di kalbar itu, ada 4 suku dominan gan..
ada Dayak, ada Melayu, Ada Tionghoa, Dan ada Madura

yang paling mayoritas ada dua, yaitu Dayak dan Melayu.

hubungan Dayak dan Melayu selama ini normal normal aja menurut ane, akrab juga engga, ya biasa biasa aja lah.

kultur melayu dan dayak di kalbar ini membuat kedua suku sangat bisa menghargai satu sama lain.
sangat jarang ada bentrok, kalaupun ada, pasti cepat diselesaikan scr damai.

tapi untuk saudara kita yg madura ini, mohon maaf, mereka jarang bisa bergaul dengan baik.
mereka senang membuat pemukiman eksklusif khusus madura..

makanya banyak kampung madura.

nah, dalam kesempatan kali ini, ane mau membahas kerusuhan sambas gan.

ada dua pemicu awal kerusuhan ini, yg pertama pencurian ayam oleh suku madura dan pembunuhan suku melayu oleh suku madura, serta pembunuhan kernet bis oleh suku madura kepada suku melayu.

mengapa dayak membantu melayu? pemicunya adalah terbunuhnya kepala desa menjalin, Martinus Nyungkat di desa peniraman yg dibantai dengan clurit.

atas pembunuhan itu, orang orang dayak ikut turun membantu suku melayu.

dayak pakai ikat kepala merah, sedangkan melayu pakai ikat kepala kuning.

ini menjadi titik balik ttg isu agama yg selama ini menghantui konflik dayak madura sebelumnya.

sebab orang orang melayu yg membantai madura juga beragama islam.

ini murni konflik suku, bukan konflik agama.

dan khusus sambas, koreksi jika saya salah, sampai saat ini, madura dilarang menginjakkan kakinya di serambi mekah kalbar itu..

sebab kebencian warga melayu sambas kepada orang madura, sulit untuk bisa dihilangkan, CMIIW

mhn maaf jika ada salah kata ya gan, anggaplah kisah ini sebagai pelajaran hidup bagi kita.

kerusuhan itu ga enak, lebih enak damai aja