Saat anak beranjak dewasa, pasti akan mengalami berbagai masalah. Sebagai orangtua, sebaiknya jangan langsung campur tangan, kita boleh bertanya dulu 8 pertanyaan ini kepada anak kita, dengarkan pendapat mereka. Sebelum 8 pertanyaan selesai ditanyakan, sebetulnya kita akan segera tahu masalahnya. Yuk boleh dicoba tanyakan pertanyaan di bawah kepada anaknya kalau mereka ada masalah.

Pertanyaan pertama : "Ada masalah apa?"
Banyak orangtua yang sering menghakimi si anak dengan berkata : "Pasti kamu dulu yang pukul dia, baru dia bisa pukul kamu." "Pasti kamu ada buat salah, makanya guru kamu marahin kamu." Jika kita tidak memberi kesempatan anak kita untuk menjelaskan kejadian dari sudut pandang dia, kita tidak tahu dia sebenarnya melakukan kesalahan atau tidak.

Pertanyaan kedua : "Perasaanmu bagaimana?"
Penelitian otak membuktikan bahwa, ketika seseorang sedang dalam emosi yang tinggi, nasehat atau omongan orang lain tidak akan masuk ke otak. Harus tunggu sampai emosi orang tersebut lebih tenang, baru bisa diajak berbicara dan diskusi. Jadi kalau kita berharap anak kita bisa mendengarkan semua nasehat kita, kita jangan memotong dan menghakimi dia, biarkan dia keluarkan semua emosinya dulu.

Setelah emosi anak lebih tenang, kamu boleh mulai tanya pertanyaan ketiga : "Kamu sekarang maunya bagaimana?"
Saat ini biarkan anak kita mengatakan apa yang ada di dalam kepalanya, kita jangan terburu-buru menasehati dia, kita terus bertanya dengan nada pelan.

Pertanyaan keempat : "Jadi menurutmu ada cara apa saja?"
Kita mungkin bisa mencoba berdiskusi dengan anak kita, seperti memikirkan segala cara penyelesaian dari yang tidak masuk akal, konyol, rasional, irasional. Tidak peduli apa yang kita dengar dari mulut anak kita, jangan langsung mengkritik. Ketika tidak terpikirkan cara lagi, kita baru tanya dia…

Pertanyaan kelima : "Menurutmu cara-cara ini hasilnya akan seperti apa?"
Biarkan anak kita berfikir sendiri, setiap cara yang dipikirkan akan berakibat seperti apa nantinya? Kalian mungkin akan kaget kalau sebenarnya kebanyakan anak-anak memahami konsekuensi dari setiap hal yang mereka lakukan. Kalau ada pemikiran dia yang salah, kamu boleh berdiskusi lagi dengannya, memberitahu pengalaman dan kebenaran yang kamu ketahui.

Pertanyaan keenam : "Kamu yakin kamu akan melakukan ini?"
Jika mereka memahami konsekuensinya, biasanya mereka akan membuat pilihan yang paling masuk akal. Walaupun mungkin bagi kita pilihan mereka tidak masuk akal, tetapi kita harus tetap menghormati keputusan yang diambil oleh anak kita. Kalaupun mereka melakukan kesalahan, mereka bisa belajar dari kesalahan dan tidak melakukannya lagi lain kali.

Pertanyaan ketujuh : "Kamu ingin aku melakukan apa?" sambil memperlihatkan kalau kamu akan mendukung keputusan dia. (Jangan malah ente tinggal tidur gan )

Ketika masalahnya sudah lewat, kamu bisa bertanya pertanyaan kedelapan : "Jadi hasilnya bagaimana? Apakah semuanya berjalan seperti apa yang kamu pikirkan?" atau "Kalau kamu mengalami masalah yang sama, cara apa yang akan kamu pilih?" Biarkan dia kembali berpikir lagi apakah langkah yang dia ambil benar atau tidak.