-prasarana, termasuk anggaran. Tidak boleh ada korupsi di dalam tubuh saya.
Budi menuturkan kronologi pencopotannya hingga nasib kasus-kasus yang sedang ia tangani.
Bagaimana Anda menerima kabar pergantian jabatan ini?
Tadi malam pukul 23.10 WIB saya mendapat telepon bahwa Keputusan Presiden sudah ditandatangani dan diturunkan kepada Kapolri (Jenderal Badrodin Haiti). Keppres itu berkaitan dengan jabatan saya sebagai Kepala BNN. Kepastiannya itu tadi malam, kalau sebelumnya hanya isu.
Pergantian ini ada hubungannya dengan kasus Pelindo II yang ditangani Bareskrim?
Saya orangnya tidak pernah menghubung-hubungkan permasalahan ini dan itu. Bagi saya, yang penting bekerja dengan baik dan sesuai dengan aturan. Segala pekerjaan pasti ada konsekuensinya.
Anda selalu bilang ada sembilan kasus spektakuler yang sedang ditangani. Apa saja?
Ada dua. TPPI (PT Trans Pacific Petrochemical Indotama) dan satu kasus lagi yang nilainya Rp 180 triliun, tapi masih saya tunda. Itu sangat spektakuler. Kalau saya lakukan, ada yang akan “panas-dingin”.
Anda yakin pengganti Anda akan melanjutkan kasus-kasus tersebut?
Dia senior saya. Reputasinya lebih bagus, pengalaman juga bagus. Hanya, mungkin, pembawaannya yang berbeda.
Apa terobosan yang akan Anda buat di BNN?
Saya sudah membuat konstruksi pekerjaan saya secara garis besar. Pertama, saya akan audit internal dan membenahi ke dalam. Itu kebiasaan saya sebelum melangkah ke luar. Saya akan audit seluruhnya dengan audit independen soal kinerja, penggunaan sarana-prasarana, termasuk anggaran. Tidak boleh ada korupsi di dalam tubuh saya.
sumur
0
892
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan